Monday 24 July 2017

Jika Bertemu Dengan …

 Pernah membuat status :
Jika saya bertemu Pak Jokowi
Saya Cuma ingin nawari
Monggo ngaji tilawati
Gpp saya ngajari tanpa dibayari

Dan juga pernah menulis :
Jika bertemu Pak Wiranto atau Pak Tito saya akan minta tolong beliau-beliau untuk ngajari murid saya kelas 4 baca Yasin. Jika tidak bersedia saya ngajak murid kelas 6 untuk membacakan Yasin kepada beliau-beliau.


Mungkinkah bertemu dengan Pak Jokowi, Pak Wiranto atau Pak Tito?

Insya Allah mungkin saja, karena hanya di Pare - Kediri saja juga pernah bertemu / melihat secara dekat dengan beberapa orang pusat yang tak pernah menduga akan berkunjung ke Pare- Kediri. 

Khusus untuk Pak Jokowi, Pak Wiranto, atau Pak Tito toh jika tidak bertemu di dunia ya pasti di akhirat saya masih bisa meminta pertanggungjawaban mereka di hadapan Allah di Hari Penghisaban kelak, karena saya yakin 100% akhirat itu ada.


2014 setelah Gunung Kelud meletus, meski tidak berbincang tapi posisi saya sangat dekat dengan Presiden SBY, Menkokesra Agung Laksono, Wagub Jatim Gus Ipul. Saat itu berada di posko kesehatan TNI AL.

 Gus Ipul, baju coklat masker  hijau terbuka (Lapangan Wates 17/2/2014)



Tahun 2017, juga menghadiri pembukaan Aksioma tingkat Jatim di Lapangan Canda Bhirawa Pare, yang buka adalah Gus Ipul, memang kali ini hanya bisa melihat dari jauh.

Dan saat ini sedang hangat berita kebrutalan Israel di Palestina. Jelas membunuhi umat Islam di Palestina, tapi tidak ada yang mengirimkan tentara bala bantuan, bahkan gerakan pemuda yang pakaiannya mirip tentara yang hobinya membubarkan pengajian atas nama bela Negara juga tidak berbuat apa-apa.

Jadi ingat, tahun 2012 pernah bertemu dengan Ust. H. Ferry Nur, beliau saat itu adalah Sekjen KISPA  (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), saat itu sedang ada acara di BEC. Tanpa diundang beliau mampir ke rumah, bukan mau ada acara, mampir beli madu saja. Tapi ngobrolnya ngalor ngidul ngetan ngulon.


Dan beberapa kali ngobrol dengan anak-anak orang hebat tingkat nasional, sedang kursus di Pare, tidak meminta bertemu dengan mereka, kebetulan saja ngobrol dan akhirnya cerita A sampai Z. Meski belum ngobrol dengan orang tuanya, setidaknya punya link ke anaknya, minimal suatu saat jika bertemu bisa ada bahan SKSD, sok kenal sok dekat.



Jika memang saya tidak bisa bertemu dengan Pak Jokowi, Pak Wiranto atau Pak Tito,semoga yang berkesempatan bertemu bersedia membisiki beliau-beliau : “ Jadilah pemimpin yang amanah Pak! Ingat mati, ingat akhirat!”. Itu saja. Speechless dengan kebijakan mereka, dzalim.


Atau Gunung Kelud harus meletus lagi agar para pembesar datang ke Kediri?
Akankah menunggu bencana untuk peduli?
Akankah berpikir akhirat itu harus nunggu mati?
Sungguh sangat telat sekali


Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (Al A’raf 96)

