Alhamdulillah agenda
#RapatdanPawaiAkbar 1436 H Jawa Timur telah terlaksana. Benar-benar sesuai
namanya, Rapatnya diikuti puluhan ribu umat Islam, pawainya ramai luar biasa.
Dalam agenda ini pos
keberangkatan PMI Pare memberangkatkan sekitar 25 elf minibus. Sudah dua kali
agenda kafilah Pare memanfaatkan minibus. Lebih mudah mencari persewaannya
daripada bus. Dan ternyata daerah lain yang pake minibus juga banyak sekali,
dan bentuk minibusnya hampir sama semua, jadilah pusing tujuh keliling mencari
mana minibus kafilah Pare. Padahal semua sudah ada identitasnya, tapi tidak
terlihat dari kejauhan. Lain kali harus lebih kreatif, jika harus menggunakan
kendaraan pasaran buat identitas tampil beda biar lebih mudah mengenali. Untuk
daerah yang ada PO lebih mudah, seperti Tulungagung, mereka naik bus Harapan,
jadi jelas terlihat besar dan berderet –deret. Karena PO satu daerah lebih
mudah mengenalinya dan punya warna bus yang khas, orang daerah tersebut
cenderung familiar dengan bus PO tersebut, kafilah Malang, Ngawi, Jember,
Pasuruan juga begitu. Meski tidak punya PO besar daerah-daerah tersebut adalah
daerah tujuan wisata yang punya agen bus pariwisata banyak.
Rapat akbar, diselenggarakan di
Kenjeran Park. Diikuti pulihan ribu umat Islam dari penjuru Jawa Timur. Suasana
pantai dan Surabaya yang terkenal panas memanaskan semangat peserta.
Mendengarkan semua orator. Duduk bersimpuh di bawah terik matahari. Tiga tema
utama disampaikan. Bersama Umat Tegakkan Khilafah, Indonesia Terancam
Neoliberalisme dan Neoimperialisme, Syariah dan Khilafah untuk Rahmatan
Lil’alamin. Materi pertama mengingatkan kepada semua umat Islam tentang
kewajiban melaksanakan hokum Allah, kewajiban membaiat Khalifah, kewajiban
menegakkan khilafah. Materi kedua menyampaikan fakta bahwa negeri ini dalam
cengkeraman liberalism, Indonesia selangkah lagi menjadi corporate state,
fungsi mengurusi umat tergerus dengan target ekonomi Negara. Semua dikelola
ibarat perusahaan swasta. Penjajahan gaya baru juga semakin nyata. Tidak
menjajah secara fisik tetapi menjajah melalui aturan legal. UU Migas, Penanaman Modal, Kelistrikan, SDA,
Perbankan dan lain-lain adalah UU yang disahkan DPR sebagai wakil rakyat, tapi
bukan UU yang memihak pada rakyat tapi UU yang menguntungkan swasta-asing. Dan hasilnya,
mayoritas rakyat sengsara. Materi ketiga mengajak seluruh umat mengembalikan
kejayaan umat Islam yang pernah menaungi 2/3 belahan bumi. Menjadikan Islam
sebagai rahmat untuk seluruh alam. Sebuah perjuangan yang sulit tapi pasti
terwujud, karena tegaknya khilafah adalah janji Allah. Seperti terwujudnya
penaklukan Konstantinopel, yang sudah dikabarkan Rasulullah namun baru
terealisasi 700 tahun sejak sabda Nabi melalui pasukan Muhammad Al Fatih. Jadi
perjuangan menegakkan khilafah pasti akan berhasil. Rapat akbar pun ditutup
dengan doa.
Suasana semakin ramai, puluhan
ribu peserta menunggu keberangkatan untuk pawai akbar sambil menuju tempat
parkir kendaraan. Begitu pula dengan kafilah Kediri-Pare, dengan semangat
berjalan bersama peserta lain. Semakin lama semakin jauh meninggalkan KenPark.
Satu per satu kafilah menemukan kendaraan masing-masing. Yang belum menemukan
terus berjalan, tapi lama-lama kok bingung juga. Gak ketemu-ketemu.
Memang bukan pertama kali ke
kenjeran, tapi belum menguasai daerah tersebut, banyak peserta yang kelelahan
dan gelisah karena tak tahu kendaraan parker dimana. Beberapa peserta
menghentikan langkah, terpisah dari rombongan. Memang tidak masalah karena di
belakang masing ada mobil medis yang siap menyapu bersih peserta. Namun tetap
saja merasa bingung harus bagaimana. Dan ternyata oh ternyata… ada masalah
teknis. Kendaraan ada yang parkir di tempat yang tidak sesuai rencana, saking
banyaknya kendaraan, apalagi peserta dalam kota, sepertinya angkot satu terminal disewa semua.
Namanya juga rapat dan pawai AKBAR, pesertanya pun jumlahnya besar. Kendaraan
sulit menuju tempat yang telah ditentuka. Pawai akbar plus pawai muter-muter
mencari elf. Alhamdulillah, meski ada kendala toh akhirnya bisa kembali ke
Pare.
Sungguh acara yang menguras
tenaga dan pikiran. Melatih agar siap menghadapi semua kemungkinan
Di KenPark duduk di bawah
panasnya matahari mendengarkan orasi latihan wukuf di Arofah
Bolak-balik melewati rute yang
sama sambil lari-lari mengejar peserta yang terpisah latihan sa’i shofa dan
marwah
Muter-muter keliling mencari
kafilah dan tempat parker latihan tawaf di baitullah
Meski tenaga terkuras insya Allah
perjuangan ini tak mengenal kata lelah
(mekso rimanya biar –ah semua :) )
Pare, 12 Mei 2015
No comments:
Post a Comment