Alhamdulillah rangkaian acara
masirah panji Rasulullah telah usai. Ada banyak aktivitas, konvoi panji
rasulullah, masirah dan tabligh akbar dan Indonesia khilafah forum. Acara
dengan tujuan mengenalkan oanji Rasulullah, mengingatkan pentingnya persatuan umat
di bawah naungan panji kalimat tauhid. Mengingatkan konsekuensi syahadah
sebagai muslim.
Alhamdulillah ada ratusan ribu
massa yang ikut serta di seluruh penjuru tanah air. Massa riil bukan massa
mengambang apalagi massa bayaran. Memang ada hambatan di beberapa tempat. Namun
itu semua bukanlah halangan berarti. Selama masih berada dalam thariqah dakwah
Rasulullah, yakin bahwa pertolongan Allah itu pasti dan dekat.
Ketika ada yang masih menghambat,
menjadi PR untuk tidak terpancing, tetap sabar menyampaikan. Ketika ada yang
masih salah paham, tetap sabar untuk menjalin komunikasi. Sabar dengan ujian,
sabar dengan kesempatan yang masih terbuka di hadapan. Terus bersabar dengan
dakwah.
Dakwah adalah bentuk kepedulian,
bentuk kecintaan kepada sesame muslim. Dan dakwah membutuhkan dukungan semua
elemen umat.
Alhamdulillah, di Pare juga
mengadakan sosialisasi panji Rasulullah. Bukan kegiatan yang luar biasa, namun
sambutan luar biasa terlihat dari respon masyarakat di saat pelaksanaan
kegiatan dan juga merespon reportase agenda yang dimuat di FP Dakwah Kediri
Raya. Jumlah share yang lumayan banyak untuk agenda di kota kecil. Dan respon
yang luar biasa ini tentu juga karena adanya dukungan banyak pihak.
Memilih sosialisasi dengan gowes,
karena di Pare sepeda memang menjadi alat transportasi yang biasa dipakai.
Gowes bias menjangkau gang sempit, dan yang pasti ramah lingkungan serta murah
meriah.
Memilih sore hari karena saat
itulah biasanya jalanan di Kampung Inggris lumayan ramai. Namanya juga
sosialisasi, ya memilih saat banyak orang, memang sengaja “pamer” dan caper.
Seharusnya melibatkan peserta
yang lebih banyak, namun hujan deras di berbagai wilayah sekitar Pare membuat
beberapa peserta membatalkan. Alhamdulillah masih bisa terlaksana.
Ada yang meminjamkan sepeda, ada
yang meinjamkan jas hujannya, ada yang membantu persiapan saja, ada yang
membantu menyeberangkan di jalan besar, ada yang bantu mengambil gambar, ada
yang merekam, ada yang sebar flyer, ada yang bantu jaga anak-anak di rumah, ada
yang bantu ini itu. Ada banyak dukungan dan bantuan yang tidak bisa disebut
satu persatu, namun yang pasti Allah Maha Tahu dan malaikat sudah mencatat.
Tidak ada yang sia-sia.
Acara yang seharusnya start jam
16, harus tertunda menunggu hujan reda. Dan akhirnya bisa terlaksana pukul
16.45. Sudah sore, rute diperpendek. Semua bersedia tetap gowes dengan
mengenakan jas hujan, karena rintik hujan masih menghiasi. Dan Alhamdulillah
jas hujannya seragam, hanya satu yang berbeda.
Begitu juga dengan reportase.
Tidak ada reportase jika tidak ada kegiatan, dan tidak akan diketahui banyak
orang tanpa reportase dan publikasinya yang massif. Maka, meskipun tidak muncul
dalam reportase, yang membuat reportase lah yang juga memegang peranan penting.
Belum lagi editing sebelum reportase, memerlukan pengorbanan waktu dan tenaga.
Begitulah, ada banyak peran dalam
sebuah agenda, terutama agenda dakwah. Masing-masing mempunyai peranan sendiri,
peranan yang saling mensubtitusi. Apapun peranan kita dalam dakwah dan kebaikan
yang lainnya, semoga tetap istiqamah dan berusaha menjaga keikhlasan.
Pare, 28 April 2017
No comments:
Post a Comment