Thursday, 31 March 2016

FAQ Penutup Aurat






Kursi aja tambah cantik kalo pake baju tertutup, apalagi kamu


Mengapa selalu berkerudung?
Mengapa kerudungnya lebar?
Mengapa kerudungnya tidak pernah dimasukkan kerah leher?
Mengapa selalu pake baju terusan?
Mengapa bajunya selalu disambung?
Mengapa bajunya selalu longgar?
Mengapa bajunya gak pernah membentuk badan?

Memang selalu ada alasan di balik semua keputusan kita
Taat memakai seragam sekolah karena itu aturan dari sekolah
Taat memakai seragam kerja Karena itu aturan dari atasan
Mau memakai helm Karena itu kewajiban pengendara motor ( Mengapa Mau Pake Helm )
Termasuk mengapa harus menutup aurat, harusnya juga mempunyai alasan, tidak sekadar mengikuti tren semata.
Manusia diciptakan Allah SWT maka seharusnya manusia mengikuti aturan yang telah diberikan Allah SWT kepada makhluknya. Dan aturan Allah meliputi seluruh aspek kehidupan, termasuk pakaian yang seharusnya dikenakan.

Mengapa selalu berkerudung ?
Ya, selama di hadapan non mahram maka wanita wajib menutup auratnya. Yaitu seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera  mereka, atau putera-putera  suami  mereka,  atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lakilaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan  laki-laki  yang  tidak  mempunyai  keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang  belum mengerti tentang aurat wanita.” (TQS an-Nûr [24]: 31)
“Sesungguhnya seorang anak perempuan jika telah haid (baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali wajah dan kedua tangannya hingga pergelangan tangan.” (HR Abû Dâwud).
Berkerudung adalah bagian dari menjalankan kewajiban menutup aurat di depan laki-laki asing non mahram. Kewajiban menutup aurat dibebankan kepada setiap wanita yang sudah haid. Jadi kalo di rumah dan tidak ada laki-laki asing non mahram (disebutkan dalam QS 24:31)  atau masih belum haid ya ga apa-apa tidak berkerudung.
Ini perintah Allah dan Rasulullah, jelas.
Jadi, yang tidak pake kerudung dalilnya apa?

Mengapa kerudungnya tidak pernah dimasukkan kerah leher?
Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (TQS an-Nûr [24]: 31)
Perintahnya jelas, kerudung itu menutupi dada, bukan dimasukkan ke dalam kerah leher, bukan diputer-puter di leher. Menutup dada sudah cukup, tidak harus lebar menutup seluruh badan.
Jadi, yang pake kerudung minimalis, dimasukkan kerah leher dalilnya apa?

Mengapa kerudungnya lebar?
Tidak selalu, punya kerudung lebar lebih banyak karena pemberian. Jika beli sendiri paling lebar 120cm, itu juga dalam rangka menyesuaikan postur tubuh dan biar lebih nyaman jika dipake naik motor, memperkecil peluang tersingkap.
Jadi silakan pake kerudung yang tidak lebar asal menutup dada dan tidak transparan

Mengapa selalu pake baju terusan?
Selain menutup aurat dengan memakai kerudung ( khimar ) yang dikenakan di hadapan non mahram muslimah juga wajib mengenakan jilbab, karena jilbab itu tidak sama dengan kerudung, jilbab itu bukan kerudung. Tetapi baju terusan yang menutup badan wanita, dikenakan dalam kehidupan umum ( jalan, sekolah, pasar dll).
“Hai  Nabi  katakanlah  kepada  isteri-isterimu,  anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (TQS al-Ahzâb 33: 59)

Dari Ummu ‘Athiyah
Rasulullah SAW memerintahkan  agar kami mengeluarkan  para wanita yakni hamba-hamba sahaya perempuan, wanita-wanita yang sedang haid, dan para gadis yang sedang dipingit, pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Wanita-wanita yang sedang haid, mereka memisahkan  diri  tidak  ikut  menunaikan  shalat,  tetapi  tetap menyaksikan kebaikan dan (mendengarkan) seruan kepada kaum Muslim. Aku lantas berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab.” Rasulullah pun menjawab, “Hendaklah saudaranya  memakaikan  jilbabnya  kepada  wanita  itu.” (HR Muslim).

Jilbab itu baju, yang dikenakan hingga menutup kaki, tidak berpotongan, dikenakan di luar baju harian/baju rumah (bukan pakaian dalam ya, berarti bajunya dobel). Wanita mengenakannya ketika keluar rumah. Jadi mengenakan pakaian atas berupa kerudung dan jilbab menutup tubuh bagian bawah.

Mengapa bajunya selalu disambung?
Kalo yang ini untuk menyiasati ,habisnya dapat bahannya atasan saja jadi disambung dengan bahan lain biar jadi baju terusan dan memenuhi syarat jilbab. Masalah warna sesuai selera saja, tidak perlu dipersulit. Yang penting warnanya nyambung.