Sunday 23 July 2017

Merindukan Khalifah Umar Bin Khattab



Mengingat Kembali Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VI Semester I KTSP 2010, saat itu mendapatkan file ini untuk membuat KKM.
2.      Mengenal sejarah khalifah Umar bin Khottob
2.1    Menceritakan silsilah, kepribadian Umar bin Khattab dan perjuangannya dalam dakwah Islam.
Ø  Menyebutkan nama ayah dan ibu Umar bin Khattab
Ø  Menyebutkan asal suku/ klan/ bani Umar bin Khattab
Ø  Menentukan pertemuan nasab Umar bin Khattab dengan Nabi Muhammad Saw
Ø  Menyebutkan karakter sifat Umar bin Khattab
Ø  Menyebutkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Umar bin Khattab
Ø  Menjelaskan kedudukan Umar bin Khattab dalam masyarakat kafir Quraisy
Ø  Menceritakan kisah masuk Islamnya Umar bin Khattab
Ø  Menceritakan perjuangan Umar bin Khattab setelah masuk Islam, yaitu menjadi pembela nabi/ pembela kaum yang tertindas
Ø  Menunjukkan sikap/ perilaku membela aqidah Islam dengan berani dan tegas
2.2    Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari kholifah Umar bin Khattab.
Ø  Menjelaskan latar belakang dibentuknya lembaga negara
Ø  Menyebutkan lembaga-lembaga Negara yang dibentuk khalifah Umar bin Khattab
Ø  Menyebutkan fungsi-fungsi lembaga Negara yang dibentuk kholifah Umar bin Khattab
Ø  Menjelaskan latar belakang ditetapkan kalender Islam
Ø  Menjelaskan alasan-alasan hijrah nabi ke Yatsrib dijadikan sebagai dasar penghitungan kalender Islam
Ø  Menyebutkan sahabat yang mengusulkan hijrah nabi ke Yatsrib ditetapkan sebagai awal penghitungan kalender Islam
Ø  Menceritakan kepedulian khalifah Umar bin Khattab kepada rakyatnya
Ø  Menjelaskan sikap khalifah Umar bin Khattab membela kaum lemah
Ø  Menunjukkan sikap/ perilaku peduli terhadap sesama, terutama pada kaum lemah
Ø  Memberi contoh ketegasan Umar dalam berdakwah
Ø  Memberi contoh keberanian khalifah Umar dalam memberantas kebatilan terhadap siapapun
Ø  Menunjukkan sikap/ perilaku keberanian menyampaikan hal yang benar sekalipun terasa pahit/ menyedihkan
Ø  Menyebutkan nama-nama sahabat yang yang ditugaskan berdakwah di Persia
Ø  Menceritakan peristiwa terjadinya Fathul Futuh (kemenangan terbesar) dalam berdakwah di Persia
2.3    Meneladani nilai-nilai positif dari kekholifahan Umar bin Khattab
Ø  Meneladani sifat keberanian khalifah Umar bin Khattab dalam memberantas kebatilan
Ø Menunjukkan  sikap/ perilaku  sederhana (wara’) dalam kehidupan sehari-hari

Apakah mengajarkan dan merindukan profil para khalifah sebagai pemimpin khilafah dianggap sebagai pengkhianat negeri?
Apakah menyampaikan khilafah sebagai bagian ajaran Islam itu layak dikriminalkan?


Dan saat ini benar-benar merindukan sosok pemimpin seperti Umar bin Khattab. Tegas namun wara’ dalam kehidupan. Merindukan pemimpin pengayom, yang tidak akan membiarkan rakyatnya hidup sengsara Merindukan pelindung Palestina, membiarkan semua agama hidup damai sejak pertama masuk dalam naungan khilafah.

Entahlah, tidak bisa mengungkapkan betapa besarnya rasa rindu ini kepada pemimpin mukmin yang memikirkan rakyatnya hingga akhirat. Pemimpin amanah yang bertakwa, takut kepada Allah, meneladani Rasulullah dalam semua aspek kehidupan, meneladani Rasulullah sebagai pemimpin Negara.

