Monday, 23 April 2018

Teman Sejati Tolong Menolong Dalam Kebaikan dan Takwa



Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah [5] : 2)

Miris melihat sebuah caption berita : “ DP tewas di tangan teman sepermabukan, K di Tambora Jakarta barat. Gara-gara knalpot.”
Tewas di tangan sepermabukan gara-gara hal sepele.

Sudah tewas di tangan teman, teman sepermabukan lagi, pertemanan yang berakhir tragis.

Bagi seorang muslim mencintai muslim yang lain karena Allah adalah sebuah kewajiban, saling menasehati juga sebuah kewajiban, dan hubungan yang terjalin adalah hubungan dalam kebaikan dan meraih ketakwaan.
Pertemanan yang terjalin semua dalam rangka untuk beribadah, dalam rangka untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, membantu untuk meraih ridha Allah.

Teman sejati adalah teman yang peduli terhadap keselamatan temannya hingga ke akhirat. Teman sejati bukanlah pertemanan yang terjalin karena materi, bukan pula  terjalin karena semata menuruti perasaan hati.
Teman sejati adalah teman yang dicintai setulus hati semata karena Allah, bukan karena yang lainnya.

Hadits dari Umar bin al-Khathab, diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam at-Tamhîd, Rasulullah saw. Bersabda :

Allah mempunyai  hamba-hamba  yang bukan  nabi  dan  bukan syuhada, tapi  para nabi  dan  syuhada tertarik  oleh kedudukan mereka di sisi Allah. Para sahabat berkata, “Wahai  Rasulullah, siapa mereka  dan  bagaimana  amal mereka?  Semoga saja  kami  bisa mencintai  mereka.” Rasulullah saw. bersabda, “Mereka adalah suatu  kaum  yang saling  mencintai  dengan  karunia  dari  Allah. Mereka tidak memiliki hubungan nasab dan tidak memiliki harta yang  mereka kelola  bersama. Demi Allah  keberadaan  mereka adalah cahaya dan mereka kelak akan ada di atas mimbar-mimbar dari  cahaya. Mereka tidak merasa takut ketika banyak manusia merasa  takut.  Mereka  tidak  bersedih  ketika  banyak  manusia bersedih.” Kemudian Rasulullah saw. membacakan firman Allah: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  (TQS. Yunus [10]: 62)”

Dan teman sejati adalah teman yang menolong dalam amar makruf nahi munkar, bukan sebailknya bersama dalam kemungkaran bersama menolak kemakrufan.

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At Taubah [9]:71)

Pare, 23 April 2018

No comments:

Post a Comment