Thursday 19 December 2019

Menyiapkan Putri Kita Menuju Masa Baligh : Menanggung Konsekuensi Amal


Tanda baligh pada perempuan adalah dengan datangnya haid atau mesntruasi. Dan umur haid untuk anak perempuan saat ini terjadi semakin dini. Jika pada generasi terdahulu usia awal haid di atas 12 tahun misalnya, maka saat ini anak yang masih berumur  10 tahun pun ada yang sudah haid.  Tak jarang banyak keluhan dari orang tua, sudah haid tapi masih belum mengerti apa-apa. Oleh karena itu, menjadi kewajiban orang tua untuk mendampingi, membimbing dan menyiapkan anak untuk siap dengan konsekuensi datangnya haid.
                Islam sebagai agama yang sempurna  juga mengatur masalah haid, dan menetapkan haid sebagai tanda baligh bagi seorang perempuan,yang konsekuensi bagi seorang perempuan yang sudah haid adalah dia  bertanggungjawab atas semua amal perbuatannya, apayang dilakukan sudah tercatat utuk dihisab di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah saw : Telah diangkat pena (beban hukum) dari tiga golongan: dari orang gila hingga ia sembuh; dari orang yang tidur hinggaia bangun; dan dari anak-anak hingga ia balig.  (HR  Abu Dawud).
                Persiapan menghadapi haid dilakukan jauh hari, jangan sampai orang tua dan anak merasa tidak siap saat haid dating untuk pertamakalinya. Tidak hanya menyiapkan konsekuensi hukum, namun juga menyiapkan anak secara fisik, mental dan teknis.
                Sejak dini anak sudah dibiasakan untuk terikat pada hukum syara;, dimulai dari yang teringan hingga yang membutuhkan pengorbanan lebih. Biasa salat lima waktu, biasa berpuasa, biasa menutup aurat, menjaga lisan, berlomba dalam kebaikan dan sebagainya. Membiasakan dengan memberi pemahaman bahwa ada kewajiban bagi seorang muslim untuk terikat pada syariat Allah dan RasulNya. Pada fase ini penguatan akidah adalah yang utama, memahamkan akan tentang konsekuensi iman kepada semua hal yang terdapat dalam rukun iman. Termasuk pula menyiapkan agar anak ridha dengan ketetapan Allah pada makhluknya yang salah satunya adalah haid.  Ini adalah bekal yang harus diberikan orang tua sebagai orang yang terdekat dengan anak. Jangan sampai anak mendapatkan informasi yang kurang  tepat, jika harus melalui orang lain maka orang tua harus memastikan anak mendapat bimbingan dari orang yang amanah dan berilmu.
                Target dari penyiapan anak perempuan menghadapi haid sejak dini ini adalah agar ketika dewasa anak sudah tidak membutuhkan paksaan, dengan kesadaran sendiri melakukan kewajiban sebagai seorang muslim dan menjauhi larangan dengan sukarela, paham konsekuensi amal di dunia yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak, ada surga atau neraka yang menanti mereka.
               




No comments:

Post a Comment