Wednesday, 31 May 2017

Sehat Untuk Umat

Ibu yang paling kiri (alm), saat ikut mengantarkan anaknya di semifinal KMNR 12
di UNHASY Jombang, Januari 2017

Dalam sebulan ini takziyah 2 kali di lingkungan keluarga besar sekolah. Awal Mei, ada di tulisan : Mati Itu Pasti, Siapkan Amal Terbaik Saat Maut Menjemput

Dan akhir Mei takziyah wali murid, seorang ibu yang luar biasa. Dari sejak anaknya kelas satu hingga saat ini kelas 4 dengan sabar dan telaten mengantar dan menjemput anaknya mengendarai sepeda pancal, menempuh jarak sekitar 4 km PP. Ibu yang enerjik, dengan santai dan seringkali menebar senyuman, menyapa orang-orang yang ditemui. Salut, dengan keinginan kuatnya mengantarkan anaknya menjadi anak yang salehah.

Baik yang meninggal awal  maupun akhir Mei, mempunyai kesamaan waktu sakitnya. Sakit tidak terlalu lama, sudah berupaya namun Allah sudah berkehendak. Memang kematian datang semata karena ajal tiba, namun setidaknya sakit selalu menjadi pengingat untuk memanfaatkan kesempatan sebelum sakit tiba.

Dua orang yang sama-sama mempunyai dedikasi tinggi dalam kehidupan, namun kematian menghentikan langkah perjuangan mereka. Menjadi orang-orang yang menjalani hidup dengan semangat, menginspirasi orang lain untuk meniru semangat yang luar biasa. Insya Allah kegigihan mereka dalam kehidupan akan selalu ada dalam ingatan.

Sakit memang bukan keinginan semua orang. Namun jika sakit pada akhirnya mampir di tubuh, ikhlas dan sabar, semoga menjadi penebus dosa, semoga berbalas surga.

Dengan sakit kita akan mengingat betapa nikmatnya sehat, betapa sayang melewatkan masa sehat untuk kebaikan.

Sehat, bekal untuk berlomba dalam kebaikan dan mencari bekal untuk kehidupan di akhirat. Sehat, tidak hanya demi diri sendiri, namun juga demi umat. Manfaatkanlah waktu sehat sebelum sakit.

Termasuk pula memanfaatkan nikmat sehat untuk dakwah.
Dakwah adalah bentuk kepeduliaan kepada umat manusia. Wujud kecintaan kepada sesama manusia. Juga wujud ketundukan pada aturan Allah SWT. Dakwah meneladani Rasulullah, tidak memilih yang disukai saja dan meninggalkan yang dibenci. Mulai dakwah tauhid hingga terwujudnya tatanan masyarakat bernegara yang diatur sesuai dengan syariat Allah SWT. Ini bukanlah langkah semudah membalikkan telapak tangan, jalan dakwah akan sangat mungkin menghadapi hambatan dan tentu kesehatan adalah salah satu modal untuk terus bisa berdakwah.

Maka berusahalah untuk menjaga kesehatan, Karena sehat itu juga untuk umat. Manfaatkan waktu sehat yang tersisa untuk berdakwah menyampaikan Islam, hingga Islam kaffah diterapkan, hingga seluruh penjurualam merasakan Islam sebagai rahmat.









Tuesday, 30 May 2017

Af'alul Qulub



Belajar lagi :  Jamiud durus arabiyyah

Sebelumnya mengenal fiil hanya sebatas fiil madly, mudlari’ dan amr. Namun juka berdasar jumlah maful ada fiil mutaadiy dan fiil lazim. Untuk fiil mutaadiy sedikit dibahas di Menggembirakan


Fiil mutadiy yang membutuhkan dua maful adalah af’aul qulub, meski tidak semuanya pasti membutuhkan dua maful. Afa’ul qulub masih terbagi menjadi af’aul yaqin dan af’alul dzaniy. Slide bisa di download Belajar Bahasa Arab



