Wednesday 4 December 2019

Cinta Sejati Kepada Nabi



Akhirnya kepo juga, searching video full Gus Muwafiq. Kemudian melihat tanggapan dari beberapa ulama, di antaranya dari Buya Yahya, Habib Abu Bakar,  dan Habib Hanif. Dan akhirnya membaca lagi sirah nabawiyah Ibnu Hisyam. Semoga yang lain mempunyai kuota dan kelebihan rezeki, bisa nonton video full, bisa membeli kitab sirah.

Nabi Muhammad saw itu manusia istimewa, manusia paling agung di dunia, maka menisbatkan beliau dengan deskripsi yang cacat meski sedikit saja atau berupa dugaan saja, tentu patut dipertanyakan. Benarkah orang tersebut mempunyai ilmu? Dan jika ada yang membela orang tersebut juga patut dipertanyakan. Sebodoh itukah hingga membela orang yang ilmunya dipertanyakan?

Cinta sejati kepada nabi itu perlu bukti. Minimal mengenal beliau, membela beliau, dan jelas meneladani dalam setiap detail kehidupan. Menjadikan nabi sebagai teladan utama. Cara paling  mudah untuk mengenal nabi adalah dengan membaca kitab sirah. Namun bukan sembarang sirah, sirah yang ditulis para ulama hanif, bukan penafsiran dari ulama su’ , orang munafik, atau bahkan dari orang kafir.

Maka salah satu hikmah dari pelabelan rembes dan kemungkinan menjadi maling jambu kepada nabi, adalah memotivasi kita untuk semakin mengenal profil nabi. Tidak hanya berhenti  mengetahui profil saat kecil saja, namun profil beliau hingga nafas terakhir. Beliau anak yang terlahir dengan berbagai keistimewaan, besar dengan akhlak yang mulia, menjadi pedagang, suami, kepala keluarga, kepala negara, panglima perang, mengantarkan umat manusia kepada cahaya kemuliaan. Dan kita akan berusaha untuk mengambil seluruh bagian hidup Nabi untuk diamalkan dalam kehidupan.

Ketika ada yang memberikan label buruk kepada nabi, namun masih saja memaklumi bahkan membelanya, sungguh akan sangat merugi. Mari bertanya kepada diri sendiri, tidakkah ingin kelak bertemu Nabi, tidakkah kelak ingin bersama Nabi? Jika ingin, layakkah para pembela penista nabi bersama Nabi?



Pare, 4 Desember 2019

No comments:

Post a Comment