Wednesday 4 March 2020

Dinasti Kediri Akankah Tak Terbendung Lagi?

Sumber gambar : Tempo.co

Akhirnya pemilihan bupati Kediri dipastikan tanpa diikuti bakal pasangan calon (bapaslon) perseorangan. Karena hingga batas yang telah ditentukan tidak ada  satu pun bapaslon perseorangan yang menyerahkan berkas yang telah disyaratkan. Seperti yang diketahui, syarat pencalonan perseorangan untuk Kabupaten Kediri salah satunya harus menyertakan dukungan dari 6,5% penduduk yang sudah masuk  DPT, yaitu sebanyak 79.715 dukungan. Memang jumlah yang tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan total DPT Kabupaten Kediri yang sebesar 1.226.382.  Namun tak bisa dipungkiri, Kabupaten Kediri yang telah berpuluh tahun dikuasai Dinasti Sutrisno akan menjadi daerah yang sulit ditaklukkan oleh bapaslon perorangan jika tanpa dukungan dari dinasti. Dengan tidak adanya bapaslon perseorangan masyarakat tinggal menunggu tarik ulur bapaslon dari partai politik yang akan berebut dukungan dari dinasti atau setidaknya dari partai politik yang selama ini mencengkeram, yang tidak lain dan tidak bukan juga merupakan kendaraan politik bagi dinasti yang berkuasa pada pilkada sebelumnya. Dan jika ini benar terjadi maka kekuatan dinasti akan sulit dibendung.  Memang bisa jadi penguasa selanjutnya tidak dari keluarga dinasti, namun tetap saja kemungkinan terbesarnya adalah kroni dinasti.

Tidak adanya bapaslon perseorangan seharusnya menjadi pelajaran bagi semua. Setidaknya ada dua pelajaran yang bisa diambil. Pertama, karakter masyarakat yang lebih memilih berada di zona aman. Tidak terlalu mau berpikir jauh ke depan, lebih memilih mengamankan kepentingannya daripada mengambil resiko perubahan, meskipun perubahan itu menjanjikan perbaikan keadaan. Karakter ini lebih banyak dimiliki oleh masyarakat yang sudah dekat dengan kekuasaan, daripada kehilangan jabatan  ataupun posisi nyaman, mereka lebih memilih melanjutkan estafet kekuasaan agar tetap berada di zona aman. Ini adalah karakter yang tidak sepenuhnya berdampak positif pada pembangunan Kabupaten Kediri mengingat pembangunan yang masih dibutuhkan, dengan catatan dan garis bawah tebal, pembangunan yang menyejahterakan seluruh warga, bukan sekadar kroni penguasa. Kabupaten Kediri harusnya mempunyai pemimpin yang mempunyai kemauan kuat untuk menggarap seluruh potensi  Kabupaten Kediri demi kepentingan rakyat, karena sudah bukan rahasia lagi, pembangunan di Kabupaten Kediri saat ini hanya melibatkan segelintir orang saja, dan pelaksana proyek strategis hanya berkutat pada kroni dinasti.

Kedua, minimnya dukungan bapaslon perseorangan harus diakui karena kecilnya dukungan modal dana yang dimiliki. Bapaslon perseorangan akan sulit mengumpulkan dukungan tanpa iming-iming materi, jargon perubahan seolah sudah tak mempan, mengingat karakter masyarakat yang mudah terbeli hanya karena imbalan materi. Ini juga sudah bukan rahasia lagi, di era yang serba materialistis seperti saat ini yang ada dalam benak rakyat adalah mendapat materi atau uang untuk mempertahankan hidup, uang lebih penting daripada janji manis perubahan yang belum tentu dapat diwujudkan. Maka wajar jika masih saja ditemui warga yang mau mendukung asal diberi imbalan uang.

Oleh karena itu, ke depan harus ada edukasi untuk menyadarkan masyarakat agar tidak terjebak di zona aman, namun masyarakat harus disadarkan bahwa ada kondisi yang harus diubah agar Kabupaten Kediri menjadi daerah yang lebih baik lagi. Dan edukasi penyadaran ini tidak sebatas menjelang pilkada saja, namun dilakukan setiap waktu. Sedangkan fakta masyarakat yang masih mengandalkan uang, adalah bukti kuatnya politik uang dalam demokrasi kapitalisme, ini juga membutuhkan usaha keras untuk mengubah paradigma berpikir materialistis, masyarakat harus sadar bahwa politik untuk meraih kekuasaan bukanlah untuk mengembalikan modal atau mengeruk kekayaan, namun politik adalah upaya untuk mengurus urusan rakyat, upaya serius untuk menyejahterakan seluruh rakyat bukan hanya konglomerat. Juga mengurusi urusan rakyat agar selamat di dunia dan akhirat.

Nur Aini, S.Si
Aktivis Forum Muslimah Peduli Generasi- Formasi Pare Kediri

1 comment: