Tuesday 3 April 2018

Mendengarkan, Menjawab Dan Berdoa Setelah Adzan, Amalan Mengantarkan Ke Surga

🌺🌺

Salah satu kitab yang sangat berkesan bagi saya adalah min muqawwimati an nafsiyah islamiyah atau pilar-pilar pengokoh nasyiyah islamiyah. Kitab yang tidak terlalu berat untuk memahaminya, berisi rangkaian ayat Alquran dan Hadits. Bahasanya tidak bertele-tele, cukup bermodal konsentrasi, keikhlasan dan kesabaran mendengarkan penjelasan dari guru insya Allah sudah bisa memahaminya, terlepas paham syariat atau tidak, bodoh atau pintar, bahasan kitab ini sangat menyentuh hati, tentu bagi orang-orang yang masih mau berpikir, bukan orang-orang yang sombong.

Salah satu bahasan di kitab ini adalah di bab 13 : Merindukan Surga dan Berlomba dalam Kebaikan. Bab ini diawali dengan siapa saja calon penghuni surga, kenikmatan di surga dan hal-hal yang tidak mungkin ada di surga. Dilanjutkan dengan anjuran untuk berlomba dalam kebaikan dalam rangka mencari bekal ke surga. Berlomba melaksanakan seluruh fardlu ain dan fardlu kifayah, menyempurnakan dengan berlomba dalam kesunahan. Dan di antara kesunahan yang bisa mengantarkan ke surga adalah menjawab adzan dan berdoa antara adzan dan iqamah. Dua aktivitas yang berhubungan erat dengan adzan. Jadi adzan bukanlah aktivitas remeh temeh yang layak dibandingkan dengan kidung-kidung lain yang tak jelas makna dan pahalanya. Mendengarkan adzan, menjawab adzan dan berdoa setelah adzan, kemudian dilanjutkan memperbanyak doa hingga iqamah adalah aktivitas yang bisa mengantarkan ke surga, tentu ini berlaku untuk orang-orang yang percaya dengan akhirat, percaya dengan surga dan rindu dengan kenikmatan surga.

🌼Menjawab Adzan
Dalilnya adalah hadits mutafaq ‘alaih diriwayatkan  oleh al-Hudri, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: Jika  kamu  mendengar  adzan,  maka  ucapkanlah  seperti  yang diucapkannya.

Dalam  satu  riwayat  Muslim  dari  Abdullah  bin  Amr  bin Ash, dikatakan, sesungguhnya ia mendengar Rasulullah saw . bersabda:
Jika  kalian  mendengar  adzan,  maka ucapkanlah  seperti  yang diucapkannya, kemudian bacalah shalawat kepadaku. Karena siapa saja  yang  membaca  shalawat  kepadaku,  maka  Allah  akan memberikan rahmat kepadanya sepuluh kali. Mintakanlah kepada Allah untukku derajat yang mulia di surga kelak (al-wasilah), karena al-wasilah adalah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali bagi hamba Allah. Dan aku berharap hamba Allah itu adalah aku. Siapa saja  yang  memintakannya  untukku,  maka  dia  berhak  atas syafa’atku.

Dalam  hadits  dari  Jabir  riwayat  al-Bukhâri,  dikatakan, sesungguhnya Nabi saw. bersabda:
Barangsiapa ketika mendengar adzan mengucapkan, “YaAllah, Pemilik panggilan  yang  sempurna  ini  dan Pemilik shalat  yang ditegakkan,  berikanlah  kepada  Muhammad  saw.  wasilah dan fadhilah; kirimkan kepadanya kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan padanya”, maka pasti dia berhak atas syafa’atku di hari kiamat.”
Doa diucapkan  adalah setelah adzan itu selesai dikumandangkan.

🌼Berdoa di antara Adzan dan Iqamat
Hal ini berdasarkan hadits dari Abû Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasâi,  Ibn  Huzaimah,  Ibnu  Hibban,  dalam  kitab  shahih keduanya, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Doa di antara adzan dan qamat itu tidak akan ditolak.

Jadi silakan memilih, adzan atau kidung-kidung tak jelas. Silakan memilih paham syariat yang dengannya kita bisa tahu amalan ringan yang mengantarkan ke surga, silakan memilih tetap berada pada ketidakpahaman terhadap syariat di saat teknologi begitu canggihnya atau sebaliknya. Namun jangan berpikiran dangkal mengolok-ngolok sesuatu yang kita belum paham terhadapnya. Mau percaya pada hadits Rasulullah saw atau pada budayawati yang awam agama, silakan memilih. Semua pilihan ada konsekuensinya, baik di dunia maupun akhirat.

Pare, 3 April 2018

No comments:

Post a Comment