Heboh soal Fikih kelas 12 Madrasah Aliyah di Kediri yang
memuat pertanyaan seputar khilafah, ada banyak tuduhan dan asumsi yang lucu
bahkan malah dibua-buat atau memang berdasarkan informasi yang salah.
Soal disusupi ajaran HTI
Jelas sekali tidak ada tulisan HTI, namun dengan mudahnya
menyalahkan HTI. Jika soal berisi pertanyaan seputar khilafah langsung
dituduhkan sebagai bentuk penyusuan ide HTI maka ini sungguh salah kaprah.
Khilafah adalah ajaran Islam, bukan ajaran HTI, bukan karangan HTI, HTI hanya
menyampaikan saja. Maka jelas ini hendak mengkerdilkan khilafah sebagai bagian
dari ajaran Islam. Seolah dengan dicabutnya BHP HTI yang dilakukan dengan
dzalim, tanpa putusan pengadilan, maka ide yang didakwahkan HTI otomatis
menjadi terlarang. Tidak. Khilafah adalah ajaran Islam, kewajiban dari Allah
SWT, warisan Rasulullah saw. Sampai kiamat akan tetap seperti itu. Menuduh soal
disusupi ide HTI hanya sebagai bukti kesengajaan pihak yang
mempermasalahkan untuk menolak ajaran Islam. Pertanyaannya siapakah yang paling
bernafsu memusuhi ajaran Islam? Tidak mungkin orang Islam yang saleh dan hanif.
Tentang Khilafah terus muncul dalam soal
Bagi guru yang biasa membuat soal, pengulangan kata apalagi
menjadi judul sebuah bab dalam pelajaran itu hal yang lumrah. Bayangkan jika
dalam satu mata ujian ada 50 soal
sedangakan bahan ujian hanya 5 bab saja
(padahal 5 bab dalam 1 semester itu sudah banyak), maka jika proporsional akan
ada 10 soal dalam tiap babnya. Oleh karena itu jika bab yang dibahas adalah
khilafah, maka sangat wajar jika kata khilafah terus berulang dan muncul. Ya
memang babnya khilafah.
Khilafah kok masuk Fikih bukan SKI (Sejarah Kebudayaan
Islam)
Khilafah adalah ajaran Islam, ada hukumnya, dan islam
mengaturnya. Maka wajar khilafah masuk pelajaran Fikih, karena karakter
pelajaran Fikih adalah mengupas hukum seputar perbuatan, benda atau ajaran.
Beda dengan pelajaran SKI, lebih fokus pada sejarah. Membahas kronologis sebuah
peristiwa. Jadi tidak perlu heran jika di pelajaran Fikih ada bab khusus
seputar khilafah. Dan alur pelajaran Fikih adalah membahas definisi, dalil,
hukum, dan tatacara. Sehingga jika babnya adalah khilafah maka yang akan
dibahas adalah definisinya, dalil-dalil ,hukum menegakkannya, tata cara menegakkan,
mengangkat khalifah sebagai pemimpin khilafah, hingga hikmah yang bisa diambil
dari pelajaran yang telah dibahas. Kan lucu jika setelah membahas dalil, tata
caranya kemudian disimpulkan kepada siswa : “Anak-anak pelajaran ini memang
pernah dicontohkan dan diamalkan oleh Rasulullah dan para sahabat, tapi tidak
perlu kita amalkan ya. Ini ajaran HTI, ini terlarang di Indonesia”. Paradox,
orang Islam kok tidak boleh mengamalkan ajaran Islam, tidak boleh meneladani
Rasulullah saw. Emang ini negara komunis? Emang ini negara secular? Jujur saja.
Mengajarkan Khilafah di Sekolah memang Mau bikin
Indonesia seperti Suriah
Kalau ini adalah paranoid tingkat dewa, sudahlah tidak tahu
realitas di Suriah malah membuat asumsi khayal. Bisa jadi memang kurang info,
tidak paham bahwa yang membuat porak-poranda Suriah bukanlah Islam apalagi
khilafah namun persaingan negara Barat yang sedang memanfaatkan situasi. Atau bisa
jadi orang yang menuduh demikian telah terkontaminasi dengan informasi salah
dan menisbatkan kekacauan di Suriah kepada ISIS yang mendeklarasikan sebagai
Daulah Islam. Padahal bagi siapa saja yang mau berpikir sedikit mendalam, akan
mudah mengetahui, salah satu tujuan isu ISIS diangkat adalah untuk memfitnah
khilafah. Dan ini memang wajar, karena khilafah adalah momok yang ditakuti oleh
musuh Islam. Maka musuh Islam akan berusahan sekuat tenaga untuk mencegahnya.
Sudahlah dahulu khilafah dilenyapkan, dikubur di lubang yang sangat dalam agar
tidak muncul ke permukaan bumi, masih saja ditambah dengan fitnah bahaya ketika
khilafah bangkit. Khilafah itu sejatinya ajaran Islam, institusi yang bisa
menyatukan umat Islam dan memfasilitasi penerapan Islam kaffah, menyeluruh. Dan
saat Islam diterapkan secara kaffah akan mengantarkan rahmat untuk seluruh
alam, bukan malah menghancurkan. Jadi siapa yang tidak senang khilafah tegak
mewujudkan rahmat? Ya pasti orang yang sesungguhnya berbuat kerusakan.
Dan akhirnya, kehebohan soal ujian tentang khilafah di Kediri semakin memantabkan langkah
kemenag untuk menghapus materi khilafah dan perang dari pelajaran. Sungguh
manusia lancang, ajaran Islam, syariat Allah dan RasulNya pun disembunyikan.
Mengapa ini gencar dilakukan? Sambil menyelam minum air. Menghapus materi
khilafah dan perang bertujuan menjauhkan umat Islam dari ajarannya, mencegah
umat Islam mengenal dan menerapkannya, dan ini adalah kesempatan yang tepat
untuk membuat kehebohan di tengah masyarakat, agar masyarakat tidak sempat
memikirkan kegagalan rezim mengurus negara.
Dengan langkah penghapusan materi khilafah di kurikulum,
dengan stigma negatif terhadap khilafah dan para pengembannya apakah
menghentikan dakwah menyampaikan khilafah? Jelas, TIDAK. Justeru dakwah
khilafah akan semakin gencar, khilafah akan semakin menjadi perbincangan.
Tekanan pun akan semakin dzalim, namun pertolongan Allah akan semakin dekat.
Jadi, pilihannya hanya satu, terus maju untuk meraih kemenangan.
Pare, 8 Desember 2019
No comments:
Post a Comment