Saturday, 31 March 2018

Terakhir


Tulisan di akhir Maret. Ini adalah postingan ke-300 di blog ini, tidak semua berupa tulisan, tidak semua tulisan hasil menulis sendiri. Postingan pertama hanya berupa kalimat, postingan kedua beberapa kalimat. Postingan kedua tentang harga cabe yang sangat mahal pada waktu itu, seharusnya ada foto yang terpampang namun belum sempat terupload (masih latihan posting, dan lupa editing), foto yang diambil di daerah Wates Pagu Kab Kediri, awal 2011 cabe sangat mahal pernah mencapai 100rb per kilonya, sempat ambil gambar para petani yang sedang panen, hamparan tanaman cabe, tapi sayang cari dokumentasinya belum ketemu.

Sengaja mengambil judul terakhir, teringat dengan postingan di grup belajar bahasa Arab, ada seorang member yang sering menyemangati member lain, mengingatkan untuk terus istiqamah belajar, segera mengerjakan tugas, karena bisa jadi itu adalah kesempatan yang terakhir.

Motivasi yang sangat menyentuh hati, karena tak ada satu pun yang tahu kapan kita mati, jika ajal menjemput tidak ada yang bisa memajukan dan memundurkan, kita hanya bisa menyiapkan diri, memilih aktivitas terbaik, agar saat maut menjemput husnul khatimah, sedang melakukan kebaikan.

Dan kadang terpikir, ketika posting, mungkinkah ini adalah tulisan terakhir. Jika postingan terakhir kira-kira bagaimana ya respon orang yang selama ini turut membaca di postingan ini. Jika ini adalah postingan terakhir akankah menjadi pemberat amal baik atau malah sebaliknya. Wallahu a’lam. Mumpung  masih ada kesempatan, memohon maaf sebesarnya kepada semua. Bisa jadi ada banyak hal yang tidak berkenan.

Kembali ke saat terakhir, ada banyak hal yang kita inginkan di dunia, ada banyak hal yang kita berharap menjadi nyata di dunia, ada banyak yang diminta dengan harap dikabulkan. Ada kesenangan yang masih tertunda, ada banyak kesedihan yang menyapa, ada banyak kesulitan di depan mata, ada banyak peristiwa yang terjadi. Manusia berharap yang menyenangkan saja, manusia berharap selalu bergembira, selalu berharap semua sesuai keinginan. Terlepas dari itu, semua pasti ada akhirnya. Tidak ada yang terus bersenang-senang, tidak ada yang terus dalam duka, hidup ibarat roda. Kadang di bawah kadang di atas. Dunia ini tidak abadi, dunia akan berakhir dengan datangnya kiamat. Setelah itu datanglah masa akhirat.

Berbeda dengan dunia, akhirat itu abadi, apa yang terjadi hakiki. Kesenangan di akhirat hanya ada di surga. Siksa yang nyata ada di neraka. Kesenangan di surga adalah kesenangan yang sesungguhnya, tidak akan berakhir. Siksa di neraka abadi untuk orang kafir dan sementara untuk sebagian muslim yang berbuat dosa. Dan tiket utama menuju surga adalah muslim, kunci utama masuk surga adalah syahadat , selama mati dalam keadaan Islam, insya Allah akan selalu ada kesempatan untuk mencicipi manisnya surga. Mati adalah pasti, kita tidak tahu kapan itu terjadi, namun memastikan diri untuk tetap muslim hingga mati adalah pilihan. Maka teruslah memohon agar terus dalam Islam, terus berusaha melakukan kebaikan, terus berusaha istiqamah dalam amal saleh, dan tak terbersit sedikitpun untk mencicipi kemaksiatan dan pengabaian terhadap kewajiban meski hanya sedikit sekali dan dengan dalih sekali-kali. Maka bersegeralah ketika itu dalam rangka beramal saleh. Karena bisa jadi itu adalah kesempatan terakhir kita.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (TQS. Ali Imran [3]: 133)


Pare, 31 Maret 2018

No comments:

Post a Comment