Wednesday 28 March 2018

Khitan , Ngaji Khilafah


Obrolan siswa putra (sedikit dipoles) kelas 4

A : Jare masku sunat iku gak loro, koyok dicokot semut
B : Iyo, jare X sing wis sunat ga loro.
C : Jare sopo, sunat iku loro, bar sunat ga oleh mlayu-mlayu
D : Opo maneh nek salah ngethok, getihe gocer-gocer
E : Tapi kan bar sunat oleh sangu akeh, iso ge  tuku HP android
Me : (Mesam-mesem)
A : Nek preian sunat yo, jare masku nek gak ndang sunat selak alot
C : Sok ae lho nek wis kelas 6, nek wis gedhe  ga kroso lorone.
B : Buu Nuur! Sunat lha mboten sakit nggih?
Me : Ha..ha..ha.. ( membatin tanya kok ke orang yang ga merasakan sunat)

Tapi tetap menjelaskan, khitan ini masuk materi pelajaran kelas 5. Kalo bahas khitan anak laki-laki senyam-senyum malu, anak perempuan ya sok ga mau mendengarkan. Kalo bahas masalah haid sebaliknya. Kalo bahas mandi wajib semuanya malu-malu. Ya, tetap harus dijelaskan dengan diberi pemahaman, menjelaskan dengan bahasa yang cocok dan bisa diterima oleh anak-anak.

Obrolan dari anak-anak yang belum punya ilmu tentang khitan, memperoleh informasi beragam dari orang yang beragam pula, istilahnya pro-kontra. Dan menjadikan narasumber orang yang bukan praktisi. Tapi untungnya meski bukan praktisi insya Allah guru akan memberikan ilmunya.

Jadi teringat dengan satu opini yang semakin booming, yaitu khilafah. Memang masih banyak yang belum sepenuhnya paham, masih ada yang salah paham dan ironisnya di antara orang yang belum paham, salah paham dan bahkan gagal paham terjadi perdebatan yang didebatkan bukan berdasar dalil tapi lebih karena kepentingan dengan kesimpulan yang seringkali menjurus pada vonis khilafah tak layak diterapkan. Dan tak jarang menjadikan orang yang tidak secara khusus mengkaji tentang khilafah sebagai rujukan. Jadilah orang-orang seperti ini mirip murid-murid saya yang ngobrolin khitan padahal belum khitan semua dan belum punya ilmunya. Gak karuan persepsinya.

Khilafah, itu bagian ajaran Islam, memang HTI yang mempopulerkan di negeri ini, namun bukan berarti khilafah adalah milik HTI, sekali lagi khilafah adalah ajaran Islam, menyematkan khilafah semata sebagai ajaran HTI sangatlah tidak tepat. Begitu pula ketika membahasa khilafah, seharusnya bersama dengan orang-orang yang telah mengkaji ide khilafah dari ulama-ulama hanif, bukan dari orientalis dan juga penganut paham liberal. tidak menjadikannya sebagai bahan perdebatan saja, namun disertai dengan keimanan dan keikhlasan untuk tunduk sepenuhnya pada tuntunan Allah dan Rasulullah.

Jadi, yang masih belum ngaji intensif hingga seluk-beluk pemerintahan Islam, solusi Islam dalam semua permasalahan : Yuuuuk Ngaji.

#KhilafahAjaranIslam

1 comment: