Kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Quran (orang yang senantiasa bersama-sama dengan al-Quran, penj.), “Bacalah, naiklah terus dan bacalah dengan perlahan-lahan (tartil) sebagaimana engkau telah membaca al-Quran dengan tartil di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.
Alhamdulillah semakin
marak grup-grup untuk menyemangati membaca Alquran, berlomba untuk
mengkhatamkan. Bisa one day one juz, bisa one week one juz. Yang penting bukan
one year one juz, kebangeten.
Yang belum lancar
juga harus tetap semangat, karena sebaik baik manusia adalah yang belajar
Alquran dan yang mengajarkannya. Teruslah belajar, mahirlah membaca Alquran dan
jangan lupa mengajarkan kepada orang lain.
Al-Quran yang
mulia adalah firman Allah Swt. Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad
saw., melalui wahyu yang dibawa oleh
Jibril, baik lafazh
maupun maknanya; membacanya
merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat yang sampai kepada kita secara
mutawatir.
Jadi sekadar
membacanya saja sudah dapat pahala, jika membaca terbata-bata tetap dapat
pahala, jika mahir membaca akan mersama rombongan malaikat.
Orang yang
mahir dengan al-Quran akan bersama-sama dengan rombongan malaikat yang mulia
dan senantiasa berbuat baik. Dan orang yang membaca al-Quran tapi terbata-bata
dan sangat berat baginya, ia akan mendapatkan dua pahala. (HR.
Muslim dari ‘Aisyah, Ummul
Mukminin. r.a)
Al Quran akan
menjadi syafaat bagi para pembacanya :
Bacalah
al-Quran, karena al-Quran akan datang pada hari kiamat kelak memberi syafa’at
(pembelaan) bagi ahlinya. (HR. Muslim dalam
kitab Shahih-nya. Dari Abû Umamah al-Bahili ra.)
Dan tempat
kita di akhirat kelak akan sesuai dengan banyaknya ayat yang kita baca :
Abû Dawud dan
at-Tirmidzi telah mengeluarkan haditsyang sahih bahwa Rasulullah bersabda :
Kelak (di
akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Quran (orang yang senantiasa
bersama-sama dengan al-Quran, penj.), “Bacalah, naiklah terus
dan bacalah dengan
perlahan-lahan (tartil) sebagaimana
engkau telah membaca al-Quran dengan tartil
di dunia. Sesungguhnya tempatmu
adalah pada akhir
ayat yang engkau baca.
Perumpamaan
orang mukmin yang membaca al-Quran adalah seperti buah Utruja, rasanya enak
baunya harum. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca al-Quran adalah
seperti buah Tamrah (kurma), rasanya
enak tapi tidak
wangi. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Quran adalah seperti buah Raihanah, baunya harum
tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan
orang munafik yang tidak membaca al-Quran adalah seperti buah Handzalah, baunya
tidak harum dan rasanya pun pahit. (HR.
al-Bukhâri dan Muslim dari Abû Mûsâ al-Asy’ari ra.)
Alhamdulillah jika
terus ditambah dengan hafalan dan menjaga hafalan :
Peliharalah (hafalan)
al-Quran! Sebab, demi
Dzat yang jiwa Muhammad ada ditangan-Nya, sesungguhnya
al-Quran lebih cepat lepasnya (dari ingatan) daripada lepasnya unta
daritambatannya. (HR. al-Bukhâri dan Muslim dari Abû Mûsâ al-Asy’arira.)
No comments:
Post a Comment