Monday 7 March 2016

Bacanya Ge – eM – Te Bukan Ji – eM – Ti

Gambar dari Kementerian Agama RI
Awalnya tidak terlalu paham, sering melihat tulisan GMT trus ada reporter TV yang menyebutnya ji em ti. Kirain GMT beneran Greenwich Mean Time. GMT gandengannya 9 Maret, ooo…ternyata Gerhana Matahari Total. Lebay dech, gitu kok bacanya nggaya.

Dan penyikapannya sepertinya juga kurang tepat, promo sana-sini, pesta adat, pesta rakyat, festival budaya dan lain sebagainya. Sangat tercium aroma bisnisnya.

Bagi orang yang beriman kepada Allah SWT, cukup sederhana saja menyikapi adanya gerhana, baik matahari maupun bulan. Peristiwa alam yang menunjukkan kebesaran Allah, Allah sebagai Al Khaliq sekaligus Al Mudabbir. Dan ini juga pernah terjadi pada masa Rasulullah saw.  Dan Islam pun mempunyai syariat khusus ketika terjadi gerhana. Yaitu disunnahkah untuk shalat gerhana, memperbanyak doa dan kebaikan.

Shalat kusuf biasanya digunakan untuk menyebut shalat sunah gerhana matahari, sedangkan shalat khusuf untuk menyebut shalat sunah gerhana bulan. Baik istilah kusuf maupun khusuf boleh digunakan secara bahasa maupun syara’.

Berkaitan dengan shalat kusuf dan khusuf maka pelaksanaannya memperhatikan hal-hal berikut :
1.       Waktu shalat dimulai gelapnya matahari, dan terus berlangsung hingga matahari mulai tampak dan kusufnya hilang, matahari bersinar secara sempurna. Begitu juga dengan shalat khusuf, berkaitan dengan gerhana bulan.
2.       Boleh dilaksanakan tanpa memperhatikan waktu terlarang untuk shalat, misalnya setelah shalat ashar. Meski masuk waktu terlarang maka ketika gerhana terjadi setelah masuk waktu ashar maka tetap boleh dilakukan meski sesudah shalat ashar, shalat ashar yang hukumnya wajib tetap didahulukan.
3.       Disunahkan dilaksanakan secara berjamaah di masjid tanpa ada adzan dan iqamah, memanggil jamaah cukup dengan panggilan “ as shalatu jaami’ah”.
4.       Menurut jumhur ulama dilaksanakan sebanyak dua rakaat, setiap rakaatnya dilakukan dengan dua ruku’.
5.       Takbiratul ihram – al fatihah secara jahar – satu surat panjang – ruku’ yang panjang hampir sama dengan waktu berdiri – bangkit membaca sami’allahu liman hamidah rabbana wa lakal hamdu – al fatihah – surat yang panjang namun lebih pendek dari surat yang pertama – bangkit dari ruku’ – sujud lama – duduk di antara dua sujud – sujud lama namun lebih pendek dari sujud pertama. Berdiri mengulang untuk rakaat kedua dengan ketentuan sama, panjang surat lebih pendek dari rakaat pertama.
6.       Imam dianjurkan berkhutbah kepada jamaah yang topic pembahasannya sesuai dengan peristiwa tersebut.

Salah satu hadits yang berkaitan dengan gerhana matahari adalah :
Matahari mengalami gerhana (kusuf) pada jaman Rasulullah saw pada hari meninggalnya Ibrahim. Orang-orang berkata :”Matahari mengalami gerhana karena meninggalnya Ibrahim”. Maka Rasulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya matahari dan bulan itu tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, jika kalian melihat gerhana maka shalatlah dan berdoalah kepada Allah”. (HR. Bukhari, Ahmad, al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah, dan Al Bazzar)’
( Rujukan : Tuntunan Shalat berdasarkan Qur'an dan Hadits)

Jadi tidak tepat jika ada gerhana malah melakukan ritual yang tidak ada dasarnya. Pukul lesung/lumpang, upacara adat ini itu, beranggapan matahari dimakan raksasa, buto ijo, berkaitan dengan bencana atau apalah. Bukan, itu semua anggapan yang tidak tepat. Seharusnya masyarakat diedukasi dengan benar, bukan malah dibiarkan dengan tradisi yang merusak akidah, atau malah sangat terpengaruh dengan pemikiran kapitalis, saatnya berwisata, saatnya berbisnis, dengan mengabaikan yang sunah atau bahkan mengabaikan yang wajib. Dijelaskan secara ilmiah, diajak berpikir cemerlang dikaitkan dengan akidah Islam.

Dan meski diperkirakan GMT akan terjadi 300 tahun lagi, selama pemikiran masyarakat tidak tepat maka menyikapi gerhana matahari dengan tidak tepat juga akan terus berlanjut. Maka terus diperlukan dakwah agar umat Islam dan umat manusia semakin cerdas, semakin meyakini kebesaran Allah, semakin menjadikan hidup dipenuhi dengan kebaikan. Hingga Islam pun terealisasi menjadi rahmat bagi seluruh alam.


Pare, 7 Maret 2016

No comments:

Post a Comment