Mengapa bajunya selalu longgar?
Mengapa bajunya gak pernah membentuk badan?
Namanya juga untuk menutup aurat, menutup apa yang memang tak boleh ditampakkan, ya harus totalitas. Pake baju ketat, membentuk badan ya sama saja masih menampakkan tubuh, dan masih bertabaruj menampakkan segala sesuatu yang menarik perhatian dan menimbulkan syahwat lawan jenis.
Kenapa longgar? Biar nyaman dipake jalan cepat, biar nyaman bergerak, biar mudah menggulung lengan ketika wudhu, biar cepat ketika melepasnya. Biar bisa jaga-jaga kalo harus lari, biar kalo naik motor bebek bisa bawa barang di depan, biar kalo dibonceng jarak jauh bisa naik “mbegagah”.
Baju lebar dan longgar agar badan yang semakin melar jadi tersamar.

Jadi, yang pakaiannya ketat apa bener niat menutup aurat ?

Kenapa susah-susah nutup aurat? Kenapa mau ribet? Kenapa pake aturan Allah? Kenapa yakin dengan Alquran? Kenapa? Kenapa? Ngaji sajalah.
#YukNgaji


Pare, 31 Maret 2016





Wednesday, 30 March 2016

Fakta Pengemis Yang Ironis

Anak itu menjadi pengemis
Sungguh membuat hati ini begitu miris
Tubuhnya lusuh, kurus berbalut baju tipis
Rambutnya acak-acakan jauh dari penampilan yang klimis

Anak itu menjadi pengemis, bukan pertama kali tahu fakta ini
Sebelumnya sudah mendapat cerita dari guru lain beberapa kali
Tapi baru kali ini melihat dengan mata sendiri
Tanpa merasa malu meminta uang pada pengguna jalan dengan santai

Bukannya diam tak berbuat apa-apa
Mulai dari wali kelas hingga kepala sekolah sudah mengingatkan dengan berbagai cara
Menjamin semua kebutuhan pendidikan dan menanggung semua biaya
Namun memang itu tak bisa menyelesaikan semua perkara
Pendidikan hanyalah satu masalah saja
Orang tua yang tidak bertanggung jawab dan keluarga yang tak peduli menjadi kendala
(Tulisan tersimpan 24 Oktober 2013)

Anak itu sudah lama tak masuk sekolah
Terakhir melihat di perempatan An Nur dengan konsisi  tambah parah
Beberapa kali melihat merokok dengan kusamnya wajah
Tak hanya sendiri tapi juga bersama anak lain yang  jelas bermasalah


Dan akhir-akhir ini eksploitasi anak kembali mencuat
Demi mencari uang  anak digunakan agar simpati didapat
Tanpa rasa bersalah memberi obat penenang  padahal kondisi sehat
Berdalih agar anak tidak rewel dengan santai meminta uang kepada orang yang lewat

Sungguh ini terjadi dan terus terjadi di negeri yang puluhan tahun memakai system demokrasi
Menyanjung kebebasan, mengabaikan hukum Allah dengan dalih tak sesuai aspirasi
Padahal semuanya berbalut pikiran busuk yang penuh konspirasi
Kapitalisme  sekuler mencengkeram pemikiran dan  menjarah semua potensi
Sampai rakyat pun tak bisa berpikir halal haram ketika mencari sesuap nasi
Seluruh anggota keluarga tanpa terasa tereksploitasi


Yang miskin semakin melarat
Yang kaya semakin melejit menjadi konglomerat
Pemilik modal semakin menyetir kebijakan penguasa dan pejabat
Rakyat kecil semakin tidak mendapat tempat
Swasta dan asing semakin menguasai sector-sektor yang seharusnya mudah dinikmati rakyat

Negara yang seharusnya mengurusi urusan umat hanya menjadi regulator saja
Berbagai harga diserahkan pada mekanisme  pasar dunia
Pembiayaan kesehatan dikumpulkan dengan cara memalak dan diserahkan ke badan swasta
Lepas tangannya Negara pada urusan umat semakin nyata
Inilah ciri utama Negara yang mengadopsi kapitalisme sebagai ideologinya



Sangat berbeda dengan sistem Islam yang  telah dijanjikan Allah SWT bisa menjadi rahmat untuk semua
Mengayomi seluruh umat manusia tanpa pandang suku, agama, ras dan bangsa
Semuanya mempunyai hak dan kewajiban yang  tak berbeda
Tunduk pada aturan Allah yang  pasti membawa kemaslahatan untuk seluruh warga
Memperlakukan manusia sesuai dengan fitrahnya
Menjaga kehormatan, harta, akal dan juga nyawa
Mempunyai sistem kehidupan yang  tiada dua
Sistem yang akan menebar keberkahan di setiap masa
Semua dilakukan demi kemuliaan dan mengangkat derajat manusia
Memastikan hidup demi meraih ridha Allah semata

Banyak masalah di negeri ini yang tidak bisa dikembalikan kepada solusi individu semata
Membutuhkan peran masyarakat dan kebijakan Negara
Karena permasalahan di semua bidang hampir merata
Bukan sekadar pergantian pemimpin melalui pemilu dan pilkada
Saatnya meninggalkan kapitalisme yang membuat manusia sengsara
Menggantinya dengan system sahih yang diridhai Allah ta’ala

Perjuangan menegakkan khilafah rasyidah ‘ala minhajinnubuwwah semakin menggema
Menolak, diam, melihat saja atau menjadi pejuangnya
Yang pasti semua pilihan ada konsekuensinya

Syariah dan Khilafah Mewujudkan #IslamRahmatanLilAlamin

Pare, 30 Maret 2016





Monday, 28 March 2016

Tidak Hanya Aku Melihat dan Aku Mendengar, Jangan Terlewatkan : Aku Mikir


Dulu waktu masih di Surabaya, sudah biasa mendengar isu seputar soto di kantin Pusat  ITS. Yang dicampur daging kucing lah, daging tikus lah, sampe katanya ada “CD” nya lah. Ah… ternyata itu tidak berpengaruh bagi saya. Tetep aja seneng soto kantin, apalagi ada yang nraktir tambah seneng banget.

Tapi ada dua jenis makanan yang awalnya suka banget tetapi ketika melihat dengan mata kepala sendiri jadi berbalik 180  derajat, blas gak gelem, jijik. Kangkung dan iwak pe asap. Gara-garanya lihat air yang digunakan mengairi kangkung di sekitaran kampus. Dan melihat dengan mata kepala sendiri lingkungan tempat manggang ikan di Kenjeran. Meski diberi gratisan, kalo itu di Surabaya, ogah. Dan sepertinya ini masih bertahan sampai sekarang, meski sekitaran ITS jadi bersih dan Kenjeran jadi cantik apalagi ada jembatan Suramadu. Bayangan itu masih ada.

Untuk masalah makanan, meski ada cerita mengerikan dan bombastis bagi saya tidak terlalu berpengaruh, lapar ya makan, selama dhahirnya halal dan thayyib ya makan saja.

Tapi ada juga yang baru dengar isu saja sudah ga mau, gak kolu. Ada juga yang suasana tidak mendukung nafsu makan jadi turun. Baru dengar saja sudah hilang nafsu makan, apalagi kalo lihat, mungkin ga makan berhari-hari.  Rugi kalo seperti ini, lapar ya makan.
(Heran dengan yang asal share ttg bakso tikus, kangkung berlintah, rokok mengandung babi. Memang bs jd membuat orang menjauhi, tp harusnya mikir lg. Bakso tikus, tikusnya butuh berapa ekor nangkepnya dmn. Perusahaan rokok di indonesia tdk mungkin ambil resiko pake babi dlm slh satu bahannya, pasti tdk laku, bagaimanapun jg mayoritas penduduk negeri ini muslim dan perokoknya juga berpeluang besar banyak muslimnya.  Lintah hidup di tumis kangkung terlalu aneh, hebat nian si lintah). 

Mendengar dan melihat, dua aktivitas yang sangat berpengaruh pada sikap yang akan diambil. Maka dua aktivitas ini sering disebut beriringan di dalam Alquran. Namun yang disebut lebih awal daripada melihat dan mendengar (mata dan telinga) adalah qalbu bermakna akal. Jadi mikir itu tidak boleh diabaikan. Ga asal main ambil kesimpulan dan tindakan. Apalagi terkait informasi yang belum tentu benar tidaknya. Teliti terlebih dahulu, cari pembandingnya, layakkah dijadikan rujukan, layakkah dibagikan kepada orang lain. Di dunia maya jangan terjebak info hoax, di dunia nyata jangan mencukupkan dengan “ katanya , katanya”.

Al-Baqarah
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat
Al A'raaf
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat , dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Tetap kembali ke  tema utama : Syariah dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil’alamin.
Saya percaya, dengan syariah yang diterapkan dalam system khilafah umat manusia bisa hidup lebih baik lagi.

Merasakan berdarah-darahnya khilafah saja tidak, menyaksikan dengan mata kepala sendiri juga tidak, bagaimana bisa percaya begitu saja dengan cap-cap negative seputar khilafah. Berpikir  sebelum menuduh khilafah itu sebagai bentuk system pemerintahan yang tak layak diterapkan.

Memang pernah mendengar dan membaca buruknya penerapan Islam meski systemnya khilafah dalam sebagian masa kekhilafahan, tapi ini bisa disikapi dengan tepat ketika mencari tahu bagaimana khilafah yang syar’i yang diperintahkan Allah dan Rasulullah saw. Mikir dan ngaji, bagaimana seharusnya khilafah tegak. Biar tidak asal menelan mentah-mentah informasi negatif seputar khilafah. Berpikirlah dengan informasi yang kita terima.

Mendengarkan ketika diajak ngaji, berdiskusi tentang khilafah.
Gunakan akal untuk berpikir, mencari informasi yang sahih.

Bagaimana pun juga ide khilafah semakin menggema, telinga pasti sudah mendengar, mata pasti sudah melihat upaya pengopinian penegakkan khilafah, maka pikirkanlah, mendukung, turut berjuang,  diam saja atau malah menolak.