Tidak bisa banyak berkata dengan sikap pemimpin negeri ini yang begitu dzalimnya
Tidak bisa banyak berkata dengan aparat yang begitu piciknya
Tidak bisa banyak berkata dengan ulama su’ yang menukar akhirat dengan dunia
Tidak bisa banyak berkata dengan sikap aktivis yang menukar akhirat dengan receh yang tak ada nilainya
Tak bisa banyak berkata dengan sikap orang awam tak berilmu, dengan ringannya mengucap fitnah sia-sia

Mulut seolah tak bisa berbicara dengan mereka yang tertipu gemerlap dunia
Hampir-hampir tidak ingin berurusan dengan mereka yang mengira dunia ini tak ada akhirnya
Ingin diam saja dengan mereka yang mulutnya hanya berhias dusta
Ingin mengabaikan mereka yang sukanya mencari muka
Namun jika keburukan dibiarkan begitu saja kemungkaran akan semakin merajalela

Maka langkah untuk terus berada dalam jalan dakwah tidak akan berakhir
Meski celaan itu terus diucapkan oleh orang-orang pandir
Meski fitnahan terus dilempar oleh orang yang malas berpikir

Jalan dakwah ini akan terus ditapaki hingga mati
Sebagaimana dakwah Rasulullah yang tidak pernah berhenti
Karena dakwah memperjuangkan tegaknya Islam adalah jalan mulia yang seharusnya dititi

Tak perlu legalitas dari manusia dzalim nan kejam
Teruslah berjuang demi tegaknya Islam
Mewujudkan Islam sebagai rahmat untuk seluruh alam



Pare, 23 Juli 2017

Saturday 15 July 2017

PERPPU Ormas Tidak Akan Menghentikan Dakwah



Akhirnya PERPPU ormas disahkan
UU Ormas lama dianggap sudah tidak bisa diandalkan
Terlalu panjang dan sulit langkah yang akan dijalankan
Akhirnya menaati UU yang berlaku sudah tidak jadi pijakan
Katanya tidak hanya menyasar HTI yang akan dibubarkan
Katanya  juga untuk ormas lain yang membahayakan
Tapi entahlah kenapa isu yang beradar semua ormasnya Islam yang jadi sasaran
Katanya tidak hendak menjadi rezim anti Islam yang haus kekuasaan
Namun faktanya bukti bahwa rezim ini diktator anti Islam tak terelakkan
Ormas bisa dibubarkan tanpa putusan pengadilan
Bisa jadi semua akan menjadi sasaran pembubaran jika berseberangan
Bisa jadi semua yang mengkritik dianggap melawan
Dan akhirnya PERPPU akan memakan korban

Anggota dan pengurus ormas yang dibubarkan selanjutnya dipidana
Jika ada satu juta anggota semua akan dimasukkan penjara
Entahlah berapa Lapas yang butuh ada
Semuanya dipaksa menuruti kehendak penguasa
Semuanya dipaksa tidak boleh berbeda
Sungguh diktator luar biasa
Dahulu saja Masyumi dibubarkan dan anggotanya dibiarkan begitu saja
Sungguh rezim kejam yang tiada duanya

Bagi HTI ini adalah kedzaliman
Fitnah dan tuduhan terus dilontarkan
Khilafah dikriminalkan
Khilafah dianggap tidak ada dalil pijakan
Khilafah dianggap ideolagi yang mengerikan
Padahal khilafah adalah bagian dari Islam yang diajarkan
Padahal khilafah itu bukan ideologi seperti yang disangkakan

Namun ini semua tak akan menghentikan langkah
Menyampaikan Islam adalah bagian dari dakwah
Dakwah demi meneruskan tinggalan Rasulullah
Tidak ada yang sia-sia jika dilakukan semata lillah
Teruslah berjuang jangan hentikan sikap istiqamah


Pare, 15 Juli 2017


Tuesday 11 July 2017

Jangan Bersikap Kampungan di Kampung Inggris Pare : Pengaturan Hubungan Pria dan Wanita


Jl. Anyelir Timur - Pertemuan dengan Jl.Dahlia  Tulungrejo Pare (31/01/2011)

Kampungan itu jika tidak taat aturan
Kampungan itu jika syariat diabaikan
Kampungan itu jika nafsu semata dijadikan pedoman
Kampungan itu jika perilakunya tidak ada bedanya dengan hewan
Kampungan itu jika bergaul dengan penuh kebebasan
Kampungan itu jika perintah dan larangan Allah tidak dipedulikan
Kampungan itu jika Rasulullah tidak dijadikan panutan
Kampungan itu jika hukum jahiliyah yang diterapkan

Tidak apa tinggal di kampung asal tingkah lakunya tidak kampungan

Ngobrol dengan mahasiswa Indonesia di Kairo yang ambil kursus bahasa Inggris di Pare. Kesan pertama masuk kursus adalah syok dengan interaksi pria dan wanita di tempat kursus. Duduk campur baur, komunikasi tanpa batas. Apa yang selama ini dibaca via berita benar-benar di hadapan. Interaksi pria wanita yang mengabaikan aturan syariat, kebebasan berperilaku namun tidak memberi kebebasan pada dakwah syariat memang terjadi (cerita kalo pernah baca-baca tentang pembubaran beberapa pengajian).

