Monday 20 November 2017

Merindukan "Nur"


Dahulu ketika di kampus, ada petugas lab computer yang selalu memanggil dengan “cahaya mata” bukan Nur Aini. Memang terkadang panggilan  “Nur” itu terdengar tidak keren, ndeso. Padahal artinya special, sebuah doa agar pemilik nama menjadi cahaya.

Pagi-pagi buta sudah “perang” dengan semut terbang. Satu lampu dinyalakan langsung diserang. Akhirnya memadamkan semua lampu, padahal masih diperlukan. Ketika gelap gulita, cahaya sangat dirindukan.

Jadi ingat setiap pendahuluan pidato selalu disertakan “ salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman terang benderang dengan cahaya Islam”.

Begitulah seharusnya, Islam adalah cahaya kehidupan, akan menjadi penerang bagi siapa saja. Akan membantu menunjukkan arah, akan menuntun manusia menuju hidayah. Namun cahaya Islam hanya akan bersinar terang ketika Islam diterapkan secara menyeluruh, diterapkan secara kaffah, dan Islam hanya bisa diterapkan secara menyeluruh dalam system khilafah, bukan system kapitalis demokrasi atau sosialis komunis. Karena dua system terakhir tersebut, tidak akan pernah memberi ruang pada aturan dari Allah al Khaliq sekaligus al mudabbir, pencipta dan pengatur kehidupan.

Menuju penerapan Islam kaffah, cukuplah Rasulullah sebagai teladan. Mengembalikan kekuatan akidah Islam, mengambil Islam dalam kepemimpinan berpikir, menstandarkan seluruh aktivitas dalam kehidupan dengan syariat. Mengajak umat Islam untuk menerapkan Islam dalam naungan institusi warisan Rasulullah saw. Membina umat dengan tsaqafah Islam, membongkar kosnpirasi musuh Islam, melakukan pergolakan politik, memastikan urusan umat diurus sesuai dengan syariat. Hingga akhirnya, sebagaimana yang terjadi di Madinah, umat pun rela kehidupannya diatur dengan syariat Islam. Saat itulah kekuasaan menjadi milik umat Islam, kekuasaan untuk menerapkan system Islam, kekuasaan untuk melanjutkan kehidupan Islam.

Kemenangan Islam adalah kepastian, janji Allah yang tak mungkin diingkari. Maka tinggal kita yang memilih. Menjadi orang yang mengajak pada cahaya Islam atau malah mengajak pada kegelapan, menjadi orang yang membela cahaya Islam atau malah menjadi penghalang cahaya Islam. Jika memilih mengajak pada kegelapan atau menjadi penghalang cahaya Islam, maka sungguh itu akan menjadi usaha yang sia-sia. Cahaya Islam akan terus menembus dan mencari celah, cahaya Islam tidak akan bisa dibendung dan dipadamkan, karena janji Allah pasti akan terwujud. Maka jadilah bagian dari perjuangan untuk menjadikan Islam sebagai cahaya di muka bumi ini, agar kelak kita juga bersama Rasulullah saw, nurul aini, nurul mustofa.  Amiin ya rabbal ‘alamin.

Semoga Nur Aini menjadi cahaya mata yang menyejukkan
Semoga Nur Hayati menjadi cahaya dalam kehidupan
Semoga Nur Hidayah menjadi cahaya petunjuk menuju kebaikan
Semoga Nur Rohmah menjadi cahaya kasih sayang yang tak terlupakan
Semoga Nur Halimah menjadi cahaya lemah lembut yang dirindukan

Begitu pula dengan nur-nur lainnya. Semoga cahaya kita menerangi dunia, menuju keselamatan akhirat Amiin.


Pare, 20 November 2017

No comments:

Post a Comment