Dinamakan af’alul qulub karena berkaitan dengan alat indra dan hati (batin), untuk af’alul yaqin implikasinya adalah menimbulkan keyakinan, jika ada dalam ayat Quran maupun Hadits maka akan menghasilkan hal yang meyakinkan (jika dibandingkan dengan yang tidak menggunakan af’aul yaqin)

Bersambung

Monday, 22 May 2017

Nonmuslim Juga Sepakat



KOMNAS HAM sedang heboh dengan salah satu anggota komisionernya, Katolik namun kritis dengan permasalahan yang terjadi dengan kriminalisasi ulama dan pembubaran ormas Islam. Pengalaman sendiri, nyata. Saya pernah menjumpai seorang Katolik sepakat dengan syariat.

Ramadan 1425, 13 tahun yang lalu. Cuplikan tulisan asli, belum diedit jadi bahasanya seadanya. Ada dalam kumpulan artikel di buku Puzzle Dakwah, dengan Judul Nonmuslim Juga Sepakat.


………………………………………………………………………………………………
Ada amanah menginteraksikan piagam Ramadhan dan mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat. Janjian dengan seorang teman, sekalian ada acara di STESIA Surabaya, nyari tanda tangan di sekitar kampus. Sambil nunggu mampir di rental komputer di depan kampus. Alhamdulillah ada beberapa orang. Setelah menyapa, to the poin menyampaikan maksud. Tak ada kendala. Namun belum selesai, seseorang yang juga sejak awal duduk di belakang meja, bertanya : “ Apa mbak ? Serius amat”. Agak ragu menjawab, karena sejak pertama kali masuk rental memang sudah tau ada orang tersebut, tapi menyengaja tidak mendekati. Lelaki muda, kulitnya putih matanya sipit. Keturunan Tionghoa, dalam hati sudah membatin, nonmuslim nich. Tapi tak apalah bisa jadi orang ini tertarik. Mengambil langkah mendekat dan menunjukkan sebuah kertas : “ Lagi cari tanda tangan untuk mendukung piagam Ramadhan, Mas. Maaf , Mas nonmuslim bukan ? “.
“ Iya, Katholik. Kenapa ?  Ga boleh lihat ?” Tanpa banyak ngomong langsung memberikan selembar kertas Piagam Ramadhan yang isinya :
Hizbut Tahrir Indonesia bersama kaum Muslim menyatakan:
 (1)  Sistem Pemerintahan yang diridhai dan diwajibkan Allah atas kaum Muslim adalah Sistem Khilafah, bukan sistem yang lainnya.
 (2)   Konstitusi yang diwajibkan Allah atas kaum Muslim adalah konstitusi yang digali dari Al-Quran, As-Sunnah, Ijma’ Sahabat, dan Qiyas Syar’iy; bukan konstitusi buatan manusia seperti yang ada saat ini.
 (3) Kami berjanji kepada Allah, Rasul-Nya, dan kaum Muslim untuk mengerahkan segenap upaya, secara damai, demi tegaknya Khilafah Rasyidah dan Syariah. Kami memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah di bulan yang mulia, bulan Ramadhan Mubarak ini, agar menetapkan kami untuk mewujudkan hal ini, sehingga kaum Muslim merasakan apa yang digambarkan Allah dalam firman-Nya:
Pada harii (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (TQS. Ar-Ruum [30]: 4-5)  
“ Ooo penerapan syari’at Islam... Saya sepakat kok, ga da masalah. Kalo memang bisa membuat sejahtera saya setuju. Saya ikut tanda tangan boleh kan ?
“ Tidak keberatan mas ? Emang ga da masalah ? Tanda tangan berarti sepakat dengan isi piagam lho...”
“ Ya tidak lah, gini aja kok masalah. Justru menyelesaikan masalah” Jawabnya.
Sungguh di luar dugaan, sebelumnya berasumsi yang muslim saja ada beberapa yang menolak, mana mungkin nonmuslim sepakat. Memang hanya satu orang, tapi bisa jadi masih banyak nonmuslim yang sepakat, atau setidaknya tidak menjadi penghalang tegaknya syariah. Namun sayang, sudah lupa dengan nama orang tersebut. Karena beberapa hari setelah itu, kena musibah. Tas beserta isinya dijambret di depan kampus sendiri. Termasuk kumpulan tanda tangan piagam Ramadhan.
            Sedikit memberi secercah harapan, memupuk rasa optimis. Dengan perjuangan tanpa henti, pada saatnya nanti kemenangan itu akan terwujud meski mungkin membutuhkan waktu yang tak sebentar. Namun tegaknya Khilafah adalah janji Allah, janji Allah adalah sesuatu yang pasti datang “ kullu aatin qariibun” setiap yang pasti datang adalah dekat. Jadi tak ada kata menyerah meski hambatan dakwah menghadang di depan mata. Selama nafas masih di kandung badan, terus berjuang dengan sabar dan ikhlas demi tegaknya hukum Allah di muka bumi.
………………………………………………………………………………………………………