Ya begitulah Kampung Inggris Pare, ada hal-hal yang memprihatinkan salah satunya terkait pergaulan pria dan wanita yang terkadang mengarah pada budaya kebebasan. Perilaku kampungan yang abai dengan aturan. Padahal hubungan pria dan wanita sudah diatur dalam Islam. Secara umum aturan Islam dalam rangka mengatur hubungan pria dan wanita adalah sebagai berikut :
  1. Islam telah memerintahkan kepada manusia, baik pria  maupun wanita,  untuk  menundukkan         pandangan.
  2. Islam memerintahkan  kepada  kaum  wanita  untuk mengenakan pakaian secara sempurna, yakni pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Yaitu dengan berkerudung dan berjilbab.
  3.  Islam  melarang  seorang  wanita  melakukan safar (perjalanan) dari suatu tempat ke tempat lain selama perjalanan sehari semalam, kecuali jika disertai dengan mahram-nya.
  4. Islam melarang pria dan wanita untuk berkhalwat (berdua-duaan), kecuali jika wanita itu disertai mahram-nya.
  5. Islam melarang wanita untuk keluar dari rumahnya kecuali seizin suaminya, karena suami memiliki hak atas istrinya.
  6. Islam sangat menjaga agar dalam kehidupan khusus komunitas wanita terpisah dari komunitas pria; begitu juga di dalam masjid, di sekolah, dan lain sebagainya. Artinya, Islam telah menetapkan bahwa  wanita  hendaknya  hidup  di  tengah-tengah  kaum  wanita, sedangkan seorang pria hendaknya hidup di tengah-tengah kaum pria.
  7. Islam sangat  menjaga  agar  hubungan  kerjasama antara pria dan wanita hendaknya bersifat umum dalam urusan-urusan muamalat;  bukan  hubungan  yang  bersifat  khusus.

Dalil dan penjelasan poin 1-7 bisa dibaca dalam buku Sistem Pergaulan dalam Islam bab Pengaturan Hubungan Pria dan Wanita. Tidak sekadar dibaca, lebih mantab lagi jika dikaji secara intensif. Biar tidak terjebak pada perilaku kampungan, abai dengan aturan yang ditetapkan Allah yang memberi kehidupan. Ittaqillah haitsuma kunta. Di kampung atau di kota mari taat syariat tanpa syarat.  


Pare, 11 Juli 2017



Monday 10 July 2017

Tips Gowes di Kampung Inggris Pare

Gowes dalam Rangka Sosialisasi Panji Rasulullah ( Dakwah Kediri Raya)

