Tanda baligh
pada perempuan adalah dengan datangnya haid atau mesntruasi. Dan umur haid
untuk anak perempuan saat ini terjadi semakin dini. Jika pada generasi
terdahulu usia awal haid di atas 12 tahun misalnya, maka saat ini anak yang
masih berumur 10 tahun pun ada yang
sudah haid. Tak jarang banyak keluhan
dari orang tua, sudah haid tapi masih belum mengerti apa-apa. Oleh karena itu,
menjadi kewajiban orang tua untuk mendampingi, membimbing dan menyiapkan anak
untuk siap dengan konsekuensi datangnya haid.
Islam sebagai agama yang
sempurna juga mengatur masalah haid, dan
menetapkan haid sebagai tanda baligh bagi seorang perempuan,yang konsekuensi
bagi seorang perempuan yang sudah haid adalah dia bertanggungjawab atas semua amal
perbuatannya, apayang dilakukan sudah tercatat utuk dihisab di akhirat.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw : Telah diangkat pena (beban hukum) dari tiga
golongan: dari orang gila hingga ia sembuh; dari orang yang tidur hinggaia
bangun; dan dari anak-anak hingga ia balig.
(HR Abu Dawud).
Persiapan
menghadapi haid dilakukan jauh hari, jangan sampai orang tua dan anak merasa
tidak siap saat haid dating untuk pertamakalinya. Tidak hanya menyiapkan
konsekuensi hukum, namun juga menyiapkan anak secara fisik, mental dan teknis.
Sejak
dini anak sudah dibiasakan untuk terikat pada hukum syara;, dimulai dari yang
teringan hingga yang membutuhkan pengorbanan lebih. Biasa salat lima waktu,
biasa berpuasa, biasa menutup aurat, menjaga lisan, berlomba dalam kebaikan dan
sebagainya. Membiasakan dengan memberi pemahaman bahwa ada kewajiban bagi
seorang muslim untuk terikat pada syariat Allah dan RasulNya. Pada fase ini
penguatan akidah adalah yang utama, memahamkan akan tentang konsekuensi iman
kepada semua hal yang terdapat dalam rukun iman. Termasuk pula menyiapkan agar
anak ridha dengan ketetapan Allah pada makhluknya yang salah satunya adalah
haid. Ini adalah bekal yang harus
diberikan orang tua sebagai orang yang terdekat dengan anak. Jangan sampai anak
mendapatkan informasi yang kurang tepat,
jika harus melalui orang lain maka orang tua harus memastikan anak mendapat
bimbingan dari orang yang amanah dan berilmu.
Target
dari penyiapan anak perempuan menghadapi haid sejak dini ini adalah agar ketika
dewasa anak sudah tidak membutuhkan paksaan, dengan kesadaran sendiri melakukan
kewajiban sebagai seorang muslim dan menjauhi larangan dengan sukarela, paham
konsekuensi amal di dunia yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat
kelak, ada surga atau neraka yang menanti mereka.
No comments:
Post a Comment