Di jaman yang semakin canggih
seperti saat ini jarang orang yang tidak
memiliki smartphone, mungkin orang-orang yang belum bisa menguasai teknologi
saja yang tidak punya smartphone. Dan semakin lama smartphone semakin membuat
manusia jatuh hati. Tak memegangnya beberapa jam rasanya begitu tak
mengenakkan, apalagi seharian tanpa membukanya serasa ada bagian hidup yang
hilang.
Memang tak sekadar memegang,
namun lebih dari itu. Yang membuat galau adalah tak bisa update info, tak bisa
update status, tak bisa mengikuti status seseorang, tak mendapat kabar dari
orang lain, tak ada pesan masuk. Maka jadilah hari-hari dipenuhi dengan jari
yang terus menyempatkan diri menyentuh smartphone, gatal tangan rasanya jika
tak membuka HP sama sekali. Jadilah hati dan pikiran dipenuhi keinginan untuk
terus bercengkrama dengan benda ini.
He..he..ga segitunya kaleee….
Sewajarnya saja dengan gadget satu ini. Jangan sampai waktu kita lebih banyak
dihabiskan untuk berselancar bersama smartphone. Ada hal lain yang juga harus
dikerjakan, ada hak orang lain yang harus kita perhatikan. Kurangi sibuk dengan
HP jenis ini.
Namun bukan berarti sama sekali
ga ngecek HP, tetap cekatan, quick respon ketika orang lain membutuhkan.
Dan satu lagi, agar hati tidak
lalai, tidak melulu merindukan smartphone, memanfaatkan waktu untuk terus
mengingat Allah, dengan dzikir lisan maupun mengingat Allah ketika melaksanakan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam
hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
lalai.(TQS. al-A’raf [7]: 205)
Dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung. (TQS. Jumu’ah
[62]: 10)
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (TQS.
al-Ahzâb [33]:41-42)
Dalam hadits mutafaq ‘alaih yang
diriwayatkan dari Abû Hurairah ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:
Allah Swt.
berfirman, “Aku tergantung
prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku
bersamanya ketika dia mengingat-Ku.
Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, niscaya Aku juga akan
mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila
dia mengingat-Ku dalam
suatu kaum, niscaya Aku juga akan mengingatnya dalam suatu kaum yang
lebih baik daripada mereka. Apabila
dia mendekati-Ku dalam jarak
sejengkal, niscaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia
mendekati-Ku sehasta, niscaya Aku akan
mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepada-Ku dalam
keadaan berjalan, niscaya Aku akan
datang kepadanya dalam keadaan berlari.
Jadi cukup mengingat Allah
sajalah, memenuhi hati dengan dekat kepad Allah, tak perlu galau mikirin yang
tak penting atau bahkan tak boleh ada dalam pikiran. Bersihkan hati dan pikiran
hanya dengan mengingat Allah saja. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu meletakkan Allah dalam hati kita. Aamiin
Pare, 30 April 2018
No comments:
Post a Comment