Sepeda pancal / sepeda onthel / sepeda angin/ bicycle adalah kendaran yang paling banyak digunakan di Kampung Inggris Pare, terutama dijadikan alat transportasi oleh pendatang yang sedang kursus di Pare. Sepeda bisa dibeli atau sekedar disewa sesuai waktu tinggal, harganya cukup terjangkau dan penyedia sepeda juga lumayan banyak. Dengan bersepeda, gang-gang sempit masih bisa dilalui. Kelebihan lainnya adalah anti polusi, bisa dikendarai dengan santai sambil menikmati perjalanan. Namun yang pasti mengendarai sepeda pancal membutuhkan energy lebih, tapi lumayan untuk menggerakkan badan.
Hanya saja, terkadang keberadaan biker yang kurang memperhatikan  lingkungan sekitar seringkali menjengkelkan, atau kelalaian biker meletakkan benda berharga seringkali dimanfaatkan penjambret. Maka biar tidak merugikan orang lain atau diri sendiri tidak ada salahnya untuk mencoba beberapa tips berikut :
1.       Jika tinggal lama di Pare membeli sepeda lebih murah dibandingkan dengan sewa. Beli saat tiba dan jual lagi saat pulang. Jika hanya sebentar di Pare memang lebih baik sewa saja.
2.       Ketika membeli sepeda usahakan sudah bertanya apakah juga menerima penjualan sepeda atau minta informasi kemana kelak sepeda akan dijual lagi.
3.       Jika sewa pastikan hak dan kewajiban penyewa sejelas mungkin. Jangan sampai mendazalimi atau didzalimi. Misal kejelasan tanggung  jawab ketika ada kerusakan sepeda selama disewa. Saat menyewa biasanya diminta jaminan, lebih banyak jaminan berupa kartu identitas berharga.
4.       Saat mengendarai sepeda perhatikan factor keamanan, jika di jalan utama yang ramai kendaraan bermotor tetaplah waspada  (Jl. Brawijaya, veteran, Anggrek, Dr.Soetomo). jika berkendara di jalan kampung perhatikan sopan santun di jalan. Jangan berjajar melebihi dua, lebih baik jika tidak berjajar. Berikan hak pengguna jalan yang lain.
5.  Tidak perlu bercanda, ketawa-ketiwi, berhaha-hihi sambil naik sepeda, jika memang butuh berbicara seperlunya saja.
6.   Pastikan aman ketika menyeberang karena banyak sekali yang main selonong, tanpa tengok kanan-kiri main seberang saja. Kasih tanda juga kalo mau nyebrang.
7.       Parkir di tempat yang disediakan. Jangan meninggalkan  sepeda di sembarang tempat.
8.    Jangan sembarangan meletakkan benda berharga di keranjang, karena sudah banyak kejadian penjambretan benda di keranjang sepeda. Jika meletakkan barang di keranjang pastikan aman, misal jika tas maka lilitkan tali tas ke setir biar tidak mudah diambil. Paling banyak menimpa perempuan, terutama saat jalanan sepi (misal saat salat Jumat).
9.      Jangan main HP sambil bersepeda, rawan jatuh atau dijambret.
10.  Untuk perempuan, jaga agar baju bagian bawah, apalagi yang lebar, aman tidak masuk ke ruji roda. Juga tidak mengganggu kaki ketika mengayuh. Usahakan pakaian mihnah (pakaian keseharian yang dikenakan selain pakaian luar/jilbab) adalah celana/kulot. Kenakan juga kaos kaki yang melindungi kaki agar aurat tidak tersingkap.
11.   Selalu mengingat berdoa sebelum berkendara.

Sementara ini tips gowes di Kampung Inggris Pare, semoga bermanfaat. Di mana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Mari bersama menjaga Pare.



Pare, 10 Juli 2017

Sunday 9 July 2017

Terima Kasih Sudah Ke Pare


Setelah sepi selama seminggu menjelang dan sesudah lebaran, Pare ramai lagi. Jalanan kembali padat, pendatang yang mulai kursus sedikit demi sedikit berdatangan. Sebagai warga Pare hanya bisa menyampaikan selamat datang di Pare, semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Namun sebagai seorang muslim juga ingin mengajak semua untuk bersama menjaga Pare, agar keberkahan senantiasa terlimpah.

Beberapa hal yang perlu dijaga di Pare di antaranya adalah ketertiban, keamanan, pergaulan dan akhlak. Sederhananya mari menstandarkan pada syariat Allah, aturan dari Pencipta dan Pengatur hidup di alam semesta. Tertiblah, jangan merusak suasana Pare dengan perilaku yang merusak. Taati aturan lingkungan, jaga hubungan dengan masyarakat sekitar, tidak sekadar belajar bahasa namun juga tetap menjaga tata karma. Jaga keamanan, jangan memancing hal-hal yang tidak diinginkan, lalai bermain HP sambil santai berjalan bisa mengundang penjambret. Taati jam malam yang telah ditetapkan, segera kembali ke tempat kos jika sudah tidak ada keperluan di luar. Tak begadang hingga larut malam, kongkow cangkrukan ngalor ngidul tanpa kepentingan syar’I, bagaimana pun Pare adalah kampung, bukan kota. Kami memang penduduk desa tapi insya Allah ora ndeso. Kami orang desa namun masih menginginkan semua di atur sesuai syariat Allah SWT, kami orang desa namun kami ingin menjadikan Rasulullah sebagai teladan. Pare memang terkenal sebagai kampung Inggris, namun kami tetap ingin suasana keislaman tetap terjaga, karena bagaimana pun juga kami adalah umat Islam.

