Q : “Bu, saya dikasih hadiah sama seseorang yang pernah suka
sama saya. Bagaimana ?”
A : “ Dikembalikan saja, sarankan diberikan kepada yang
lain, yang lebih membutuhkan?”
Q : “ Ga pa-pa ya? “
A : “ Ga pa-pa, bahaya kalo dianya modus. Lagian jangan jadi
PHP buat dia.”
“ Oya, kalo di
sekolah berteman biasa-biasa saja ya, jangan TTM. Kalo ada yang nyindir-nyindir
masih jomblo woles saja ga usah dimasukin ke hati.”
Obroan dengan jofisa
Meyakinkan mereka untuk tetap
bertahan di tengah rayuan,
meyakinkan mereka untuk tetap
semangat mengkaji Islam meski dianggap ketinggalan jaman.
Meyakinkan mereka menjadi jofisa
adalah pilihan,
dan menjadi pelaku pacaran juga
pilihan.
Dan semua pilihan akan dimintai
pertanggungjawaban.
Teruntuk jofisa, jomblo fi
sabilillah
Perbanyak ibadah
Ikuti kajian untuk menambah
tsaqafah
Perbanyak diskusi membahas
masalah umat
Perbanyak tadabbur alam karena
syukur nikmat
Mengembangkan potensi diri
Mencarai bekal hidup agar mandiri
Berdakwah mengajak orang terdekat
Bersama mencari selamat di dunia
dan akhirat
Tak lupa mengingat bagaimana
Rasulullah salallahu ‘alaihi wa salam dahulu menggembleng para pemuda untuk
menjadi pengemban dakwah, menjadi pembela Islam, siap mempersembahkan seluruh
hidupnya di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebagian pemuda yang bergabung
dalam barisan Rasulullah, tak peduli ujian yang menyapa tetap teguh bersama
Rasulullah. Selain nama-nama ini juga ada dari kalangan wanita ( Buku Daulah
Islam Bab Pembentukan Kutlah Sahabat) :
(1) ‘Ali bin Abi Thalib yang
berusia 8 tahun,
(2) Zubair binal-Awwam 8 tahun,
(3) Thalhah bin ‘Ubaidillah
seorang anak muda berumur 11 tahun,
(4) Arqam bin Abi al-Arqam anak
muda berusia 12 tahun,
(5) ‘Abdullah bin Mas’ud berusia
14 tahun,
(6) Sa’id bin Zaid berumur kurang
dari 20 tahun,
(7) Sa’ad bin Abi Waqash 17 tahun,
(8) Mas’ud bin Rabi’ah 17 tahun,
(9) Ja’far bin Abi Thalib 18
tahun,
(10) Shuhaib ar-Rumi di bawah 20
tahun,
(11) Zaid bin Haritsah sekitar 20
tahun,
(12) ‘Utsman bin ‘Affan sekitar
20 tahun,
(13) Thulaib bin ‘Umair sekitar 20 tahun,
(14) Khabab bin al-‘Arat sekitar 20 tahun,
(15) ‘Amir bin Fuhairah 23 tahun,
(16) Mush’ab bin ‘Umair 24 tahun,
(17) Miqdad bin al-Aswad 24
tahun,
(18) ‘Abdullah bin Jahsy 25
tahun,
(19) ‘Umar bin Khaththab 26
tahun,
(20) Abu ‘Ubaidah bin Jarrah 27
tahun,
(21) ‘Utbah bin Ghazwan 27 tahun,
(22) Abu Hudzaifah bin ‘Utbah
sekitar 30 tahun,
(23) Bilal bin Rabah sekitar 30
tahun,
(24) ‘Ayasy bin Rabi’ah sekitar
30 tahun,
(25) ‘Amir bin Rabi’ah sekitar 30
tahun,
(26) Na’im bin ‘Abdillah sekitar
30 tahun,
(27)‘Utsman, (28) ‘Abdullah, (29)
Qudamah, dan (30) as-Saib bin Mazhun
bin Hubaib.
Umur Utsman sekitar 30 tahun, Abdullah 17
tahun,
Qudamah 19 tahun dan as-Saib sekitar 20 tahun
Dll
Para sahabat bisa, begitu pun
dengan remaja saat ini. Selama menapaki jalan Nabi semua pasti tak ada sia-sia.
Memang menjadikan remaja saat ini setaraf para sahabat membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Salah satu permasalahan teen
zaman now adalah pergaulan, terutama terkait pacaran. Jika tidak punya bekal iman dan
ilmu, bisa-bisa terbawa arus. Di saat sistem yang mengagungkan kebebasan begitu
menghujam di benak kaum muslimin, tak ketinggalan pada remaja, terikat pada
hukum syariat itu dianggap kuno, tidak keren. Tidak enak ikut kajian, bikin
tahu saja, kalo tahu pasti ujung-ujungnya ga boleh, mending ga ikut kajian
saja. Sebaliknya, jika bisa hidup bebas mengikuti apa yang diinginkan adalah
sesuatu banget. Sangat menyenangkan.
Maka untuk mengembalikan remaja
saat ini jadi remaja yang saleh sejak dini memang butuh perjuangan ekstra,
membuat mereka tertarik untuk mengkaji Islam dan menjadikan Islam sebagai jalan
hidup butuh usaha yang lebih keras lagi. Ini harus dilakukan, bagaimanapun juga
mereka adalah anak-anak kita, ada amanah untuk menjaga mereka. Kelak kita akan
dimintai pertanggungjawaban atas apa saja yang sudah kita perbuat untuk
mendidik generasi.
Kita jadikan remaja saat ini yang
PeDe dengan Islam, pelajar-pelajar jofisa, jomblo fi sabilillah. Punya tsaqafah
Islam, hafidz Quraan, peduli lingkungan, hobi mengajak dalam kebaikan, mengukir
prestasi setinggi langit.
Pare, 21 Januari 2018
No comments:
Post a Comment