Sunday 8 December 2019

Khilafah Memang Diajarkan Di Sekolah


Heboh soal Fikih kelas 12 Madrasah Aliyah di Kediri yang memuat pertanyaan seputar khilafah, ada banyak tuduhan dan asumsi yang lucu bahkan malah dibua-buat atau memang berdasarkan informasi yang salah.

Soal disusupi ajaran HTI
Jelas sekali tidak ada tulisan HTI, namun dengan mudahnya menyalahkan HTI. Jika soal berisi pertanyaan seputar khilafah langsung dituduhkan sebagai bentuk penyusuan ide HTI maka ini sungguh salah kaprah. Khilafah adalah ajaran Islam, bukan ajaran HTI, bukan karangan HTI, HTI hanya menyampaikan saja. Maka jelas ini hendak mengkerdilkan khilafah sebagai bagian dari ajaran Islam. Seolah dengan dicabutnya BHP HTI yang dilakukan dengan dzalim, tanpa putusan pengadilan, maka ide yang didakwahkan HTI otomatis menjadi terlarang. Tidak. Khilafah adalah ajaran Islam, kewajiban dari Allah SWT, warisan Rasulullah saw. Sampai kiamat akan tetap seperti itu. Menuduh soal disusupi ide HTI hanya sebagai bukti kesengajaan pihak yang mempermasalahkan untuk menolak ajaran Islam. Pertanyaannya siapakah yang paling bernafsu memusuhi ajaran Islam? Tidak mungkin orang Islam yang saleh dan hanif.

Tentang Khilafah terus muncul dalam soal
Bagi guru yang biasa membuat soal, pengulangan kata apalagi menjadi judul sebuah bab dalam pelajaran itu hal yang lumrah. Bayangkan jika dalam satu mata ujian ada  50 soal sedangakan bahan ujian hanya  5 bab saja (padahal 5 bab dalam 1 semester itu sudah banyak), maka jika proporsional akan ada 10 soal dalam tiap babnya. Oleh karena itu jika bab yang dibahas adalah khilafah, maka sangat wajar jika kata khilafah terus berulang dan muncul. Ya memang babnya khilafah.

Khilafah kok masuk Fikih bukan SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Khilafah adalah ajaran Islam, ada hukumnya, dan islam mengaturnya. Maka wajar khilafah masuk pelajaran Fikih, karena karakter pelajaran Fikih adalah mengupas hukum seputar perbuatan, benda atau ajaran. Beda dengan pelajaran SKI, lebih fokus pada sejarah. Membahas kronologis sebuah peristiwa. Jadi tidak perlu heran jika di pelajaran Fikih ada bab khusus seputar khilafah. Dan alur pelajaran Fikih adalah membahas definisi, dalil, hukum, dan tatacara. Sehingga jika babnya adalah khilafah maka yang akan dibahas adalah definisinya, dalil-dalil ,hukum menegakkannya, tata cara menegakkan, mengangkat khalifah sebagai pemimpin khilafah, hingga hikmah yang bisa diambil dari pelajaran yang telah dibahas. Kan lucu jika setelah membahas dalil, tata caranya kemudian disimpulkan kepada siswa : “Anak-anak pelajaran ini memang pernah dicontohkan dan diamalkan oleh Rasulullah dan para sahabat, tapi tidak perlu kita amalkan ya. Ini ajaran HTI, ini terlarang di Indonesia”. Paradox, orang Islam kok tidak boleh mengamalkan ajaran Islam, tidak boleh meneladani Rasulullah saw. Emang ini negara komunis? Emang ini negara secular? Jujur saja.

Mengajarkan Khilafah di Sekolah memang Mau bikin Indonesia seperti Suriah
Kalau ini adalah paranoid tingkat dewa, sudahlah tidak tahu realitas di Suriah malah membuat asumsi khayal. Bisa jadi memang kurang info, tidak paham bahwa yang membuat porak-poranda Suriah bukanlah Islam apalagi khilafah namun persaingan negara Barat yang sedang memanfaatkan situasi. Atau bisa jadi orang yang menuduh demikian telah terkontaminasi dengan informasi salah dan menisbatkan kekacauan di Suriah kepada ISIS yang mendeklarasikan sebagai Daulah Islam. Padahal bagi siapa saja yang mau berpikir sedikit mendalam, akan mudah mengetahui, salah satu tujuan isu ISIS diangkat adalah untuk memfitnah khilafah. Dan ini memang wajar, karena khilafah adalah momok yang ditakuti oleh musuh Islam. Maka musuh Islam akan berusahan sekuat tenaga untuk mencegahnya. Sudahlah dahulu khilafah dilenyapkan, dikubur di lubang yang sangat dalam agar tidak muncul ke permukaan bumi, masih saja ditambah dengan fitnah bahaya ketika khilafah bangkit. Khilafah itu sejatinya ajaran Islam, institusi yang bisa menyatukan umat Islam dan memfasilitasi penerapan Islam kaffah, menyeluruh. Dan saat Islam diterapkan secara kaffah akan mengantarkan rahmat untuk seluruh alam, bukan malah menghancurkan. Jadi siapa yang tidak senang khilafah tegak mewujudkan rahmat? Ya pasti orang yang sesungguhnya berbuat kerusakan.


Dan akhirnya, kehebohan soal ujian tentang  khilafah di Kediri semakin memantabkan langkah kemenag untuk menghapus materi khilafah dan perang dari pelajaran. Sungguh manusia lancang, ajaran Islam, syariat Allah dan RasulNya pun disembunyikan. Mengapa ini gencar dilakukan? Sambil menyelam minum air. Menghapus materi khilafah dan perang bertujuan menjauhkan umat Islam dari ajarannya, mencegah umat Islam mengenal dan menerapkannya, dan ini adalah kesempatan yang tepat untuk membuat kehebohan di tengah masyarakat, agar masyarakat tidak sempat memikirkan kegagalan rezim mengurus negara. 

Dengan langkah penghapusan materi khilafah di kurikulum, dengan stigma negatif terhadap khilafah dan para pengembannya apakah menghentikan dakwah menyampaikan khilafah? Jelas, TIDAK. Justeru dakwah khilafah akan semakin gencar, khilafah akan semakin menjadi perbincangan. Tekanan pun akan semakin dzalim, namun pertolongan Allah akan semakin dekat. Jadi, pilihannya hanya satu, terus maju untuk meraih kemenangan.

Pare, 8 Desember 2019



No comments:

Post a Comment