Tak hanya pendatang yang
bertujuan untuk kursus di Pare, Pare juga diserbu dengan kehadiran pengemis dan
pengamen. Pengemis dengan berbagai penampilan bisa dijumpai. Menggendong satu
anak, membawa dua anak, berjalan menyeret kaki, berjalan seolah tak bisa melihat,
duduk diam di depan toko dengan wajah memelas. Pengamen tanpa alat hanya modal
tepuk tangan, pengamen dengan modal kaleng bekas saja, pengamen dengan gitar,
pengamen dengan full team. Pengamen berwajah ramah, pengamen bertampang sangar,
pengamen memaksa. Dan tidak semua pantas dan layak dikasihani, yang menipu
hanya berpura-pura memelas pun ada. Pengemis dan pengamen, memanfaatkan
banyaknya orang yang ada di Kampung Inggris.
Memang belum pernah menelusuri,
tapi pernah menjumpai dua orang pengemis yang sedang menghitung uang yang
diperoleh. Kaget juga, perasaan biasanya terlihat matanya memejam seperti buta
lha kok terlihat sehat tak cacat. Berarti hanya pura-pura. Kasihan sekali,
sudahlah meminta-minta, menipu pula.
Begitulah, apapun bisa dijumpai
di Pare.
Banyaknya pengemis dan pengamen
bisa jadi karena memang mereka sulit mendapatkan pekerjaan, bisa jadi mereka
sudah putus asa, bisa jadi memang mereka malas sejak awalnya.
Jika benar karena terpaksa, ini
menjadi evaluasi bersama. Di negeri ada segelintir orang yang menguasai
perekonomian. Di negeri ini ada yang seenaknya membeli tas ratusan juta,
memutihkan gigi hingga puluhan juta, menghamburkan uang untuk kemaksiatan. Di sisi
lain ada jutaan orang yang harus membanting tulang, memeras keringat demi
mempertahankan mengepulnya asap dapur, demi meraih puluhan ribu rupiah saja.
Inilah ciri negeri yang mengambil
kapitalisme sebagai pijakan
Kesenjangan yang kaya dengan yang
miskin tak terelakkan
Pemilik modal semakin menumpuk
kekayaan
Rakyat miskin semakin terjerat
kemiskinan
Negara berlepas tangan
Rakyat harus hidup dalam suasana
persaingan
Halal haram tidak diperhatikan
Hukum Allah diabaikan
Saatnya berjuang untuk perubahan
#IndonesiaMoveUp
#MasirahPanjiRasulullah
#PanjiRasulullah
#Syariah dan #Khilafah Mewujudkan
#IslamRahmatanLilAlamiin
Pare, 7 Apri 2017
No comments:
Post a Comment