Judulnya buat keren-kerenan saja.
Membaca di salah satu camp kursus b.inggris di Pare. Tulisan yang mantab.
Memang sudah biasa, banyak camp
di Pare yang mewajibkan member camp untuk menggunakan bahasa inggris saat di english
area. Bahkan terkadang ada sanksi “kejam” bagi pelanggarnya.
Awal membaca tulisan tersebut,
tersenyum saja. Tapi jujur bikin iri, sampai segitunya. Dan suasana di camp pun ramai dengan obrolan berbahasa
inggris, dan saya tambah diam seribu bahasa, tidak tahu harus ngomong apa.
Mengapa bikin iri? Membayangkan seandainya
yang banyak adalah arabic area, pasti seru.
Seharusnya, jika muslim lebih
semangat belajar bahasa arab. Karena bahasa arab adalah bahasa Alquran dan
hadits, pedoman tertinggi seorang muslim. Bagaiman maksimal menjadikannya
pedoman jika bahasanya tak dikuasai. Terutama bagi muslim yang bahasa induknya
bukan bahasa arab.
Yang pasti, diabaikannya bahasa arab adalah satu keberhasilan barat. Ada kesengajaan
untuk membuat umat islammenjauh bahkan tak mengenal bahasa arab, minimal
mengabaikannya. Setidaknya mereka berhasil membuat persepsi, yang terpenting adalah belajar bahasa inggris,
bukan bahasa arab. Ditambah dengan kelalaian umat islam dan keasyikan belajar
bahasa selain arab, maka semakin sempurnalah bahasa arab jauh dari umat Islam.
Terus apa yang harus dilakukan? Ya
belajar bahasa arab mulai sekarang. Bulatkan tekad, niatkan dan berdoa semoga
istiqamah dalam belajar. Tidak harus setiap hari, tapi pastikan menyediakan
waktu khusus untuk belajar. Jangan terbelenggu dengan stigma bahasa arab itu
sulit, husnudzan belajar bahasa itu mudah, nikmati proses belajarnya. Untuk yang
sudah mempunyai sedikit ilmu, amalkan dan ajarkan, insya Allah akan semakin
lekat dalam ingatan.
Pare, 18 Desember 2019
No comments:
Post a Comment