Akhirnya kepo juga, searching
video full Gus Muwafiq. Kemudian melihat tanggapan dari beberapa ulama, di
antaranya dari Buya Yahya, Habib Abu Bakar,
dan Habib Hanif. Dan akhirnya membaca lagi sirah nabawiyah Ibnu Hisyam. Semoga
yang lain mempunyai kuota dan kelebihan rezeki, bisa nonton video full, bisa membeli
kitab sirah.
Nabi Muhammad saw itu manusia
istimewa, manusia paling agung di dunia, maka menisbatkan beliau dengan
deskripsi yang cacat meski sedikit saja atau berupa dugaan saja, tentu patut
dipertanyakan. Benarkah orang tersebut mempunyai ilmu? Dan jika ada yang
membela orang tersebut juga patut dipertanyakan. Sebodoh itukah hingga membela
orang yang ilmunya dipertanyakan?
Cinta sejati kepada nabi itu
perlu bukti. Minimal mengenal beliau, membela beliau, dan jelas meneladani
dalam setiap detail kehidupan. Menjadikan nabi sebagai teladan utama. Cara paling mudah untuk mengenal nabi adalah dengan
membaca kitab sirah. Namun bukan sembarang sirah, sirah yang ditulis para ulama
hanif, bukan penafsiran dari ulama su’ , orang munafik, atau bahkan dari orang
kafir.
Maka salah satu hikmah dari
pelabelan rembes dan kemungkinan menjadi maling jambu kepada nabi, adalah memotivasi
kita untuk semakin mengenal profil nabi. Tidak hanya berhenti mengetahui profil saat kecil saja, namun
profil beliau hingga nafas terakhir. Beliau anak yang terlahir dengan berbagai
keistimewaan, besar dengan akhlak yang mulia, menjadi pedagang, suami, kepala
keluarga, kepala negara, panglima perang, mengantarkan umat manusia kepada
cahaya kemuliaan. Dan kita akan berusaha untuk mengambil seluruh bagian hidup
Nabi untuk diamalkan dalam kehidupan.
Ketika ada yang memberikan label
buruk kepada nabi, namun masih saja memaklumi bahkan membelanya, sungguh akan
sangat merugi. Mari bertanya kepada diri sendiri, tidakkah ingin kelak bertemu
Nabi, tidakkah kelak ingin bersama Nabi? Jika ingin, layakkah para pembela penista
nabi bersama Nabi?
No comments:
Post a Comment