Pare, 28 Maret 2016

Kaidah-kaidah Nahwu : Nahwu Wadhih I Juz 2


النحو الواضح
فى قواعد اللغة العربية
لمدارس المرحلة الأولى
الجزء الثانى

25 . الْفِعْلُ الْمُعْتَلُّ الآخِر هُوَ مَا كَانَ آخِرُهُ أَلِفًا أَوْ وَاوًا أَوْ يَاءً , وَتُسَمَّى هذِهِ الْأَحْرُفُ    الثَلاَثَةُ بِأَحْرُفِ الْعِلَّةِ
26 . الْفِعْلُ الْصَحِيْحُ الآخرِ هُوَ مَا لَمْ يَكُنْ آخِرُهُ حَرْفًا مِنْ أَحْرُفِ الْعِلَّةِ الثَلاَثَةِ
27 . الْكَلِمَاتُ تَنْقَسِمُ قِسْمَيْنِ : مَا يَثْبُتُ آخِرُهُ عَلَى حَالٍ وَاحِدَةٍ فىِ جَمِيْع التَّرَاكِيبِ وَيُسَمَّى مَبْنِيًّا وَمَا يَتَغَيَّرُ آخِرُهُ وَيُسَمَّى مُعْرَبًا
28 . الْحُرُوْفُ كُلُّهَا مَبْنِيَّةٌ , وَكَذلِكَ جَمِيْعُ الْأَفْعَالِ المَاضِيَّةِ وَ جَمِيْعُ الأَفْعَالِ الأَمْرِ
29 . الأَحْوَالُ الَّتِى تُلَازِمُ أَوَاخِر الْكَلِمَاتِ الْمَبْنِيَّةِ أَرْبَعٌ، وَهِيَ الْسُكُوْنُ وَالْفَتْحُ وَالضَّمُّ  وَالْكَسْرُ وَتُسَمَّى أّنْوَاعَ الْبِنَاءِ
30 . الْكَلِمَاتُ الَّتِى يُلَازِمُ أَوَاخِرِهَا السُكُوْنُ أو الْفَتْحُ أو الضَّمُّ وأ الْكَسْرُ، يُقَالُ إِنَّهَا مَبْنِيَّةٌ  عَلَى السُكُونِ أو الفَتْحِ أو الضَّمِّ وأ الكَسْرِ 

Bersambung 

Jika ada kesalahan penulisan mohon memberitahukan. Jazakumullah khairan katsir
Nahwu Wadhih I Juz 1
 Pare , 28 Maret 2016


Sunday, 20 March 2016

Maf'ul Mutlak

Pembahasan Maf’ul Mutlak : untuk menguatkan makna, menjelaskan bilangan, menjelaskan jenis, menjelaskan sifat.

Pola yang paling terlihat adalah adanya fi’il dan mashdar yang bersesuaian

Contoh :

إِذَا رُجَّتِ الأرْضُ رَجًّا
apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya ( Al Waqiah 4)
وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا
dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya ( Al Waqiah 5)
إِذَا زُلْزِلَتِ الأرْضُ زِلْزَالَهَا
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat) ( Az  Zalzalah 1)

فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ عَذَابًا لا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ
maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia ( Al Maidah 115)

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung (An Nisa’ 164)

وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الأرْضِ نَبَاتًا
Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya (Nuh 17)

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلا
Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan( Al Muzamil 8)


Bersambung


Pare, 20 Maret 2016

Saturday, 19 March 2016

Sales – Salesman


Dahulu, waktu masih ngontrak di Surabaya, mendengarkan tetangga sebelah ngobrol dengan penjual sirup. Penjualnya ngomongnya banyak banget, menjelaskan enaknya, segernya minuman yang dijualnya. Ngomong terus, A sampai Z, tapi lupa, berhasil pa tidak menjual produknya.

Keluar dari apotik, ada yang menyapa : “ Selamat sore, buru-buru? Minta waktunya lima menit saja ya? Tapi kalo sibuk ga pa pa lain waktu saja “ Ngomong terus dan senyuman terus menghiasi. Berhubung memang benar-benar terburu, jawab “ Maaf mau pulang” . Si Mbak pun tetap tersenyum dan menjawab “ Ya tidak apa-apa, semoga bisa ketemu lagi”. Sama sekali tidak terlihat rasa kecewa karena ditolak. 

Tiga hari kemarin, ada yang telpon, semua kode area Jakarta. Keangkat satu kali saja, “ Dengan Bu Aini, Ya?”, “ Punya kartu kredit?”, “  Sudah punya asuransi?”, “Saya dari bla…bla…”, “ Asuransi ini punya kelebihan bla..bla..”.  Cuman jawab : Ya, Ya, Ya.  Padahal ga ngerti kartu kredit ki opo to ? Belum selesai menjelaskan telepon terputus. Alhamdulillah, akhirnya. Sebelumnya mau nutup duluan tidak tega.

Tapi salut dengan para salesman tersebut. Dengan detail menjelaskan produknya, PeDe menawarkan barang dagangannya, tidak marah-marah meski tidak dibeli. Turut mendoakan semoga dagangannya laris, rezekinya barokah. Tidak untuk yang dagang asuransi, doanya moga cepet ngaji. 

Tidak ada yang salah, mencari rezeki halal lillahi ta’ala insya Allah tidak sia-sia.

Namun ada aktivitas perniagaan yang sangat istimewa, bisa menyelamatkan dari adzab yang pedih : 

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui
Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

(QS : Ash Shaf/61: 10 – 11)

Ada juga ucapan terbaik yang tidak sia-sia, bukan asal ngomong apalagi nggedabrus : 
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" ( QS : Fushshilat / 41 : 33).
Ini pertanyaan retoris, tentu saja jawabannya orang yang menyeru pada hukum Allah dan mengajak beramal salih. 

Jadi ucapan kebaikan, mengajak menuju kebaikan, menyampaikan syariat Islam, mengajak melaksanakan Islam kaffah dalam naungan khilafah itu perkataan yang baik. Tentu disertai adab berbicara, menjelaskan dengan gamblang, tidak marah ketika ditolak. 

Jadi percaya diri saja ketika menyampaikan Islam (tapi ga bonek alias bondho nekat)
Jangan takut menyampaikan Islam (menyampaikan dengan ilmu)
Yakin Islam dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil’Alamin


Pare, 19 Maret 2016

Thursday, 17 March 2016

Memperjuangkan Khilafah Itu Mulia

Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, bukan karena takut dengan Quraisy di Mekah
Rasulullah saw hijrah tidak hanya sekadar pindah tempat tinggal, namun membentuk Negara Madinah
Membentuk masyarakat yang menerapkan Islam secara kaffah
Di dalam negeri menerapkan Islam, semua lini kehidupan dipastikan diatur dengan syariah
Tak hanya berhenti sampai di sini, Rasulullah saw mulai mendakwahkan Islam ke berbagai wilayah
Mengirim surat menyampaikan risalah Islam kepada para raja, kaisar, dan pemimpin kabilah
Mengikat perjanjian dengan berbagai pihak dan memperlakukan dengan adil warga negara meski berstatus kafir ahlu dzimmah
Dan itu terus berlangsung hingga Rasulullah wafat namun system Islam terus berlanjut dengan khilafah
Rasulullah saw memang wafat dan berakhirlah masa kenabian, namun satu kepemimpinan untuk umat terus dilanjutkan para khalifah
Dan wilayah Islam pun semakin meluas hingga ke seluruh penjuru dunia pada masa khulafa’ rasyidah
Terus berjaya di bawah kepemimpinan khalifah Bani Umayah
Terus mencetak generasi terbaik, ilmuwan sekaligus mujtahid pada masa Khalifah Bani Abasiyah
Terus menggetarkan dunia menjadi Negara adidaya di tangan Khalifah Utsmaniyah
Hingga pada saat taraf pemikiran umat semakin rendah
Cinta dunia, takut mati, terpesona dengan ide kufur semakin membuat umat semakin melemah
Buruknya penerapan syariah Islam di dalam institusi khilafah menambah parah
Di saat bersamaan dunia barat mulai bangkit dan berayunlah  neraca sejarah
Umat Islam mulai meninggalkan ideologi Islam namun Eropa mulai dipenuhi para pencerah
Eropa bangkit dengan ideology kapitalisme namun umat Islam meninggalkan ideologinya sehingga hidupnya semakin tak terarah
Barat pun terus berusaha menghancurkan institusi khilafah tanpa mengenal kata menyerah
Semua upaya dilakukan meski membutuhkan pikiran, tenaga dan dana yang melimpah
Serangan misionaris, menimbulkan konflik antar warga Negara khilafah, mendirikan kelompok studi, bertopeng kegiatan kemanusiaan, mendirikan percetakan, memanfaatkan semua celah
Jatuh bangun menemui kegagalan dan hampir-hampir saja gagal dan kalah
Namun sedikitpun Barat tak menghentikan langkah
Mulailah memanfaatkan kaum intelektual agar strategi menghancurkan khilafah semakin mudah
Mencekoki umat Islam baik kalangan pemikir, pembesar hingga kalangan bawah
Nasionalisme, kemerdekaan dari khilafah, patriotisme terus dihembuskan agar umat Islam terpecah belah
Mendidik generasi umat Islam dengan tsaqafah Barat yang salah
Mengarahkan umat Islam agar menjadikan Barat sebagai rujukan pemikiran dan hadlarah
Dan akhirnya melalui tangan Mustafa Kemal Pasha runtuhlah khilafah


