Saturday, 27 February 2016

Kampung Inggris dan Kampung Matematika


Meeting Hall BEC, HUT ke-38

Desa Tulungrejo dan Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Jawa Timur, terkenal dengan sebutan Kampung Inggris. Karena di dua desa tersebut ada banyak sekali tempat kursus bahasa Inggris. Awalnya didahului oleh Basic English Course (BEC) yang didirikan oleh Pak Kalend. Dan sekarang ada sekitar ratusan tempat kursus Bahasa Inggris dan puluhan bahasa asing lainnya ( Arab, Jepang, Korea).

Terlepas dari dampak negatif Pare terkenal sebagai kampung Inggris, setidaknya tujuan awal dari adanya kursus bahasa Inggris di Pare adalah tujuan yang mulia, sebagai bagian dari kewajiban seorang muslim menuntut ilmu, baik yang fardlu ain maupun fardlu kifayah. Karena secara pribadi saya lumayan kenal dengan Pak Kalend dan juga inspirator beliau, Ustadz Ahmad Yazid, biasa saya panggil mbah Yazid. Yang katanya mbah saya, Mbah Yazid ini menguasai  banyak  bahasa asing , ilmu agamanya juga luar bisa dan tulisan Arab dengan tangan uaaaapuuuiiik pool. Tentang BEC bisa dibaca lengkapi di becpare15677.com.

Selain Kampung Inggris, juga baru saja mengenal Kampung Matematika. Karena memang baru kenal tidak bisa menyampaikan banyak hal. Bisa dibaca di kpmseikhlasnya.com. Awalnya hanya tahu Klinik Pendidikan Matematika (KPM), ternyata juga mempunyai satu program yaitu Kampung Matematika. Dengan konsep seikhlasnya, memang membutuhkan perjuangan yang luar biasa di saat masyarakat lebih suka dengan “gratisan” dan seringkali mendefinisikan seikhlasnya sebagai sesukanya. 

Kampung Inggris dan Kampung Matematika, sebuah upaya untuk membuat generasi cinta kepada ilmu. Dan bisa juga dibuat kampong-kampung lainnya. Sesuai dengan keahliah dan kesukaan. Kampung Biologi, Kampung Fisika, Kampung Kimia, Kampung Geografi, dan lain sebagainya. Dan jangan lupa dengan Kampung Akhirat.

Memang begitulah seharusnya seorang muslim, terus mengembangkan diri, terus menuntut ilmu, terus menanam kebaikan. Apapun sistemnya. 

Namun seorang muslim juga tidak akan mencukupkan diri dengan satu, dua, tiga atau kebaikan yang masih bisa dihitung. Ada kewajiban untuk menerapkan kebaikan Islam secara kaffah, menerapkan Islam secara menyeluruh. Mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin. Dan Islam akan benar-benar menjadi rahmat untuk seluruh umat manusia dan alam ketika diterapkan dalam system khilafah. Bukan system kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan, bukan system sosialis komunis yang menafikkan Allah sebagai Al Khalik dan Al Mudabbir. Karena sama-sama mengabaikan aturan Allah diambillah demokrasi. Atas nama rakyat membuat aturan sesuai keinginan manusia.

Hanya khilafah saja yang memungkinkan manusia menerapkan hukum Allah secara menyeluruh, khilafah rasyidah ‘ala minhajin nubuwwah. Khilafah yang ditegakkan atas petunjuk Allah dan manhaj Nabi Muhammad. Maka, sembari melakukan kebaikan yang tak terbilang, perjuangan menegakkan khilafah akan terus dilakukan. Bukan demi keegoisan memaksakan pemikiran pribadi, tetapi demi membuktikan ketaatan sejati pada ilahi. 


Pare, 27 Februri 2016

1 comment: