Monday 30 April 2018

Galau Tanpamu



Di jaman yang semakin canggih seperti saat ini jarang orang yang  tidak memiliki smartphone, mungkin orang-orang yang belum bisa menguasai teknologi saja yang tidak punya smartphone. Dan semakin lama smartphone semakin membuat manusia jatuh hati. Tak memegangnya beberapa jam rasanya begitu tak mengenakkan, apalagi seharian tanpa membukanya serasa ada bagian hidup yang hilang.

Memang tak sekadar memegang, namun lebih dari itu. Yang membuat galau adalah tak bisa update info, tak bisa update status, tak bisa mengikuti status seseorang, tak mendapat kabar dari orang lain, tak ada pesan masuk. Maka jadilah hari-hari dipenuhi dengan jari yang terus menyempatkan diri menyentuh smartphone, gatal tangan rasanya jika tak membuka HP sama sekali. Jadilah hati dan pikiran dipenuhi keinginan untuk terus bercengkrama dengan benda ini.

He..he..ga segitunya kaleee…. Sewajarnya saja dengan gadget satu ini. Jangan sampai waktu kita lebih banyak dihabiskan untuk berselancar bersama smartphone. Ada hal lain yang juga harus dikerjakan, ada hak orang lain yang harus kita perhatikan. Kurangi sibuk dengan HP jenis ini.

Namun bukan berarti sama sekali ga ngecek HP, tetap cekatan, quick respon ketika orang lain membutuhkan.

Dan satu lagi, agar hati tidak lalai, tidak melulu merindukan smartphone, memanfaatkan waktu untuk terus mengingat Allah, dengan dzikir lisan maupun mengingat Allah ketika melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.(TQS. al-A’raf [7]: 205)

Dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.  (TQS. Jumu’ah [62]: 10)

Hai  orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,  zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.  (TQS.  al-Ahzâb  [33]:41-42)

Dalam hadits mutafaq ‘alaih yang diriwayatkan dari Abû Hurairah ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:

Allah  Swt.  berfirman,  “Aku  tergantung  prasangka  hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku.  Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, niscaya Aku juga akan mengingatnya dalam  diri-Ku.  Apabila  dia  mengingat-Ku  dalam  suatu kaum, niscaya Aku juga akan mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik daripada  mereka.  Apabila  dia mendekati-Ku  dalam jarak sejengkal, niscaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, niscaya Aku akan  mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepada-Ku dalam keadaan berjalan,  niscaya  Aku akan  datang  kepadanya dalam  keadaan berlari.

Jadi cukup mengingat Allah sajalah, memenuhi hati dengan dekat kepad Allah, tak perlu galau mikirin yang tak penting atau bahkan tak boleh ada dalam pikiran. Bersihkan hati dan pikiran hanya dengan mengingat Allah saja. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu meletakkan Allah dalam hati kita. Aamiin


Pare, 30 April 2018


No comments:

Post a Comment