Saturday 20 January 2018

Dakwah itu yang damai, jangan menimbulkan kebencian ?



Dan orang-orang  kafir berkata: Al Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain. maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. Dan mereka berkata: Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang. ( QS. Alfurqan [25] : 4-5 )

Menyikapi persekusi dan kriminalisasi terhadap ulama yang tegas dalam menyampaikan syariat dan memberi masukan pada penguasa, tak ada salahnya mendengar nasihat dari masyarakat banyak yang ilmunya luar biasa banyak , mereka adalah orang yang pandai dan selalu benar. Di media  social mereka memberi kritikan yang membangun, data yang dipakai adalah hoax yang membangun. Di antara nasehat mereka adalah :
Dakwah itu yang damai jangan mengusik kepentingan orang lain. Contohnya jangan menyampaikan bahwa riba itu haram, sampaikan bahwa riba itu boleh. Biarkan bank-bank ribawi beroperasi karena bank-bank tersebut menyelamatkan rakyat dari siksa neraka, mereka turut andil dalam memperbaiki perekonomian Negara, buktinya hampir dalam setiap krisis Negara memberi perhatian istimewa kepada para pemilik bank yang kolap. Kucuran dana triliunan diberikan kepada konglomerat putih yang baik hati membangun negeri.

Dakwah itu jangan suka menyebut kata kafir, sebarkan perdamaian. Sampaikan bahwa semua agama sama, semua agama itu baik, dan semua pasti masuk surga. Menyebut orang beragama lain kafir itu sesuatu yang sangat menyakitkan, jadi sampaikan saja bahwa tidak ada yang kafir semuanya beriman. Tidak perlu mengutip kitab suci apalagi perkataan nabi jika terkait kafir, itu kan ayat yang dahulu kala diturunkan sudah tidak relevan dengan negeri yang berbhineka ini, tidak layak dijadikan acuan.

Dakwah itu jangan suka kritik penguasa, dukung semua program penguasa. Tidak apa-apa BBM naik, subsidi listrik dan LPG dicabut, pajak naik, hutang luar negeri melambung, impor terbuka lebar, asing diijinkan menguasai SDA. Toh itu semua demi kebaikan seluruh rakyat Indonesia bukan demi segelintir konglomerat pemilik modal. Pembangunan infrasutruktur juga bias dinikmati seluruh rakyat. Buktinya tukang becak bisa santai lewat jalan tol, tarif tol untuk mobil juga sangat murah sekali. Jadi sampaikan kebaikan penguasa, karena penguasa saat ini sangat baik hati. Mereka adalah orang yang saleh, suka mengunjungi masjid, pesantren dan sering silaturahmi ke kyai setiap hari, tidak hanya menjelang pemilu saja. Jika kerjaannya kritik sana-sini, sudah pergi saja dari negeri ini , jangan tinggal di Indonesia.

Dakwah itu yang menjunjung tinggi HAM. Ada orang zina, mabuk, LGBT biarkan karena itu bagian dari kebebasan. Orang mau mengumbar aurat, mau berzina biarkan saja jangan dilarang, mereka suka dan tidak mengganggu kita kok, tidak merugikan kita. Jadi biarkan saja, toh itu tubuh mereka sendiri, jangan sok ikut campur. Jangan mengekang kebebasan orang lain, jangan sedikit-sedikt tidak boleh, sedikit-sedikit haram, sudah bolehkan saja semua, pasti semua jadi gembira. Moral akan semakin baik, generasi semakin terdidik,akhlak mereka semakin mulia.

Dakwah itu jangan seperti tukang ramal, menyampaikan akhirat, surga dan neraka padahal belum pernah ke sana. Dakwah itu yang realistis. Jangan mengkapling-kapling orang, mengatakan akan masuk neraka akan dijanjikan surga. Belum tentu juga surga dan neraka itu ada, jangan percaya pada ulama tukang ramal.

Dakwah itu jangan menyampaikan ide-ide impor semisal khilafah, khilafah itu istilah Arab,yang bangga dan cinta Indonesia jangan sebut-sebut khilafah. Sampaikan saja kebaikan-kebaikan demokrasi, kapitalisme, ide liberal, moderat, secular. Itu semua asli warisan nenek moyang kita.

Itulah beberapa nasihat dari orang-orang mulia, mereka lulusan timur tengah yang hafal Alquran dan hadits, setiap hari menambah ilmu via media social dengan mengkaji kitab-kitab ulama salaf. Jadi yang layak didengarkan adalah orang-orang seperti ini, bukan ulama yang berpegang teguh pada Alquran dan ajaran nabi, menyampaikan Islam secara kaffah. Sekali  lagi jangan dengarkan ulama seperti ini, hanya membuat sakit hati.

Dengan dakwah seperti ini dijamin tidak akan dikriminalisasi atau malah dapat kucuran dana yang luar biasa banyak, bisa untuk bersedekah ketika mencalonkan diri dalam pilkada. Jika menang dalam pilkada dijamin semua akan disejahterakan, tidak ada yang sengsara, semua bahagia.

Benarkah demikian yang dikendaki ?


Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allâh. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persanggkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah mengira-ngira saja. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An’am [6]:116-117)


Pare, 20 Januari 2018

No comments:

Post a Comment