Friday 28 April 2017

Behind The Scene : Sosialisasi Panji Rasulullah Pare


Alhamdulillah rangkaian acara masirah panji Rasulullah telah usai. Ada banyak aktivitas, konvoi panji rasulullah, masirah dan tabligh akbar dan Indonesia khilafah forum. Acara dengan tujuan mengenalkan oanji Rasulullah, mengingatkan pentingnya persatuan umat di bawah naungan panji kalimat tauhid. Mengingatkan konsekuensi syahadah sebagai muslim.

Alhamdulillah ada ratusan ribu massa yang ikut serta di seluruh penjuru tanah air. Massa riil bukan massa mengambang apalagi massa bayaran. Memang ada hambatan di beberapa tempat. Namun itu semua bukanlah halangan berarti. Selama masih berada dalam thariqah dakwah Rasulullah, yakin bahwa pertolongan Allah itu pasti dan dekat.

Ketika ada yang masih menghambat, menjadi PR untuk tidak terpancing, tetap sabar menyampaikan. Ketika ada yang masih salah paham, tetap sabar untuk menjalin komunikasi. Sabar dengan ujian, sabar dengan kesempatan yang masih terbuka di hadapan. Terus bersabar dengan dakwah.

Dakwah adalah bentuk kepedulian, bentuk kecintaan kepada sesame muslim. Dan dakwah membutuhkan dukungan semua elemen umat.

Alhamdulillah, di Pare juga mengadakan sosialisasi panji Rasulullah. Bukan kegiatan yang luar biasa, namun sambutan luar biasa terlihat dari respon masyarakat di saat pelaksanaan kegiatan dan juga merespon reportase agenda yang dimuat di FP Dakwah Kediri Raya. Jumlah share yang lumayan banyak untuk agenda di kota kecil. Dan respon yang luar biasa ini tentu juga karena adanya dukungan banyak pihak.

Memilih sosialisasi dengan gowes, karena di Pare sepeda memang menjadi alat transportasi yang biasa dipakai. Gowes bias menjangkau gang sempit, dan yang pasti ramah lingkungan serta murah meriah.
Memilih sore hari karena saat itulah biasanya jalanan di Kampung Inggris lumayan ramai. Namanya juga sosialisasi, ya memilih saat banyak orang, memang sengaja “pamer” dan caper.

Seharusnya melibatkan peserta yang lebih banyak, namun hujan deras di berbagai wilayah sekitar Pare membuat beberapa peserta membatalkan. Alhamdulillah masih bisa terlaksana.

Ada yang meminjamkan sepeda, ada yang meinjamkan jas hujannya, ada yang membantu persiapan saja, ada yang membantu menyeberangkan di jalan besar, ada yang bantu mengambil gambar, ada yang merekam, ada yang sebar flyer, ada yang bantu jaga anak-anak di rumah, ada yang bantu ini itu. Ada banyak dukungan dan bantuan yang tidak bisa disebut satu persatu, namun yang pasti Allah Maha Tahu dan malaikat sudah mencatat. Tidak ada yang sia-sia.
Acara yang seharusnya start jam 16, harus tertunda menunggu hujan reda. Dan akhirnya bisa terlaksana pukul 16.45. Sudah sore, rute diperpendek. Semua bersedia tetap gowes dengan mengenakan jas hujan, karena rintik hujan masih menghiasi. Dan Alhamdulillah jas hujannya seragam, hanya satu yang berbeda.

Begitu juga dengan reportase. Tidak ada reportase jika tidak ada kegiatan, dan tidak akan diketahui banyak orang tanpa reportase dan publikasinya yang massif. Maka, meskipun tidak muncul dalam reportase, yang membuat reportase lah yang juga memegang peranan penting. Belum lagi editing sebelum reportase, memerlukan pengorbanan waktu dan tenaga.

Begitulah, ada banyak peran dalam sebuah agenda, terutama agenda dakwah. Masing-masing mempunyai peranan sendiri, peranan yang saling mensubtitusi. Apapun peranan kita dalam dakwah dan kebaikan yang lainnya, semoga tetap istiqamah dan berusaha menjaga keikhlasan.


Pare, 28 April 2017




No comments:

Post a Comment