Wednesday 7 June 2017

Indahnya Berbagi, Apalagi Polisi Yang Memberi


http://arabic-artwork.blogspot.co.id/

Senin, 5 Juni 2017
Sore menjelang maghrib, di depan Mapolres Kediri di Pare ada pembagian takjil, sepertinya segelas kolak. Tidak ada gambar bukan berarti hoax ya, kalo saya ikut berhenti hanya untuk ambil gambar sepertinya malah bikin macet, karena kendaraan lumayan padat dan yang antri ambil takjil juga lumayan banyak. Takjil dibagikan oleh polwan berkerudung. Terlihat wajah sumringah dari para pengendara motor dan sepeda.

Berbagi, salah satu perbuatan untuk mewujudkan nilai kemanusiaan (qimah insaniyah). Tanpa pandang siapa yang memberi dan diberi selama berbagi dalam kebaikan bagi seorang muslim tidak akan pernah sia-sia.

Termasuk pula dengan apa yang dilakukan jajaran polres Kediri , terlepas disaat polri secara institusi (bukan personal) mendapat sorotan  atas kebijakannya yang seringkali berujung pada kekecewaan. Terakhir, sikap ambigu aparat keamanan ini terlihat dari penyikapan kasus persekusi. Entahlah jenis apalagi istilah ini, tapi lagi-lagi standar ganda kembali diambil. Hampir mirip dengan kasus terorisme yang seringkali disematkan pada tindakan terror yang dilakukan seorang muslim saja, maka persekusi ini juga seolah hanya disangkakan kepada ormas Islam saja. Jelas ini akan sangat mengecewakan umat Islam.

Kembali pada masalah berbagi, apa yang dilakukan polres Kediri dalam hal berbagi patut diapresiasi, insya Allah selama dilakukan dengan niatan lillahi ta’ala pasti ada balasannya. Sungguh tindakan mulia yang membuat para pengguna jalan yang sedang menunggu waktu berbuka merasakan kegembiraan, karena salah satu kegembiraan bagi orang-orang yang berpuasa adalah saat berbuka.

Berbagi kebaikan dengan meski hanya berupa makanan takjil adalah hal yang sunah, karena memberi buka pada orang yang puasa dan menyegerakan berbuka (takjil) telah disyariatkan oleh Rasulullah. Sangat terasa nikmat indahnya berbagi. Dan ketika yang membagi kebaikan adalah polisi, indahnya itu lebih mendalam lagi. Memang itulah yang seharusnya, sebagaimana slogan Polri : Melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Slogan yang begitu mulia. Semoga ke depan aktivitas mulia terus menjadi pijakan dalam mengambil kebijakan, karena bagaimana pun juga personal polri juga manusia biasa, mereka punya akal. Dengan akal tersebut bisa berpikir mana yang baik dan mana yang buruk, tentu dengan menggunakan standar penilaian yang baku, yaitu syariat Allah Al Khaliq Al Mudabbir, Allah Maha Pencipta dan Pengatur. Allah yang menciptakan maka Allah pula yang paling tahu mana yang baik dan buruk untuk umat manusia. Semoga untuk selanjutnya kebijakan yang diambil benar-benar dalam rangka ketakwaan kepada Allah SWT. 

Tidak hanya untuk polri, namun untuk semua dan untuk mengingatkan diri sendiri : ittaqillaha haitsuma kunta, bertakwalah kamu di mana saja berada. Di mana pun, kapan pun dan apapun jabatan kita. Masing-masing akan mendapat balasan atas apa yang telah dilakukan, dan semua akan diadili kelak di akhirat, pengadilan yang tak bisa dihindarkan, pengadilan dari Dzat Yang Maha Adil. Wallahu a’lam


Pare, 7 Juni 2017

No comments:

Post a Comment