Tidak teliti ngetik di HP:
Bingung kok jadi bringing
Kita jadi kota
Sering jadi seeing
Tor jadi for
Ketika tidak diteliti lagi otomatis akan terpilih yang disukai si HP.
Emang begitu sih hp pintar sekarang, sampe-sampe bisa meramal apa yang mau ditulis. Sok pintar, sok tau padahal bukan itu yang kita mau.
Cara termudah matikan saja text correction nya. Biar ga sok tau.
Tapi lama-kelamaan ketika kita semakin banyak input kata, HP juga akan menyesuaikan. Makanya perlu juga ngajari si smartphone ini dengan kata-kata yang biasa kita pakai. Semakin banyak input sok pintarnya akan sesuai dengan kemauan kita. Jadi ramalan kata yang akan kita ketik sesuai dengan banyaknya input yang kita masukkan. Kalo HP Cuma buat update status atau sms lebay ya HP kosakatanya seputar itu-itu saja. Smartphone yang kupdet.
Itu smartphone, yang dilabeli smart saja juga masih perlu pembiasaan.
Apalagi manusia. Informasi yang didapatkan manusia akan mempengaruhi pemikirannya, pemahamannya dan tingkah lakunya. GIGO, garbage in garbage out.
Maka ketika saat ini masih ada saja manusia yang seenaknya, tidak mau pake aturan Allah, phobi dengan Islam, alergi dengan syariah dan khilafah, ya bisa jadi karena info yang masuk adalah info yang menganggap taat kepada Allah itu tidak penting, tidak tahu esensi hidup, tidak tahu akhirat. Atau bisa jadi terkontaminasi informasi sampah. Informasi yang menganggap Islam itu kejam, sejarah Islam itu berlumuran darah.
Jadi terus saja memberi info yang benar tentang Islam, syariah dan khilafah. Sampaikan dengan cara yang baik, jelaskan dengan terperinci, sabar ketika ada yang mencaci.
Bagi yang masih membenci syariah dan khilafah, apalagi beraninya memprediksi khilafah Islam hanya akan memecah belah umat, beraninya meramal khilafah hanya buat masalah padahal informasi masih sedikit, jangan sok pintar dech.
Bagi yang masih salah informasi #YukNgaji
Pare, 29 Februari 2016
No comments:
Post a Comment