Sunday 21 January 2018

Jofisa, Memperbaiki Diri dan Berdakwah



Q : “Bu, saya dikasih hadiah sama seseorang yang pernah suka sama saya. Bagaimana ?”
A : “ Dikembalikan saja, sarankan diberikan kepada yang lain, yang lebih membutuhkan?”
Q : “ Ga pa-pa ya? “
A : “ Ga pa-pa, bahaya kalo dianya modus. Lagian jangan jadi PHP buat dia.”
  “ Oya, kalo di sekolah berteman biasa-biasa saja ya, jangan TTM. Kalo ada yang nyindir-nyindir masih jomblo woles saja ga usah dimasukin ke hati.”

Obroan dengan jofisa

Meyakinkan mereka untuk tetap bertahan di tengah rayuan,
meyakinkan mereka untuk tetap semangat mengkaji Islam meski dianggap ketinggalan jaman.
Meyakinkan mereka menjadi jofisa adalah pilihan,
dan menjadi pelaku pacaran juga pilihan.
Dan semua pilihan akan dimintai pertanggungjawaban.
Teruntuk jofisa, jomblo fi sabilillah
Perbanyak ibadah
Ikuti kajian untuk menambah tsaqafah
Perbanyak diskusi membahas masalah umat
Perbanyak tadabbur alam karena syukur nikmat
Mengembangkan potensi diri
Mencarai bekal hidup agar mandiri
Berdakwah mengajak orang terdekat
Bersama mencari selamat di dunia dan akhirat

Tak lupa mengingat bagaimana Rasulullah salallahu ‘alaihi wa salam dahulu menggembleng para pemuda untuk menjadi pengemban dakwah, menjadi pembela Islam, siap mempersembahkan seluruh hidupnya di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebagian pemuda yang bergabung dalam barisan Rasulullah, tak peduli ujian yang menyapa tetap teguh bersama Rasulullah. Selain nama-nama ini juga ada dari kalangan wanita ( Buku Daulah Islam Bab Pembentukan Kutlah Sahabat) :
(1) ‘Ali bin Abi Thalib yang berusia 8 tahun,
(2) Zubair binal-Awwam 8 tahun,
(3) Thalhah bin ‘Ubaidillah seorang anak muda berumur 11 tahun,
(4) Arqam bin Abi al-Arqam anak muda berusia 12 tahun,
(5) ‘Abdullah bin Mas’ud berusia 14 tahun,
(6) Sa’id bin Zaid berumur kurang dari 20 tahun,
 (7) Sa’ad bin Abi Waqash 17 tahun,
(8) Mas’ud bin Rabi’ah 17 tahun,
(9) Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun,
(10) Shuhaib ar-Rumi di bawah 20 tahun,
(11) Zaid bin Haritsah sekitar 20 tahun, 
(12) ‘Utsman bin ‘Affan sekitar 20 tahun,
 (13) Thulaib bin ‘Umair sekitar  20 tahun,
(14) Khabab bin al-‘Arat  sekitar 20 tahun,
(15) ‘Amir bin Fuhairah 23 tahun,
(16) Mush’ab bin ‘Umair 24 tahun,
(17) Miqdad bin al-Aswad 24 tahun,
(18) ‘Abdullah bin Jahsy 25 tahun,
(19) ‘Umar bin Khaththab 26 tahun,
(20) Abu ‘Ubaidah bin Jarrah 27 tahun,
(21) ‘Utbah bin Ghazwan 27 tahun,
(22) Abu Hudzaifah bin ‘Utbah sekitar 30 tahun,
(23) Bilal bin Rabah sekitar 30 tahun,
(24) ‘Ayasy bin Rabi’ah sekitar 30 tahun,
(25) ‘Amir bin Rabi’ah sekitar 30 tahun,
(26) Na’im bin ‘Abdillah sekitar 30 tahun,
(27)‘Utsman, (28) ‘Abdullah, (29) Qudamah, dan (30) as-Saib bin Mazhun
bin  Hubaib.  Umur Utsman   sekitar 30  tahun, Abdullah  17  tahun,
Qudamah 19  tahun dan as-Saib  sekitar 20 tahun
Dll  
Para sahabat bisa, begitu pun dengan remaja saat ini. Selama menapaki jalan Nabi semua pasti tak ada sia-sia.

Memang menjadikan remaja saat ini setaraf para sahabat membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Salah satu permasalahan teen zaman now adalah pergaulan, terutama terkait pacaran. Jika tidak punya bekal iman dan ilmu, bisa-bisa terbawa arus. Di saat sistem yang mengagungkan kebebasan begitu menghujam di benak kaum muslimin, tak ketinggalan pada remaja, terikat pada hukum syariat itu dianggap kuno, tidak keren. Tidak enak ikut kajian, bikin tahu saja, kalo tahu pasti ujung-ujungnya ga boleh, mending ga ikut kajian saja. Sebaliknya, jika bisa hidup bebas mengikuti apa yang diinginkan adalah sesuatu banget. Sangat menyenangkan.
Maka untuk mengembalikan remaja saat ini jadi remaja yang saleh sejak dini memang butuh perjuangan ekstra, membuat mereka tertarik untuk mengkaji Islam dan menjadikan Islam sebagai jalan hidup butuh usaha yang lebih keras lagi. Ini harus dilakukan, bagaimanapun juga mereka adalah anak-anak kita, ada amanah untuk menjaga mereka. Kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa saja yang sudah kita perbuat untuk mendidik generasi.
Kita jadikan remaja saat ini yang PeDe dengan Islam, pelajar-pelajar jofisa, jomblo fi sabilillah. Punya tsaqafah Islam, hafidz Quraan, peduli lingkungan, hobi mengajak dalam kebaikan, mengukir prestasi setinggi langit.


Pare, 21 Januari 2018

No comments:

Post a Comment