Yang sukanya sedikit-sedikit mengancam itu tak jauh beda
dengan anak kecil. Yang sukanya panas, alergi, cepat tanggap mencegah
terjadinya kebaikan itu tak lebih dari setan yang bisanya mendengki saja. Maka jika
mendapati orang yang sukanya mengancam orang yang mendakwahkan khilafah padahal
jelas, gamblang bahwa khilafah itu bagian dari ajaran Islam, warisan
Rasulullah, janji Allah anggap saja dia seperti anak kecil, senyumin saja jika
seolah begitu bebalnya. Sabar menghadapinya, jangan terburu terbawa emosi. Dan jika
ada yang cepat respon dengan siswa MAN yang hanya sekadar membawa bendera
tauhid, langsung memerintahkan investigasi mulai dari siswa, guru, kepala
sekolah hingga semua yang ada di baliknya, juga masih saja mengkaitkan dengan
ormas yang sudah dicabut BHP nya maka bisa jadi dia setan dari kalangan
manusia. Namanya setan pasti tidak akan suka dengan kebaikan yang dilakukan
orang beriman namun begitu gembira dan membela kemasiatan. Buktinya, membawa
bendera tauhid dianggap lebih berbahaya daripada perilaku maksiat semisal pergaulan
bebas, kalo saya jujur lebih suka lihat murid pegang bendera tauhid daripada
pegang tangan pacarnya.
Ancaman terhadap penyampai khilafah, persekusi kepada
pembawa bendera tauhid itu hanyalah riak kecil dalam perjuangan menerapkan
islam kaffah dalam naungan khilafah. Tak layak riak kecil membuat pejuang
tangguh menyerah begitu saja. Ancaman dari anak kecil itu lebih banyak omong
kosongnya, provokasi setan itu memawang wajar, karena setan memang tidak akan
pernah suka dengan kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Jangan menyerah hanya karena ancaman, jangan berhenti hanya
karena persekusi. Pertebal keyakinan bahwa Allah pasti membalas semua perbuatan
baik dan buruk sekecil apapun, bahwa khilafah adalah kewajiban, khilafah adalah
warisan Rasulullah yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan, yakin bahwa
dengan khilafah Islam akan diterapkan menyeluruh untuk mewujudkan Islam sebagai
rahmat untuk seluruh alam. Jangan berhenti berdakwah, tambah ilmu yang akan
membuat kita semakin tahu, membuat kita semakin bijak, bukan malah mengambil
langkah pengecut yang semisal dilakukan para penghalang kebaikan. Eratkan persatuan,
jangan berlepas dari jamaah dakwah. Berjuang bersama jamaah dakwah selain sebagai kewajiban
juga sebagai cara untuk memudahkan dan meringankan langkah dakwah
memperjuangkan khilafah. Jangan berhenti menyampaikan khilafah!
Pare, 22 Juli 2019
No comments:
Post a Comment