Jangan membawa budaya primitif ke Pare. Budaya mengumbar aurat, berpakaian minim bak jaman pra sejarah. Jauhkan itu semua. Jangan membawa perilaku seperti hewan yang tak kenal sopan santun. Jangan membawa perilaku gaul bebas. Tetaplah taat syariat di mana pun kita berada. Mari tolong menolong dalam kebaikan, saling mengingatkan untuk terus menjaga ketakwaan.

Terima kasih sudah berkunjung ke Pare, dan terima kasih sudah ikut menjaga Pare. Jazakumullah khairan katsir, semoga Allah membalas kebaikan sudaraku semua dengan kebaikan yang lebih banyak lagi. Amiin.



Pare, 9 Juli 2017

Saturday 8 July 2017

Menulis Ala Kadarnya



Membuat blog ini setelah mengikuti training menulis bersama Ustad Faqih Syarif Hasyim, sempat berniat untuk mengikuti program mentoring penulis, namun apa daya azzam menulis belum lah terlalu kuat. Tekat untuk menulis belum lah bulat.

Pertama kali posting tertanggal 13 Januari 2011, hanya 9 tulisan pendek. 2013 hanya ada 4 postingan. Alhamdulillah setelah itu sedikit istiqamah posting meski tidak sering. Dan hingga saat ini total postingan adalah 219 beserta tulisan ini. Memang tidak semua berupa tulisan panjang, ada yang hanya sebatas gambar, bagan atau tulisan pendek tanpa penjelasan.

Mengawali membuat blog dengan ke PeDe an tingkat tinggi, tidak punya ilmunya sebatas mencoba dan mengikuti tulisan yang sudah tersebar, tinggal searching di internet saja. Sejak awal pun juga belum bisa memperbaiki tampilan. Tetap bertahan dengan desain yang sederhana. Hampir semuanya sebatas mencoba. Dan seringkali menyerah, sudahlah tampilannya seperti ini saja. Sementara berusaha focus istiqamah posting tulisan.

Awal membuat blog, berniat mengkhususkan genre tulisan seputar Pare terutama memberi informasi seputar Kampung Inggris, lagi-lagi malas itu begitu menguasai. Sedikit demi sedikit mengumpulkan bahan, namun kandas di tengah jalan. Awalnya ingin focus pada pengembangan tsaqafah seputar Bahasa Arab, dan lagi-lagi putus asa sudah menghantui. Dan akhirnya blog ini tulisannya bermacam-macam. Lebih pada apa yang ditemui dan dialami. Karena memang apapun yang terjadi dalam hidup ini pasti bisa dibuat dalam bentuk tulisan. Maka selama kita masih hidup insya Allah akan selalu ada bahan untuk membuat tulisan.

Terakhir, selalu mengingat. Menulis adalah perbuatan, dan perbuatan pasti akan dimintai pertanggungjawaban. Berusaha untuk tidak sekadar menulis, namun juga berusaha mengingat nasihat untuk diri sendiri. Semoga Allah SWT selalu memberi hidayah untuk kita semua. Amiin.

Ucapan terimakasih special untuk follower yang setia sejak awal, jumlahnya masih bisa dihitung jari tangan sebelah kanan saja, namun tetap saja saya sampaikan jazakumullah khairan katsir.

Terima kasih untuk saudara seakidah, uhibbukum fillah
Terima kasih untuk semua pembaca.

Mohon masukan jika ada hal yang tidak berkenan.