Jelas tertulis HTI, jelas tertulis syariah dan khilafah. Tidak menipu, tidak membujuk rayu, nonmuslim ada yang setuju. Jadi, terus saja berjuang, terus saja menyampaikan hingga saatnya berhenti karena mati.  


Maafkan Kami



Syarat membaca postingan ini adalah punya akses internet dan sabar membaca. Jika tidak memenuhi dua syarat tersebut bisa jadi tidak akan akan dapat apa-apa. Luangkan waktu baca satu persatu.

Alhamdulillah HTI semakin menjadi bahan pembicaraan, terlepas dari segi positif atau negatif.  Dan salah satu sub bahasan yang sering menjadi bahan pertanyaan, perdebatan bahkan ejekan adalah tentang KHILAFAH.

HTI adalah organisasi legal berbadan hukum. Pendiriannya sudah sesuai hukum, syarat dan ketentuan pun sudah dipenuhi sesuai peraturan yang berlaku. Namun ketika tanpa angin, tanpa mendung tiba-tiba saja pemerintah mengumumkan rencana pembubaran HTI dan sayangnya oleh para pembenci rencana itu sudah dianggap sebagai ketokan palu keputusan bahwa HTI adalah organisasi terlarang. Kedzaliman pun ditimpakan kepada aktivis dan pendukung HTI. Cap-cap negative terus dilontarkan, fitnah dan tuduhan terus diberikan.

Namun tidak apa-apa saudara, kami malah minta maaf. Berarti apa yang kami sampaikan belum kalian mengerti, belum kalian pahami atau bahkan belum kalian ketahui. Sekali lagi maafkan kami yang telah melewatkan kalian sehingga kalian lebih memilih berburuk sangka atau salah paham kepada HTI.

Untuk bisa memahami ide HTI langkah praktisnya adalah menjadi pelajar di HTI dengan begitu ide-ide yang tertuang dalam kitab akan dijelaskan satu-persatu. Namun jika belum sempat intensif mengkaji ide HTI, masih ada cara lain yaitu dengan menghadiri forum-forum terbuka yang diadakan HTI. Dan jika tetap belum bisa, masih ada kesempatan dengan membaca aktivitas dan pemikiran apa yang selama ini diberikan HTI. Tentu dari sumber yang memang berasal dari HTI bukan dari orang lain apalagi dari para pembenci.

Dan satu-satunya situs resmi HTI adalah www.hizbut-tahrir.or.id
Ada banyak bahasan. Mulai dari klarifikasi Juru Bicara HTI terkait pembubaran, siapa sebenarnya HTI, siapa amirnya, apa itu khilafah, bagaimana penerapan syariah kaffah, bagaimana perlakuan terhadap non muslim, bagaimana khilafah menyelesaikan berbagai masalah, bagaimana pandangan Islam dalam perjuangan di nusantara, bagaiman kepedulian HTI akan permasalahan di negeri ini, bagaimana pandangan politik HTI, bagaimana pandangan HT atas permasalah di seluruh dunia dan masih banyak lagi. 

