Thursday 4 July 2019

Jujur, Saya Merindukan



Pendidikan dengan zonasinya namun belum diiringi pemerataan kualitas guru serta sarana dan prasarana pendidikan bisa dipastikan akan terus menuai permasalahan.
Utang yang semakin melangit akan semakin membuat menteri keuangan kalap. Plastic terkena cukai, materai naik, listrik semakin mahal, obral asset BUMN, PHK sana-sini. Layanan kesehatan semakin memprihantinkan, infrastruktur dengan pembiayaan investasi asing semakin membuat negeri ini tergadai, China semakin mencengkeram dengan proyek OBOR nya. Bulog akan membuang berton-ton beras yang membusuk di gudang. Hepatitis A semakin merajalela. Banjir tanpa penanganan maksimal masih saja terjadi. Dan lain sebagainya.Ini  yang  jelas nampak mata.
Moral rusak pun semakin bertebaran. Politisi munafik dan korup semakin tersebar, pejabat khianat semakin banyak terkena OTT. Ketenangan kehidupan antar umat beragama semakin terkoyak, anak jalanan semakin mudah dijumpai, laporan orang tua yang kehilangan anak remajanya semakin meningkat, kasus kriminalitas tak kunjung menurun. Jambret, perkosaan, pembunuhan, pergaulan bebas, miras. Pelanggaran syariat semakin merajalela.

Mungkin ada yang dengan ringannya bilang. Sudahlah jangan banyak menuntut. Bertanyalah apa yang telah engkau berikan untuk Negara, jangan banyak meminta dari Negara. Sudahlah, jangan mengeluh saja, semangatlah bekerja. Sudahlah urusi saja diri sendiri dan keluarga jangan mengurusi urusan orang lain. Sudahlah jangan sakit hati gara-gara junjungannya kalah. Sudahlah jangan mengurusi urusan politik, sudahlah ibadah saja di masjid. Dan ada banyak lagi sikap pesimis, putus asa, hingga tak merasa jika telah larut dalam dosa karena telah abai pada wilayah yang seharusnya kita usahakan untuk mengubahnya. Orang seperti ini jika bisa, sadarkan, jangan biarkan seperti katak dalam tempurung. Jika tetap saja, sudah cuekin saja, anggap seperti batu, tak perlu didengarkan.

Jujur, saya merindukan dakwah HTI. Mungkin ini yang juga dirasakan sebagian orang, bahkan sekelas budayawan terkenal pun menyinggungnya dalam sebuah acara TV. Kenapa demokrasi membungkam HTI dan orang-orang yang hendak berinteraksi dengannya?

Bagaimana dengan kalian, tidakkah juga merindukan?
HTI anti Pancasila. Sudahlah jangan terus meributkan, buka mata lebar-lebar. Apakah kalian lebih suka dengan mereka yang teriak  mereka Pancasila namun diam saja ketika miras dilegalkan, ketika bangsa ini semakin digadaikan, ketika uang rakyat dinikmati sendiri, ketika moral semakin rusak?
Apakah pernah HTI mengingkari bahwa Tuhan itu tidak Esa? Pernahkah HTI tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab? Pernahkah HTI menyerukan agar Timor Leste lepas, Aceh Merdeka, Papua Merdeka? Pernahkah HTI mengambil jalan paksa dengan kekerasan tanpa mengedapankan musyawarah? Pernahkah HTI menyerukan bahwa keadilan itu hanya untuk orang Islam saja, untuk konglomerat saja, untuk para pemilik modal saja?  Tidak pernah.

Bagaimana dengan khilafah?
Tidakkah mengkhianati para pendiri bangsa?
Tidakkah mensuriahkan Indonesia?
Tidakkah memecah belah bangsa?

TIDAK
Khilafah adalah warisan Rasulullah saw, pasti ada kebaikan. Khilafah adalah janji Allah sekaligus kewajiban. Bagaimana bisa meragukan kebaikan yang dating dari Allah dan RasulNya?
Tidak, jika para pendiri bangsa meleihat negeri ini tentu akan berusaha untuk memperbaikinya, bukan malah berlindung di balik jargon NKRI harga mati padahal faktanya tak peduli.
Tidak, suriah menderita bukan karena khilafah,karena khilafah syar’I belum tegak di suriah. Suriah karut-marut karena nafsu segelintir orang yang berebut kekuasaaan namun ada Barat dan Rusia di baliknya.
Tidak, khilafah akan menyatukan negeri ini, menyatukan nusantara, menyatkan umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Atau ada yang masih berjualan tuduhan murahan : Jangan mau dibohongi dengan khilafah ala HTI.
Sudahlah, berhenti bermain kata. Terimalah dengan lapang dada system khilafah, mulailah mengkaji dengan sungguh-sungguh bagaimana cara  khilafah memberi solusi atas semua permasalahan dalam kehidupan.



Rezim kejam anti Islam memang sudah mengambil keputusan, BHP HTI dicabut. Akan tetapi ini tak akan menghentikan langkah dakwah. Aktivitas dakwah menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran tidak akan berhenti. Dakwah khilafah akan terus berlangsung, seruan untuk kembali pada hukum Allah akan terus berkumandang. 

Pare, 4 Juli 2019

No comments:

Post a Comment