Thursday 31 March 2016

FAQ Penutup Aurat






Kursi aja tambah cantik kalo pake baju tertutup, apalagi kamu


Mengapa selalu berkerudung?
Mengapa kerudungnya lebar?
Mengapa kerudungnya tidak pernah dimasukkan kerah leher?
Mengapa selalu pake baju terusan?
Mengapa bajunya selalu disambung?
Mengapa bajunya selalu longgar?
Mengapa bajunya gak pernah membentuk badan?

Memang selalu ada alasan di balik semua keputusan kita
Taat memakai seragam sekolah karena itu aturan dari sekolah
Taat memakai seragam kerja Karena itu aturan dari atasan
Mau memakai helm Karena itu kewajiban pengendara motor ( Mengapa Mau Pake Helm )
Termasuk mengapa harus menutup aurat, harusnya juga mempunyai alasan, tidak sekadar mengikuti tren semata.
Manusia diciptakan Allah SWT maka seharusnya manusia mengikuti aturan yang telah diberikan Allah SWT kepada makhluknya. Dan aturan Allah meliputi seluruh aspek kehidupan, termasuk pakaian yang seharusnya dikenakan.

Mengapa selalu berkerudung ?
Ya, selama di hadapan non mahram maka wanita wajib menutup auratnya. Yaitu seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera  mereka, atau putera-putera  suami  mereka,  atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lakilaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan  laki-laki  yang  tidak  mempunyai  keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang  belum mengerti tentang aurat wanita.” (TQS an-Nûr [24]: 31)
“Sesungguhnya seorang anak perempuan jika telah haid (baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali wajah dan kedua tangannya hingga pergelangan tangan.” (HR Abû Dâwud).
Berkerudung adalah bagian dari menjalankan kewajiban menutup aurat di depan laki-laki asing non mahram. Kewajiban menutup aurat dibebankan kepada setiap wanita yang sudah haid. Jadi kalo di rumah dan tidak ada laki-laki asing non mahram (disebutkan dalam QS 24:31)  atau masih belum haid ya ga apa-apa tidak berkerudung.
Ini perintah Allah dan Rasulullah, jelas.
Jadi, yang tidak pake kerudung dalilnya apa?

Mengapa kerudungnya tidak pernah dimasukkan kerah leher?
Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (TQS an-Nûr [24]: 31)
Perintahnya jelas, kerudung itu menutupi dada, bukan dimasukkan ke dalam kerah leher, bukan diputer-puter di leher. Menutup dada sudah cukup, tidak harus lebar menutup seluruh badan.
Jadi, yang pake kerudung minimalis, dimasukkan kerah leher dalilnya apa?

Mengapa kerudungnya lebar?
Tidak selalu, punya kerudung lebar lebih banyak karena pemberian. Jika beli sendiri paling lebar 120cm, itu juga dalam rangka menyesuaikan postur tubuh dan biar lebih nyaman jika dipake naik motor, memperkecil peluang tersingkap.
Jadi silakan pake kerudung yang tidak lebar asal menutup dada dan tidak transparan

Mengapa selalu pake baju terusan?
Selain menutup aurat dengan memakai kerudung ( khimar ) yang dikenakan di hadapan non mahram muslimah juga wajib mengenakan jilbab, karena jilbab itu tidak sama dengan kerudung, jilbab itu bukan kerudung. Tetapi baju terusan yang menutup badan wanita, dikenakan dalam kehidupan umum ( jalan, sekolah, pasar dll).
“Hai  Nabi  katakanlah  kepada  isteri-isterimu,  anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (TQS al-Ahzâb 33: 59)

Dari Ummu ‘Athiyah
Rasulullah SAW memerintahkan  agar kami mengeluarkan  para wanita yakni hamba-hamba sahaya perempuan, wanita-wanita yang sedang haid, dan para gadis yang sedang dipingit, pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Wanita-wanita yang sedang haid, mereka memisahkan  diri  tidak  ikut  menunaikan  shalat,  tetapi  tetap menyaksikan kebaikan dan (mendengarkan) seruan kepada kaum Muslim. Aku lantas berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab.” Rasulullah pun menjawab, “Hendaklah saudaranya  memakaikan  jilbabnya  kepada  wanita  itu.” (HR Muslim).

Jilbab itu baju, yang dikenakan hingga menutup kaki, tidak berpotongan, dikenakan di luar baju harian/baju rumah (bukan pakaian dalam ya, berarti bajunya dobel). Wanita mengenakannya ketika keluar rumah. Jadi mengenakan pakaian atas berupa kerudung dan jilbab menutup tubuh bagian bawah.

Mengapa bajunya selalu disambung?
Kalo yang ini untuk menyiasati ,habisnya dapat bahannya atasan saja jadi disambung dengan bahan lain biar jadi baju terusan dan memenuhi syarat jilbab. Masalah warna sesuai selera saja, tidak perlu dipersulit. Yang penting warnanya nyambung.

Mengapa bajunya selalu longgar?
Mengapa bajunya gak pernah membentuk badan?
Namanya juga untuk menutup aurat, menutup apa yang memang tak boleh ditampakkan, ya harus totalitas. Pake baju ketat, membentuk badan ya sama saja masih menampakkan tubuh, dan masih bertabaruj menampakkan segala sesuatu yang menarik perhatian dan menimbulkan syahwat lawan jenis.
Kenapa longgar? Biar nyaman dipake jalan cepat, biar nyaman bergerak, biar mudah menggulung lengan ketika wudhu, biar cepat ketika melepasnya. Biar bisa jaga-jaga kalo harus lari, biar kalo naik motor bebek bisa bawa barang di depan, biar kalo dibonceng jarak jauh bisa naik “mbegagah”.
Baju lebar dan longgar agar badan yang semakin melar jadi tersamar.

Jadi, yang pakaiannya ketat apa bener niat menutup aurat ?

Kenapa susah-susah nutup aurat? Kenapa mau ribet? Kenapa pake aturan Allah? Kenapa yakin dengan Alquran? Kenapa? Kenapa? Ngaji sajalah.
#YukNgaji


Pare, 31 Maret 2016





No comments:

Post a Comment