Gambar dari Kementerian Agama RI
Awalnya tidak terlalu paham,
sering melihat tulisan GMT trus ada reporter TV yang menyebutnya ji em ti. Kirain
GMT beneran Greenwich Mean Time. GMT gandengannya 9 Maret, ooo…ternyata Gerhana
Matahari Total. Lebay dech, gitu kok bacanya nggaya.
Dan penyikapannya sepertinya juga
kurang tepat, promo sana-sini, pesta adat, pesta rakyat, festival budaya dan
lain sebagainya. Sangat tercium aroma bisnisnya.
Bagi orang yang beriman kepada
Allah SWT, cukup sederhana saja menyikapi adanya gerhana, baik matahari maupun
bulan. Peristiwa alam yang menunjukkan kebesaran Allah, Allah sebagai Al Khaliq
sekaligus Al Mudabbir. Dan ini juga pernah terjadi pada masa Rasulullah
saw. Dan Islam pun mempunyai syariat
khusus ketika terjadi gerhana. Yaitu disunnahkah untuk shalat gerhana,
memperbanyak doa dan kebaikan.
Shalat kusuf biasanya digunakan
untuk menyebut shalat sunah gerhana matahari, sedangkan shalat khusuf untuk
menyebut shalat sunah gerhana bulan. Baik istilah kusuf maupun khusuf boleh digunakan
secara bahasa maupun syara’.
Berkaitan dengan shalat kusuf dan
khusuf maka pelaksanaannya memperhatikan hal-hal berikut :
1. Waktu shalat dimulai gelapnya matahari, dan terus berlangsung
hingga matahari mulai tampak dan kusufnya hilang, matahari bersinar secara
sempurna. Begitu juga dengan shalat khusuf, berkaitan dengan gerhana bulan.
2. Boleh dilaksanakan tanpa memperhatikan waktu terlarang untuk
shalat, misalnya setelah shalat ashar. Meski masuk waktu terlarang maka ketika
gerhana terjadi setelah masuk waktu ashar maka tetap boleh dilakukan meski sesudah
shalat ashar, shalat ashar yang hukumnya wajib tetap didahulukan.
3. Disunahkan dilaksanakan secara berjamaah di masjid tanpa ada
adzan dan iqamah, memanggil jamaah cukup dengan panggilan “ as shalatu jaami’ah”.
4. Menurut jumhur ulama dilaksanakan sebanyak dua rakaat, setiap
rakaatnya dilakukan dengan dua ruku’.
5. Takbiratul ihram – al fatihah secara jahar – satu surat panjang –
ruku’ yang panjang hampir sama dengan waktu berdiri – bangkit membaca sami’allahu
liman hamidah rabbana wa lakal hamdu – al fatihah – surat yang panjang namun
lebih pendek dari surat yang pertama – bangkit dari ruku’ – sujud lama – duduk di
antara dua sujud – sujud lama namun lebih pendek dari sujud pertama. Berdiri mengulang
untuk rakaat kedua dengan ketentuan sama, panjang surat lebih pendek dari
rakaat pertama.
6. Imam dianjurkan berkhutbah kepada jamaah yang topic pembahasannya
sesuai dengan peristiwa tersebut.
Salah satu hadits yang berkaitan
dengan gerhana matahari adalah :
Matahari mengalami gerhana
(kusuf) pada jaman Rasulullah saw pada hari meninggalnya Ibrahim. Orang-orang
berkata :”Matahari mengalami gerhana karena meninggalnya Ibrahim”. Maka Rasulullah
saw bersabda : “ Sesungguhnya matahari dan bulan itu tidak mengalami gerhana
karena mati atau hidupnya seseorang, jika kalian melihat gerhana maka shalatlah
dan berdoalah kepada Allah”. (HR. Bukhari, Ahmad, al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah,
dan Al Bazzar)’
( Rujukan : Tuntunan Shalat berdasarkan Qur'an dan Hadits)
Jadi tidak tepat jika ada gerhana
malah melakukan ritual yang tidak ada dasarnya. Pukul lesung/lumpang, upacara
adat ini itu, beranggapan matahari dimakan raksasa, buto ijo, berkaitan dengan
bencana atau apalah. Bukan, itu semua anggapan yang tidak tepat. Seharusnya masyarakat
diedukasi dengan benar, bukan malah dibiarkan dengan tradisi yang merusak
akidah, atau malah sangat terpengaruh dengan pemikiran kapitalis, saatnya
berwisata, saatnya berbisnis, dengan mengabaikan yang sunah atau bahkan mengabaikan
yang wajib. Dijelaskan secara ilmiah, diajak berpikir cemerlang dikaitkan
dengan akidah Islam.
Dan meski diperkirakan GMT akan
terjadi 300 tahun lagi, selama pemikiran masyarakat tidak tepat maka menyikapi
gerhana matahari dengan tidak tepat juga akan terus berlanjut. Maka terus
diperlukan dakwah agar umat Islam dan umat manusia semakin cerdas, semakin
meyakini kebesaran Allah, semakin menjadikan hidup dipenuhi dengan kebaikan. Hingga
Islam pun terealisasi menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Pare, 7 Maret 2016
No comments:
Post a Comment