Friday 27 March 2020

Catatan dan renungan : corona



Satu hal yang selalu saya kritik terkait data corona di lapangan, tidak jelas, tidak transparan, lamban.

Akhirnya setiap ada informasi yang muncul adalah dugaan hoax

Saling membantah saling ngotot

Dan akhirnya antara fakta dan hoax pun tipis batasnya, masyarakat menjadi bingung, terbaliklah kesimpulannya, yang fakta dikira hoax yang hoax dikira fakta

Seharusnya di sinilah peran negara yang dibutuhkan, cepat tanggap. Bukan malah memberi informasi mengambang bahkan ambigu

Tentang isu yang sejak beberapa hari ini beredar liar di Pare, sejak awal saya berusaha bertanya dan mengkonfirmasi pihak yang punya kewenangan atas urusan warga. Bertanya kepada ketua RT, mencari informasi tambahan orang yang tahu kondisi di lapangan, mengkonfirmasi kepada call Center Kabupaten. Memang tidak bisa memberi informasi secepat harapan, namun setidaknya ada sedikit rasa  tenang karena mereka pasti memikirkan warganya, memikirkan orang lain.

Dan hari ini sudah jelas.

Tentang Corona, bukan aib yang harus ditutupi. Malah sebaliknya harus transparan, memberikan informasi yang jelas dan memberikan edukasi agar warga paham.

Positif corona itu musibah yang bisa menimpa siapa saja. Namun yang pasti, bagi orang beriman apapun kondisinya akan dianggap sebagai peluang pahala. Tidak mencacinya, menerima dengdan ikhlas dan sabar disertai dengan usaha maksimal, bagi yang sakit ikhtiar sembuh bagi yang sehat wajib menghindar dari bahaya.

Semoga dengan musibah ini kita semakin sadar, ada banyak ketidakidealan akibat ulah kita sendiri, abai, menyepelekan, akhirnya kena getahnya.

Semakin sadar untuk taat kepada Allah, dan ketaatan itu akan mudah dan kaffah dalam naungan #Khilafah

Untuk yang berencana kursus di Pare, tunggu sampai suasana kondusif. Semua kursusan sudah off. Saling mendoakan semoga kami di sini diberi kesabaran, keikhlasan dan kesehatan, begitu juga dengan semua. Aamiin

Pare, 27 Maret 2020
Nur Aini

No comments:

Post a Comment