Saturday 19 March 2016

Sales – Salesman


Dahulu, waktu masih ngontrak di Surabaya, mendengarkan tetangga sebelah ngobrol dengan penjual sirup. Penjualnya ngomongnya banyak banget, menjelaskan enaknya, segernya minuman yang dijualnya. Ngomong terus, A sampai Z, tapi lupa, berhasil pa tidak menjual produknya.

Keluar dari apotik, ada yang menyapa : “ Selamat sore, buru-buru? Minta waktunya lima menit saja ya? Tapi kalo sibuk ga pa pa lain waktu saja “ Ngomong terus dan senyuman terus menghiasi. Berhubung memang benar-benar terburu, jawab “ Maaf mau pulang” . Si Mbak pun tetap tersenyum dan menjawab “ Ya tidak apa-apa, semoga bisa ketemu lagi”. Sama sekali tidak terlihat rasa kecewa karena ditolak. 

Tiga hari kemarin, ada yang telpon, semua kode area Jakarta. Keangkat satu kali saja, “ Dengan Bu Aini, Ya?”, “ Punya kartu kredit?”, “  Sudah punya asuransi?”, “Saya dari bla…bla…”, “ Asuransi ini punya kelebihan bla..bla..”.  Cuman jawab : Ya, Ya, Ya.  Padahal ga ngerti kartu kredit ki opo to ? Belum selesai menjelaskan telepon terputus. Alhamdulillah, akhirnya. Sebelumnya mau nutup duluan tidak tega.

Tapi salut dengan para salesman tersebut. Dengan detail menjelaskan produknya, PeDe menawarkan barang dagangannya, tidak marah-marah meski tidak dibeli. Turut mendoakan semoga dagangannya laris, rezekinya barokah. Tidak untuk yang dagang asuransi, doanya moga cepet ngaji. 

Tidak ada yang salah, mencari rezeki halal lillahi ta’ala insya Allah tidak sia-sia.

Namun ada aktivitas perniagaan yang sangat istimewa, bisa menyelamatkan dari adzab yang pedih : 

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui
Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

(QS : Ash Shaf/61: 10 – 11)

Ada juga ucapan terbaik yang tidak sia-sia, bukan asal ngomong apalagi nggedabrus : 
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" ( QS : Fushshilat / 41 : 33).
Ini pertanyaan retoris, tentu saja jawabannya orang yang menyeru pada hukum Allah dan mengajak beramal salih. 

Jadi ucapan kebaikan, mengajak menuju kebaikan, menyampaikan syariat Islam, mengajak melaksanakan Islam kaffah dalam naungan khilafah itu perkataan yang baik. Tentu disertai adab berbicara, menjelaskan dengan gamblang, tidak marah ketika ditolak. 

Jadi percaya diri saja ketika menyampaikan Islam (tapi ga bonek alias bondho nekat)
Jangan takut menyampaikan Islam (menyampaikan dengan ilmu)
Yakin Islam dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil’Alamin


Pare, 19 Maret 2016

No comments:

Post a Comment