Setelah membaca di situs resmi, tidak cukup hanya berhenti di sini. Jika ada yang belum paham bisa didiskusikan dengan anggota HTI, jangan mengandalkan media social, karena peluang salah paham komunikasi di medsos itu sangan besar. Sempatkan menanyakan langsung kepada anggota HTI yang tedekat, niatkan untuk mencari tahu jangan berniat debat kusir atau menjatuhkan lawan diskusi. Bekali dengan ilmu agar diskusi berjalan secara makruf. Jika ada kritikan sampaikan, jika ada masukan sampaikan, jika ada yang kurang paham tanyakan.

Terakhir, sekali lagi maafkan kami yang belum bisa mengunjungi saudara kami satu-persatu.

Namun dengan senang hati silakan berkunjung ke situs resmi HTI www.hizbut-tahrir.or.id, tidak ada unsur penipuan apalagi hipnotis, jadi jangan percaya dengan fitnah anggota  HTI itu suka menghipnotis apalagi mencuci otak, jangan percaya saudara, itu semua fitnah. Yakinlah, jika saudara masih berakal niscaya pasti bisa memilah mana informasi yang baik dan mana yang buruk. Selamat berselancar, semoga Allah SWT selalu memberi inayah dan hidayah kepada kita semua. Amiin

Alamat situs :  www.hizbut-tahrir.or.id
Kategori  / sub kategori :
Silakan klik link-link di bawah, baca satu per satu semua tulisan. Jika ada yang tidak sepakat silakan buat tulisan bantahannya. 
  1. Home
  2. Kantor Jubir  : Press Release dan Nasyrah
  3.  Berita : Dalam Negeri, Luar Negeri dan Dinamika dakwah
  4. Media : Al IslamAl Waie dan HTI Channel
  5. Muslimah
  6. Seputar Syariah
  7. Seputar Khilafah
  8. Tentang Hizbut Tahrir
  9. Pustaka Digital

Pare, 22 Mei 2017


Tuesday, 16 May 2017

Ahok, Gus Nur dan Cerdas Ulet Kreatif Disingkat



Mumpung agak longgar nyari-nyari di yutub.

Kata kunci Ahok berkata kasar :

Dan hasilnya, luar biasa. Memang banyak sekali cacian dan ucapan bernada tinggi yang disampaikan Ahok, yang mengerikan ya pas yang tampil live di salah satu stasiun TV.

Mungkin untuk Ahok dan orang-orang yang sudah mengenalnya dianggap sebagai hal yang biasa. Namun bagaimana pun juga harus diposisikan, Ahok adalah pejabat, maka tidak selayaknya mengedepankan ucapan yang tidak sopan. Memang banyak orang yang membela, yang penting tegas tidak bermuka dua dan tidak korupsi, mempunyai etos kerja yang tinggi. Dan akhirnya juga banyak yang terpengaruh dengan prinsip yang salah, lebih baik kafir kasar tapi tidak korupsi daripada pejabat muslim tapi korupsi. Jelas ga bener semua lah. Harusnya pemimpin itu muslim, amanah dan tidak korupsi.
youtube.com

Kembali ke perangai Ahok, dahulu dalam menilai siswa ada tiga kriteria, Afektif, Kognitif dan Psikomotorik. Mungkin kalo saya kasih rapor untuk Ahok nilai afektifnya jeblok. Kognitif lumayan lah, tidak bodo-bodo amat, psikomotorik juga lumayan cepat tanggap. Jaman dulu banget, afektif ini bisa dilihat dari pelajaran PPKN dan Agama, meski pelajaran lain nilai bagus tapi kalo nilai PPKN dan agama jelek ya rangkingnya jelek. Bagaimana penilaian saya terhadap Ahok ?  Manut saja dengan firman Allah dalam Surat Al Bayyinah ayat 6.

