Pendidikan dengan zonasinya namun belum diiringi pemerataan
kualitas guru serta sarana dan prasarana pendidikan bisa dipastikan akan terus
menuai permasalahan.
Utang yang semakin melangit akan semakin membuat menteri
keuangan kalap. Plastic terkena cukai, materai naik, listrik semakin mahal,
obral asset BUMN, PHK sana-sini. Layanan kesehatan semakin memprihantinkan,
infrastruktur dengan pembiayaan investasi asing semakin membuat negeri ini
tergadai, China semakin mencengkeram dengan proyek OBOR nya. Bulog akan
membuang berton-ton beras yang membusuk di gudang. Hepatitis A semakin
merajalela. Banjir tanpa penanganan maksimal masih saja terjadi. Dan lain
sebagainya.Ini yang jelas nampak mata.
Moral rusak pun semakin bertebaran. Politisi munafik dan
korup semakin tersebar, pejabat khianat semakin banyak terkena OTT. Ketenangan
kehidupan antar umat beragama semakin terkoyak, anak jalanan semakin mudah
dijumpai, laporan orang tua yang kehilangan anak remajanya semakin meningkat,
kasus kriminalitas tak kunjung menurun. Jambret, perkosaan, pembunuhan,
pergaulan bebas, miras. Pelanggaran syariat semakin merajalela.
Mungkin ada yang dengan ringannya bilang. Sudahlah jangan
banyak menuntut. Bertanyalah apa yang telah engkau berikan untuk Negara, jangan
banyak meminta dari Negara. Sudahlah, jangan mengeluh saja, semangatlah
bekerja. Sudahlah urusi saja diri sendiri dan keluarga jangan mengurusi urusan
orang lain. Sudahlah jangan sakit hati gara-gara junjungannya kalah. Sudahlah
jangan mengurusi urusan politik, sudahlah ibadah saja di masjid. Dan ada banyak
lagi sikap pesimis, putus asa, hingga tak merasa jika telah larut dalam dosa
karena telah abai pada wilayah yang seharusnya kita usahakan untuk mengubahnya.
Orang seperti ini jika bisa, sadarkan, jangan biarkan seperti katak dalam
tempurung. Jika tetap saja, sudah cuekin saja, anggap seperti batu, tak perlu
didengarkan.
Jujur, saya merindukan dakwah HTI. Mungkin ini yang juga
dirasakan sebagian orang, bahkan sekelas budayawan terkenal pun menyinggungnya
dalam sebuah acara TV. Kenapa demokrasi membungkam HTI dan orang-orang yang
hendak berinteraksi dengannya?
Bagaimana dengan kalian, tidakkah juga merindukan?
HTI anti Pancasila. Sudahlah jangan terus meributkan, buka
mata lebar-lebar. Apakah kalian lebih suka dengan mereka yang teriak mereka Pancasila namun diam saja ketika miras
dilegalkan, ketika bangsa ini semakin digadaikan, ketika uang rakyat dinikmati
sendiri, ketika moral semakin rusak?
Apakah pernah HTI mengingkari bahwa Tuhan itu tidak Esa?
Pernahkah HTI tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab? Pernahkah HTI
menyerukan agar Timor Leste lepas, Aceh Merdeka, Papua Merdeka? Pernahkah HTI
mengambil jalan paksa dengan kekerasan tanpa mengedapankan musyawarah?
Pernahkah HTI menyerukan bahwa keadilan itu hanya untuk orang Islam saja, untuk
konglomerat saja, untuk para pemilik modal saja? Tidak pernah.
Bagaimana dengan khilafah?
Tidakkah mengkhianati para pendiri bangsa?
Tidakkah mensuriahkan Indonesia?
Tidakkah memecah belah bangsa?
TIDAK
Khilafah adalah warisan Rasulullah saw, pasti ada kebaikan.
Khilafah adalah janji Allah sekaligus kewajiban. Bagaimana bisa meragukan
kebaikan yang dating dari Allah dan RasulNya?
Tidak, jika para pendiri bangsa meleihat negeri ini tentu
akan berusaha untuk memperbaikinya, bukan malah berlindung di balik jargon NKRI
harga mati padahal faktanya tak peduli.
Tidak, suriah menderita bukan karena khilafah,karena
khilafah syar’I belum tegak di suriah. Suriah karut-marut karena nafsu
segelintir orang yang berebut kekuasaaan namun ada Barat dan Rusia di baliknya.
Tidak, khilafah akan menyatukan negeri ini, menyatukan
nusantara, menyatkan umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Atau ada yang masih berjualan tuduhan murahan : Jangan mau
dibohongi dengan khilafah ala HTI.
Sudahlah, berhenti bermain kata. Terimalah dengan lapang
dada system khilafah, mulailah mengkaji dengan sungguh-sungguh bagaimana
cara khilafah memberi solusi atas semua
permasalahan dalam kehidupan.
Rezim kejam anti Islam memang sudah mengambil keputusan, BHP
HTI dicabut. Akan tetapi ini tak akan menghentikan langkah dakwah. Aktivitas
dakwah menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran tidak akan berhenti. Dakwah
khilafah akan terus berlangsung, seruan untuk kembali pada hukum Allah akan
terus berkumandang.
Pare, 4 Juli 2019
No comments:
Post a Comment