Pare, 8 Juli 2017



Friday 7 July 2017

Mengingat : Mengapa Dakwah Khilafah




Muktamar Khilafah 2013
Gelora 10 Nopember Surabaya

Mengingat kembali mengapa memilih jalan ini, berjuang menegakkan khilafah
Menguatkan dan meluruskan keimanan ikhlas dengan keputusan semata lillah
Mengingat kembali sebuah tujuan, akhirat kekal tak layak digadaikan dengan dunia yang murah
Tidak mentolerir kemaksiatan, meninggalkan atau sekadar melalaikan amanah
Berbagi dengan tim karena kerja ini juga bersama jamaah
Apapun masalahnya selalu mengingat innallaha ma’ana jangan menyerah
Tak ada amalan baik yang sia-sia apalagi amalan di jalan dakwah
Yakin dengan pertolongan Allah dan terus berjuangan tanpa mengenal lelah
Tak membenci segelintir muslim yang masih menjadi boneka penjajah
Terus memohon agar semua selalu ada dalam hidayah
Terus menyampaikan sistem islam yang kaffah
Terus membongkar kedok kapitalisme, sistem yang salah
Terus menyampaikan Islam hingga kematian menghentikan langkah



 Pare, 7 Juli 2017

Thursday 6 July 2017

Tidak Sepakat Khilafah? Mungkin Belum Paham


Catatan tersimpan 7 Juli 2013, 4 tahun yang lalu
Biasanya orang bilang : “ Pengalaman adalah guru yang luar biasa”, tapi kali ini saya lebih memilih “Menjadi guru adalah pengalaman yang luar biasa”. Mengajar di kelas biasa, kelas yang terdiri dari murid-murid dengan kemampuan dan latar belakang yang beragam. Ada yang cepat memahami pelajaran, ada pula yang perlu jalan berliku untuk paham. Ada yang pendiam, ada yang cerewet. Terkadang saat murid-murid menguji kesabaran terbersit dalam pikiran “ Enak nian guru yang mengajar murid dengan kemampuan yang telah terseleksi sejak awal, terkategori pandai”. Mungkin tak perlu ngalor ngidul nyari jalan biar yang pandai tak bosan penjelasan berulang dan yang kurang daya tangkapnya segera memahami maksud penjelasan. Namun, pikiran itu hilang ketika melihat mereka dengan wajah sumringah berkata : “ Ternyata mudah ya bu... aku seneng  pelajaran matematika”. Akhirnya.

Begitulah, pelajaran matematika bagi anak dengan daya hafal yang tidak terlalu bagus, ditambah dengan ketidaksabaran seringkali menjadi pelajaran yang “ menakutkan”. Kurang sabar untuk memahami, terburu-buru percaya diri dengan hasil hitungan namun ternyata salah, dan itu terulang, akhirnya menyerah, menyimpulkan pelajaran Matematika sulit, bahkan ada yang tidak suka dan menganggap sebagai pelajaran yang menakutkan.

Lanjutan  (yang dipaksakan dihubungkan) :
Ketidakpahaman terhadap sesuatu ditambah ketidaksabaran untuk terus memahami, seringkali melahirkan sikap yang tidak tepat. Karena tidak paham dan tidak sabar belajar, banyak siswa yang menganggap Matematika sebagai pelajaran yang menakutkan. Wajar.

Dan jika saat ini masih ada yang menganggap Khilafah itu menakutkan, tidak layak diterapkan jangan-jangan karena memang belum paham apa itu khilafah. Jangan-jangan belum pernah mengkaji intensif apa itu khilafah. Jangan-jangan tidak sabar belajar dan mengkaji dalil dan sejarah tentang khilafah
Jika benar, maka ketika menghadapi orang-orang yang tidak sepakat dengan perjuangan khilafah, kalem saja. Deteksi dini, menentang karena tidak paham atau menentang karena memang membawa paham yang batil (kapitalisme, komunis-sosialis).
Jika tidak paham, sabarlah memahamkan
Jika membawa paham yang batil, sabarlah menjelaskan
Karena memang itulah dakwah yang harus dilaksanakan

Jalan dakwah itu tak selamanya tanpa hambatan
Kadang dakwah menghadapi ujian
Namun apapun yang ada di hadapan
Teruskan langkah perjuangan



Pare, 6 Juli  2017