Gus Nur, nyari-nyari materi ceramah beliau. Wuuiih sangar, pilihan katanya itu lho ga nguati. Tapi lagi-lagi tergantung pada yang menilai. Bagi orang Surabaya bahasa Gus Nur itu sudah biasa banget. Ya memang seperti itulah gaya ngomong orang Surabaya.
ngajibareng.com

Jadi ingat dulu pernah ribut dengan teman seangkatan, dan juga senior yang notabene sudah lebih lama tinggal di Surabaya meski bukan orang Surabaya asli. Kalo buat yel-yel harus ada  Ce U Ka nya. Jadilah milih Cerdas Ulet Kreatif.

Pas buat jaket angkatan ribut lagi gara-gara di bagian belakang cuma dicantumkan singkatannya saja, ga trimo rek. Emoh nganggo jaket tulisannya misuh.


Tapi pas lihat gaya ceramah Gus Nur kok jadi gimana gitu, pancen wong Surabaya, arep piye maneh.
Jadi ingat, dulu pernah pake bahasa Jawa lumayan alus di daerah pasar Karangmenjangan, lha dalah yang diajak ngomomg orang Madura, ngomongnya luar biasa heboh.

Jadi ingat juga waktu di Yogya , pernah diingatkan saudara, karena kamar mandi sudah penuh dan harus dimatikan dari luar, akhirnya teriak “ Kamar mandi penuuuh! “ langsung kena semprot, “Hush ora ilok bengok-bengok”. He..he.. padahal kalo itu di Surabaya harus teriak berulang kali.

Ya sudahlah, memang tiap daerah punya karakter bicara yang tidak sama.

Namun, Allah punya standar penilaian baku, lewat kalimat tanya retoris dalam surat Fushshilat ayat 33, Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

Jelas sekali ucapan untuk mengajak taat kepada Allah yang  terbaik.
Dan ajakan untuk menerapkan Islam kaffah dalam bingkai khilafah itu sebagai bagian dari ucapan yang baik. Karena esensi dari khilafah adalah ketaatan dan ketundukan total pada syariat Allah.

Jelas tidak bisa dibandingkan dengan ajakan untuk mengabaikan hukum Allah, ajakan untuk berpegang teguh pada demokrasi,liberalism, kapitalisme, komunisme dan isme-isme kufur lainnya. Itu ucapan yang sia-sia dan hanya mengantarkan pada mengalirnya dosa



Jadi Pe De saja menyampaikan khilafah. 

Friday, 12 May 2017

Cintai Aku Karena Allah

youtube.com (cintai aku karena Allah)


Ibu Sri menyanyikan lagu ini, lewat beranda
Kemanapun mengamen anak dibawa
Wajahnya selalu dihiasi senyum sederhana
Memang merdu suaranya
Memaklumi mengapa harus memilih jalan yang tak  biasa
Karena memang keadaanlah yang memaksa
Bukan demi melimpahnya harta
Bukan karena ingin terkenal di dunia


Wanita  makhluk mulia
Menempati rumah yang menjadi surga
Berbakti demi akhirat yang kekal adanya
Menjadi wanita salehah penyejuk mata
Bidadari surga pun iri padanya


Menuntut ilmu sama seperti pria
Dalam berdakwah pria dan wanita mempunyai kewajiban yang sama
Memang dalam rumah punya tugas yang berbeda
Namun bukan berarti ada perlakuan yang tidak adil dirasa
Karena memang Allah menciptakan seperti itu adanya
Namun kelak di akhirat akan sama-sama diminta pertanggungjawaban di hadapan Nya
Hanya satu yang menjadi pertimbangan, yaitu derajat takwa
Sejauh mana pria dan wanita terikat pada hukum Allah ta’ala

