Memang membutuhkan perjuangan dan
benar-benar berpikir dengan menggunakan akal untuk bisa sampai pada sebuah
keyakinan bahwa Dzat Yang Maha Tinggi yang selayaknya disembah manusia hanyalah
Allah SWT. Bukan sekadar pembenaran di
bibir saja, tapi pembenaran seyakin-yakinnya dan pasti tidak ada keraguan
sedikitpun. Mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan adalah langkah awal
untuk semakin mengimani dan taat.
Memilih Allah sebagai
satu-satunya sesembahan bukan yang lain. Karena Allah Dzat Yang Maha Segalanya,
Allah tidak diciptakan yang lain karena Allah bukan makhluk, Allah juga tidak
menciptakan dirinya sendiri karena jika menciptakan
dirinya berarti Allah juga sebagai makhluk, jadi Allah itu bersifat azali dan
wajibul wujud, tidak berawal dan berakhir, pasti ada dengan bukti alam semesta,
manusia dan kehidupan yang merupakan hasil ciptaan atau makhluk. Allah itu
tidak sama dengan makhlukNya. Hanya satu tidak beranak dan diperanakkan. Jika
lebih dari satu maka ada bandingannya, jika beranak apa bedanya dengan makhluk?
Mengimani Allah sebagai Tuhan
juga bukan perkara yang tiba-tiba, membutuhkan pemikiran cemerlang. Bagaimana
asal semuanya dari tidak ada menjadi ada, bagaimana yang ada bisa tetap eksis
dan ada yang hancur dalam sekejap mata, tentu itu bukan kebetulan semata. Untuk apa semuanya
ada, pasti segala sesuatu ada karena ada tujuannya, dan bagi manusia
adakah konsekuensi aktivitas dalam kehidupan,
berakhir begitu saja dengan datangnya kematian, atau masih ada
pertanggungjawabannya ?
Namun pemikiran cemerlang semata
tidaklah cukup, karena bagaimana pun akal manusia terbatas. Dengan menyadari
bahwa manusia dan makhluk lain terbatas rasa sombong pun akan tertundukkan.
Yang terbatas pasti membutuhkan Dzat lain yang tidak terbatas. Di sinilah ego
manusia diuji. Tetap teguh bahwa tidak ada Tuhan atau mengakui bahwa manusia
hanyalah makhluk, makhluk yang pasti ada penciptanya, makhluk yang pasti punya
kelemahan dan keterbatasan.
Dan tidak berhenti pada pengakuan
bahwa Allah SWT Al-Khaliq, Allah sebagai pencipta. Allah SWT juga sebagai Al
Mudabbir, Dzat Yang Memberi aturan. Dan semua yang berakal pasti tahu apa
fungsi dan tujuan adanya aturan. Aturan ada untuk mengatur segala sesuatu.
Dengan aturan akan tercipta keharmonisan, tanpa aturan semuanya akan berjalan
sekehendaknya dan tentu berakhir pada kerusakan.
Karena Allah adalah pencipta
semua manusia, maka aturan yang diberikan pun aturan yang cocok untuk semua
manusia termasuk manusia yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan. Karena
manusia diciptakan dengan akal dan potensi kehidupan yang sama. Semua manusia
punya kebutuhan jasmani, semua manusia punya naluri dan yang paling mengetahui
dengan itu semua tentunya Allah karena Allah yang menciptakannya.
Menggunakan dan mengakui bahwa
aturan terbaik hanyalah dari Allah adalah konsekuensi iman kepada Allah SWT,
maka keimanan itu perlu dibuktikan dalam kehidupan, yaitu dengan berusaha
menerapkan aturan Allah dalam semua lini kehidupan. Memperjuangkan agar aturan
Allah SWT, jika aturan Allah belum diterapkan secara sempurna. Itulah seharusnya
yang menjadi idealisme orang-orang beriman. Namun ketika masih ada yang tidak
mau dan belum paham bahkan malah sebaliknya menuduh idealisme itu sebagai
sebuah pengkhianatan dan sesuatu yang berbahaya, menjadi sebuah perjuangan lagi
untuk memahamkan, terus menyampaikan dengan cara yang baik. Menyampaikan
argument, dalil dan alasannya. Berdiskusi dengan baik, tidak larut dalam debat
kusir. Terus belajar mengkaji Islam menambah ilmu agar semakin bijak menyikapi
permasalahan, semangat membaca, semangat menyampaikan, tidak menutup diri dari kritik
dan saran untuk memperbaiki diri. Tak lupa terus mengingat dan mengenal Allah
SWT melalui asmaul husna agar semakin dekat kepada Allah SWT, tidak sekadar
menghafal namun juga memahaminya.
Jadi, menerapkan aturan Allah dan
memperjuangkannya agar bisa dilaksanakan di bumi adalah bagian dari keimanan
kepada Allah, aktivitas mulia. Bukan sebuah kejahatan. Menerapkan aturan Allah
Tuhan seluruh alam semesta.
Pare, 1 Februari 2016
No comments:
Post a Comment