Selanjutnya musuh-musuh Islam tidak berhenti sampai di sini dan berdiam diri
Seluruh upaya pun terus dilakukan agar tegaknya khilafah bisa dihalangi
Bahkan usaha itu terus berlanjut hingga kini
Dengan kejam umat Islam di bantai dan dibuat menderita di berbagai negeri
Melalui penguasa antek barat membungkam perjuangan untuk menegakkan khilafah kembali
Tak hanya lewat kekejaman fisik namun juga melalui fitnah yang bertujuan menciutkan nyali
Mencap pejuang khilafah sebagai teroris radikal yang seolah harus dibasmi
Memberikan gambaran khilafah seolah sebagai masa yang sangat ngeri
Menetapkan satu-satunya yang layak diterapkan dan yang bisa menyelamatkan hanyalah demokrasi
Namun itu semua itu tak akan berpengaruh ketika yakin dengan janji Allah SWT yang pasti
Berpegang teguh pada hukum Allah SWT dan menerapkan Islam adalah sebuah solusi
Bukan perjuangan sebatas ilusi
Perjuangan yang membutuhkan upaya, bekal dan pengorbanan tinggi
Perjuangan mulia untuk meraih ridla ilahi
Perjuangan yang membutuhkan pengembannya intuk terus bersabar dan istiqamah dalam memperbaiki
Karena memperjuangkan khilafah itu kewajiban bukan sekadar mengisi waktu luang atau bahkan sekadar hobi
Memperjuangkan khilafah itu jalan mulia bukan kejahatan yang pelakunya layak diberi sanksi
Para pengabai hukum Allah lah yang sesungguhnya berbuat keji
Mencampakkan hukum Allah membuat aturan sesuka hati
Merekalah pengkhianat dan penjahat sejati
Yang merugi di akhirat nanti
Tak perlu berkecil hati
Cukuplah Allah di sisi
Tak lupa doakan para pembenci agar tertunjuki
Sabar dengan ujian dalam perjuangan yang penih dengan onak dan duri
Memperbaiki diri dan bergabung dalam jamaah dakwah yang menjadikan Islam sebagai ideologi
Menyampaikan Syariah dan Khilafah agar Islam menjadi rahmatan lil’alamin, mengayomi semuanya tanpa terkecuali.


Pare, 17 Maret 2016











Monday, 14 March 2016

Ilmu, Memudahkan Jalan ke Surga


َمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ الله لَه بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Siapa saja yang menempuh jalan mencari ilmu niscaya Allah mudahkan untuknya jalan ke surga
(HR Muslim, Ibn Majah, at-Tirmidzi dan Ahmad).

Man salaka tharîqan yaltamisu bihi al-ilma (Siapa saja yang menempuh jalan mencari ilmu). Menempuh jalan di sini mencakup yang hakiki yaitu melakukan perjalanan dengan jalan kaki atau dengan kendaraan; juga mencakup menempuh jalan maknawi yang mengantarkan pada perolehan ilmu seperti menghapal, mempelajari, mengkaji, mengulang, mendiskusikannya, menulis atau memahami ilmu dan semisalnya yang bisa mengantarkan pada perolehan ilmu.
Sahhalallah tharîqan ilâ al-jannah (Allah memudahkan jalannya ke surga).  Maksudnya, Allah memudahkan untuk dirinya ilmu yang dia cari dan Allah mudahkan dia menempuh jalan ilmu itu.  Bisa juga, Allah memberi kemudahan kepada orang yang mencari ilmu jika ia lakukan untuk mendapat keridhaan Allah, yakni Allah mudahkan dia untuk memanfaatkan ilmunya dan beramal sesuai ilmu itu, sehingga menjadi sebab ia tertunjuki.  Bisa juga untuk orang yang mencari ilmu itu, Allah mudahkan ilmu-ilmu lainnya dan pemanfaatannya. Hal itu sebagaimana dikatakan di Faydh al-Qadîr, “Man amila bimâ ya’lam awratsahuLlâh ilman mâ lam ya’lam (Siapa yang beramal dengan apa yang dia ketahui, Allah akan mewariskan kepada dia ilmu yang belum dia ketahui).
Tafsir Hadits Arbain no 36 – Majalah Al Waie

Ya, bagaimana pun juga pencari ilmu itu lebih mulia daripada orang yang bermalas-malasan. Dengan ilmu menjadi tahu mana yang sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasulullah, dan mana yang melanggarnya. 

Dengan menghadiri majelis ilmu, memperhatikan adab-adab dalam majelis ilmu insya Allah lebih utama karena dalam majelis ilmu yang membahas syariat Allah akan ada malaikat yang mendoakan. Terlepas dari bisa menguasai ilmu yang diajarkan atau sulit sekali memahaminya atau dengan mudah paham suatu ilmu, mendatangi majelis ilmu dengan niatan lillahi ta’ala tak akan pernah sia-sia.

Berusaha mengingat, agar istiqamah menghadiri majelis ilmu. Belajar Bahasa Arab yang terasa semakin rumit, belajar tahsin Alqur’an yang semakin sulit, belajar mencari bekal dalam berdakwah yang semakin penuh godaan, belajar mengenal Islam yang menuntut pengamalan.  Tergoda dengan hal-hal mubah, semata mengejar materi dan kebahagiaan dunia saja. Tergoda dengan rasa malas. Tergoda dengan bisikan setan, lebih baik tidak tahu agar bisa hidup bebas tanpa terkekang syariat. Salah. Dengan ilmu Allah akan memudahkan kita menuju surga. Jadi jangan malas menghadiri majelis ilmu, jangan mencari-cari alasan agar bisa tidak datang. Mengatur jadwal dan kegiatan agar setiap ada majelis ilmu  bisa menghadirinya. 

Pare, 14 Maret 2016

Monday, 7 March 2016

Bacanya Ge – eM – Te Bukan Ji – eM – Ti

Gambar dari Kementerian Agama RI
Awalnya tidak terlalu paham, sering melihat tulisan GMT trus ada reporter TV yang menyebutnya ji em ti. Kirain GMT beneran Greenwich Mean Time. GMT gandengannya 9 Maret, ooo…ternyata Gerhana Matahari Total. Lebay dech, gitu kok bacanya nggaya.

Dan penyikapannya sepertinya juga kurang tepat, promo sana-sini, pesta adat, pesta rakyat, festival budaya dan lain sebagainya. Sangat tercium aroma bisnisnya.

Bagi orang yang beriman kepada Allah SWT, cukup sederhana saja menyikapi adanya gerhana, baik matahari maupun bulan. Peristiwa alam yang menunjukkan kebesaran Allah, Allah sebagai Al Khaliq sekaligus Al Mudabbir. Dan ini juga pernah terjadi pada masa Rasulullah saw.  Dan Islam pun mempunyai syariat khusus ketika terjadi gerhana. Yaitu disunnahkah untuk shalat gerhana, memperbanyak doa dan kebaikan.

Shalat kusuf biasanya digunakan untuk menyebut shalat sunah gerhana matahari, sedangkan shalat khusuf untuk menyebut shalat sunah gerhana bulan. Baik istilah kusuf maupun khusuf boleh digunakan secara bahasa maupun syara’.

Berkaitan dengan shalat kusuf dan khusuf maka pelaksanaannya memperhatikan hal-hal berikut :
1.       Waktu shalat dimulai gelapnya matahari, dan terus berlangsung hingga matahari mulai tampak dan kusufnya hilang, matahari bersinar secara sempurna. Begitu juga dengan shalat khusuf, berkaitan dengan gerhana bulan.
2.       Boleh dilaksanakan tanpa memperhatikan waktu terlarang untuk shalat, misalnya setelah shalat ashar. Meski masuk waktu terlarang maka ketika gerhana terjadi setelah masuk waktu ashar maka tetap boleh dilakukan meski sesudah shalat ashar, shalat ashar yang hukumnya wajib tetap didahulukan.
3.       Disunahkan dilaksanakan secara berjamaah di masjid tanpa ada adzan dan iqamah, memanggil jamaah cukup dengan panggilan “ as shalatu jaami’ah”.
4.       Menurut jumhur ulama dilaksanakan sebanyak dua rakaat, setiap rakaatnya dilakukan dengan dua ruku’.
5.       Takbiratul ihram – al fatihah secara jahar – satu surat panjang – ruku’ yang panjang hampir sama dengan waktu berdiri – bangkit membaca sami’allahu liman hamidah rabbana wa lakal hamdu – al fatihah – surat yang panjang namun lebih pendek dari surat yang pertama – bangkit dari ruku’ – sujud lama – duduk di antara dua sujud – sujud lama namun lebih pendek dari sujud pertama. Berdiri mengulang untuk rakaat kedua dengan ketentuan sama, panjang surat lebih pendek dari rakaat pertama.
6.       Imam dianjurkan berkhutbah kepada jamaah yang topic pembahasannya sesuai dengan peristiwa tersebut.

Salah satu hadits yang berkaitan dengan gerhana matahari adalah :
Matahari mengalami gerhana (kusuf) pada jaman Rasulullah saw pada hari meninggalnya Ibrahim. Orang-orang berkata :”Matahari mengalami gerhana karena meninggalnya Ibrahim”. Maka Rasulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya matahari dan bulan itu tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, jika kalian melihat gerhana maka shalatlah dan berdoalah kepada Allah”. (HR. Bukhari, Ahmad, al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah, dan Al Bazzar)’
( Rujukan : Tuntunan Shalat berdasarkan Qur'an dan Hadits)

Jadi tidak tepat jika ada gerhana malah melakukan ritual yang tidak ada dasarnya. Pukul lesung/lumpang, upacara adat ini itu, beranggapan matahari dimakan raksasa, buto ijo, berkaitan dengan bencana atau apalah. Bukan, itu semua anggapan yang tidak tepat. Seharusnya masyarakat diedukasi dengan benar, bukan malah dibiarkan dengan tradisi yang merusak akidah, atau malah sangat terpengaruh dengan pemikiran kapitalis, saatnya berwisata, saatnya berbisnis, dengan mengabaikan yang sunah atau bahkan mengabaikan yang wajib. Dijelaskan secara ilmiah, diajak berpikir cemerlang dikaitkan dengan akidah Islam.

Dan meski diperkirakan GMT akan terjadi 300 tahun lagi, selama pemikiran masyarakat tidak tepat maka menyikapi gerhana matahari dengan tidak tepat juga akan terus berlanjut. Maka terus diperlukan dakwah agar umat Islam dan umat manusia semakin cerdas, semakin meyakini kebesaran Allah, semakin menjadikan hidup dipenuhi dengan kebaikan. Hingga Islam pun terealisasi menjadi rahmat bagi seluruh alam.


Pare, 7 Maret 2016

Friday, 4 March 2016

Kemana Lagi Harus Kucari

Hampir saja kau  menghampiri
Tetapi ketika kudekati kau malah menjauhi
Setiap saat kau kunanti tapi kau seolah tak menyadari
Dan terus saja itu terulang seringkali
Hampir saja putus  asa  menguasai
Tak seuntai kalimat pun berhasil  tertoreh oleh jari

Tak jarang kutunggu hingga hari-hari terlalui
Selalu optimis  tak kan menyerah lagi
Namun apa daya  tetap tak bisa memulai
Halaman putih masih menghiasi
Kursor pun hanya berkedip  tak berubah posisi
Satu dua kata tertoreh namun tak ada lagi kata menemani


Inspirasi, kemana lagi kau harus kucari

Pare, 4 Maret 2016

Wednesday, 2 March 2016

Sabar…meski harus menanti lama sekali


Go to the distance
Michael Bolton

i have often dreamed  of a far off place where a hero's welcome would be waiting for me where the crowds will cheer when they see my face and a voice keeps saying this is where i'm meant to be  i'll be there someday  i can go the distance i will find my way if i can be strong i know every mile will be worth my while when i go the distance i'll be right where i belong  down an unknown road to embrace my fate though that road may wander it will lead me to you and a thousand years  would be worth the wait it might take a lifetime but somehow i'll see it through  and i won't look back i can go the distance and i'll stay on track no i won't addept defeat it's an uphill slope but i won't lose hope till i go the distance  and my journey is complete  but to look beyond the glory  is the hardest part for a hero's strength us measured by his heart  like a shooting star i will go the distance i search the world i will face its harms i don't care how far i can go the distance till i find my hero's welcome  waiting in your arms  i will search the world i will face its harms till i find my hero's welcome waiting in your arms

Optimis  :
and a thousand years  would be worth the wait it might take a lifetime but somehow i'll see it through

Tak peduli… meski ribuan tahun, janji itu pasti terealisasi…
Begitulah jika keyakinan sudah menghujam ke lubuk hati yang paling dalam… sebesar apa pun hambatan, setinggi apa pun rintangan tak kan sedikitpun menyurutkan langkah.

 825 tahun setelah Rasulullah saw bersabda:
Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya (HR Ahmad)
Muhammad Al Fatih merealisasikan sabda Rasulullah tersebut pada thn 1453.

304 tahun barat berjuang menghancurkan Daulah Islam dan akhirnya berhasil
Serangan fisik tidak mempan, serangan pemikiran pun diluncurkan
1620 barat mulai mengirim misionaris dan mendirikan markas di Malta. Perjuangan mereka jatuh bangun, seringkali mengalami kegagalan namun tak membuat mereka menyerah. Berbagai strategi mereka pikirkan dengan hanya satu tujuan  MENGHANCURKAN INSTITUSI PELINDUNG UMAT “DAULAH ISLAM”.
Pemurtadan tidak terlalu berpengaruh, akhirnya serangan pemikiran mencekoki umat Islam dengan pemikiran sekuler kapitalis menjadi jalan bagi mereka.
Tercetaklah generasi kapitalis sekuler, umat pun semakin jauh dengan Islam dan syari’ahnya.
Akhirnya 3 Maret 1924 Daulah Islam lenyap dengan sempurna.

350 tahun barat membuat negeri ini menerima pemikiran sekuler kapitalis
Sebelum penjajah datang, nusantara ini begitu akrab dengan syari’ah Islam. Samudrai Pasai, Demak, Mataram, Tidore, Ternate dll telah menjadi bagian dari Daulah Islam namun Barat – Portugis, Inggris, Belanda - berhasil memecah belah dan berhasillah mereka menguasai nusantara.
Belanda boleh pergi, tapi negeri ini masih mewarisi hukum-hukum dan pemikiran yang ditinggalkannya.

Dan berapa tahun kita akan berjuang merealisasikan janji ini  ?
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”[TQS  An Nuur (24):55]

Di tengah-tengah kalian terdapat masa kenabian yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya.Kemudian akan ada masa kekhilafahan yang mengikuti yang mengikuti manhaj kenabian yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu selama Dia berkehendak mengangkatnya.Kemudian akan ada kekuasaan yang dzalim yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu selama Dia berkehendak mengangkatnya.Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu selama Dia berkehendak mengangkatnya.Kemudian akan ada kekuasaan.Kemudian akan muncul kembali Kekhilafahan yang mengikuti manhaj kenabian”.Setelah itu beliau diam”(HR. Ahmad)

Maka judul note ini pun layak diperbaiki bukan Sabar…meski harus menanti lama sekali
tapi Sabar… berjuang untuk sesuatu yang pasti datang…
 Akhirnya, semoga kita bisa istiqomah di jalan dakwah. Tetaplah berada jalur, jangan pernah sedikitpun bergeser keluar jalur….
Untuk seluruh pejuang syariah dan khilafah di seluruh penjuru dunia… uhibbukum fillah…

Tersimpan 9 Muharram 1433


Pare, 2 Maret 2016