Dan orang-orang kafir
berkata: Al Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh
Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain. maka sesungguhnya mereka telah
berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. Dan mereka berkata:
Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka
dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang. ( QS. Alfurqan
[25] : 4-5 )
Menyikapi persekusi dan kriminalisasi terhadap ulama yang
tegas dalam menyampaikan syariat dan memberi masukan pada penguasa, tak ada
salahnya mendengar nasihat dari masyarakat banyak yang ilmunya luar biasa
banyak , mereka adalah orang yang pandai dan selalu benar. Di media social mereka memberi kritikan yang
membangun, data yang dipakai adalah hoax yang membangun. Di antara nasehat
mereka adalah :
Dakwah itu yang damai jangan mengusik kepentingan orang
lain. Contohnya jangan menyampaikan bahwa riba itu haram, sampaikan bahwa riba
itu boleh. Biarkan bank-bank ribawi beroperasi karena bank-bank tersebut
menyelamatkan rakyat dari siksa neraka, mereka turut andil dalam memperbaiki
perekonomian Negara, buktinya hampir dalam setiap krisis Negara memberi
perhatian istimewa kepada para pemilik bank yang kolap. Kucuran dana triliunan
diberikan kepada konglomerat putih yang baik hati membangun negeri.
Dakwah itu jangan suka menyebut kata kafir, sebarkan perdamaian.
Sampaikan bahwa semua agama sama, semua agama itu baik, dan semua pasti masuk
surga. Menyebut orang beragama lain kafir itu sesuatu yang sangat menyakitkan, jadi
sampaikan saja bahwa tidak ada yang kafir semuanya beriman. Tidak perlu
mengutip kitab suci apalagi perkataan nabi jika terkait kafir, itu kan ayat
yang dahulu kala diturunkan sudah tidak relevan dengan negeri yang berbhineka
ini, tidak layak dijadikan acuan.
Dakwah itu jangan suka kritik penguasa, dukung semua program
penguasa. Tidak apa-apa BBM naik, subsidi listrik dan LPG dicabut, pajak naik,
hutang luar negeri melambung, impor terbuka lebar, asing diijinkan menguasai
SDA. Toh itu semua demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia bukan demi segelintir
konglomerat pemilik modal. Pembangunan infrasutruktur juga bias dinikmati
seluruh rakyat. Buktinya tukang becak bisa santai lewat jalan tol, tarif tol
untuk mobil juga sangat murah sekali. Jadi sampaikan kebaikan penguasa, karena
penguasa saat ini sangat baik hati. Mereka adalah orang yang saleh, suka
mengunjungi masjid, pesantren dan sering silaturahmi ke kyai setiap hari, tidak
hanya menjelang pemilu saja. Jika kerjaannya kritik sana-sini, sudah pergi saja
dari negeri ini , jangan tinggal di Indonesia.
Dakwah itu yang menjunjung tinggi HAM. Ada orang zina,
mabuk, LGBT biarkan karena itu bagian dari kebebasan. Orang mau mengumbar
aurat, mau berzina biarkan saja jangan dilarang, mereka suka dan tidak
mengganggu kita kok, tidak merugikan kita. Jadi biarkan saja, toh itu tubuh
mereka sendiri, jangan sok ikut campur. Jangan mengekang kebebasan orang lain,
jangan sedikit-sedikt tidak boleh, sedikit-sedikit haram, sudah bolehkan saja
semua, pasti semua jadi gembira. Moral akan semakin baik, generasi semakin
terdidik,akhlak mereka semakin mulia.
Dakwah itu jangan seperti tukang ramal, menyampaikan
akhirat, surga dan neraka padahal belum pernah ke sana. Dakwah itu yang
realistis. Jangan mengkapling-kapling orang, mengatakan akan masuk neraka akan
dijanjikan surga. Belum tentu juga surga dan neraka itu ada, jangan percaya
pada ulama tukang ramal.
Dakwah itu jangan menyampaikan ide-ide impor semisal
khilafah, khilafah itu istilah Arab,yang bangga dan cinta Indonesia jangan
sebut-sebut khilafah. Sampaikan saja kebaikan-kebaikan demokrasi, kapitalisme,
ide liberal, moderat, secular. Itu semua asli warisan nenek moyang kita.
Itulah beberapa nasihat dari orang-orang mulia, mereka
lulusan timur tengah yang hafal Alquran dan hadits, setiap hari menambah ilmu
via media social dengan mengkaji kitab-kitab ulama salaf. Jadi yang layak
didengarkan adalah orang-orang seperti ini, bukan ulama yang berpegang teguh
pada Alquran dan ajaran nabi, menyampaikan Islam secara kaffah. Sekali lagi jangan dengarkan ulama seperti ini, hanya
membuat sakit hati.
Dengan dakwah seperti ini dijamin tidak akan dikriminalisasi
atau malah dapat kucuran dana yang luar biasa banyak, bisa untuk bersedekah
ketika mencalonkan diri dalam pilkada. Jika menang dalam pilkada dijamin semua
akan disejahterakan, tidak ada yang sengsara, semua bahagia.
Benarkah demikian yang dikendaki ?
Dan jika kamu
menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allâh. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persanggkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah mengira-ngira
saja. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang
mendapat petunjuk. (QS. Al-An’am [6]:116-117)
Pare, 20 Januari 2018
No comments:
Post a Comment