Dan saat ini ada banyak kedzaliman, dzalim karena ketentuan Allah tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya
Betapa banyak wanita yang disiksa
Betapa banyak wanita yang harus mengesampingkan kodratnya
Bersaing dengan para pria
Meski kadang hati merasa tak rela
Namun inilah potret hidup di dunia
Di saat aturan  Allah tidak dilaksanakan pada tempatnya
Di saat Rasulullah tidak menjadi teladan mulia
Di saat demokrasi menjadi dalil pembenarannya
Di saat kebijakan liberal menjadi jalan penguasa
Di saat asing mengeruk kekayaan alam Indonesia
Di saat generasi sudah rusak moralnya
Di saat kriminalitas merajalela
Di saat kejujuran dan keadilan seolah tidak ada harganya
Di saat ulama dituduh sebagai pengkhianat Negara

Disitulah seharusnya kita merubah
Berusaha tanpa mengenal rasa lelah
Berjuang tanpa mengenal menyerah
Memastikan semua berjalan sesuai dengan syariah
Karena memang manusia diciptakan untuk beribadah

Disitulah pentingnya khilafah
Kewajiban dan janji Allah
Warisan rasulullah

Khilafah ajaran Islam yang tidak diragukan
Memperjuangkannya adalah kemuliaan
Agar kelak dengan rasulullah dan para sahabat kita dipertemukan
Karena merekalah manusia mulia yang telah menjadi teladan
Dengan sekuat tenaga menjaga syariat Islam selalu tergenggam dalam tangan

Sungguh ironi jika khilafah dikriminalkan
Pejuangnya dianggap sebagai aktivis murahan
Yang dilihat dengan picingnya pandangan
Bukan seperti itu kawan

Khilafah itu sebuah pilihan
Bukan sebuah paksaan
Ketika semua menginginkan
Maka wajar jika khilafah itu tegak dilaksanakan
Karena semua menginginkan perubahan
Karena semua sadar kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban
Agar kelak tidak bingung menyiapkan jawaban
Apakah hukum jahiliyah yang kita inginkan
Atau hukum Allah yang kita terapkan
Apakah teladan Rasulullah yang  menjadi pijakan
Atau hukum berdasar hawa nafsu manusia yang menjadi pilihan

Mengajak umat manusia untuk tunduk pada aturan Allah adalah bentuk kecintaan
Semata mengingatkan karena kasih sayang yang ingin diwujudkan

Maka dakwah ini karena rasa cinta
Perjuangan ini karena rasa cinta
Tak berhenti meski halangan di depan mata
Kami mencintai karena Allah maka cintailah kami juga karena Allah

NB : harus terus belajar lagi benarkah khilafah itu ada dalilnya, benarkah Islam mewajibkan khilafah, benarkah khilafah bisa menjadi solusi, bagaimana perlakuan khilafah kepada warga negaranya, bagaimana perlakuan terhadap non muslim, benarkah khilafah memecah belah, benarkah khilafah merusak persatuan atau malah menyatukan. Mari sama-sama belajar, sama-sama menjernihkan pikiran.

Mengingat kembali 2 tulisan : 





Pare, 12 Mei 2017

Tuesday, 9 May 2017

TNI dan Umat Bersama HTI Peduli Negeri


Hanya ingin posting gambar-gambar saja


Pendampingan pengungsi letusan Gunung Kelud tahun 2014 di Lapangan Wates. Di Posko Kesehatan TNI AL, disaat relawan lain harus mengikuti procedural yang rumit ketika masuk ke posko karena saat itu ada kunjungan presiden SBY, kami relawan HTI dengan mudah masuk ke posko untuk menuju tenda anak-anak. TNI sudah tahu dengan tanda pengenal khusus yang kami pakai.


Sebenarnya tenda anak-anak diminta untuk ditutup, anak-anak diminta main saja di dalam tenda. Tapi namanya anak-anak, “mbrojol “ ngeyel buka pintu tenda, akhirnya malah diajak salaman dan ngobrol sama Pak Presiden dan Pak Agung Laksono. Jelas kami mengenakan tanda pengenal relawan HTI, Alhamdulillah tidak ada yang takut dengan kami, tidak ada yang curiga.

Memilih tidak ikut euphoria ketemu Pak Presiden. Saya di belakang tenda saja, ngobrol dengan paspampres dan dokter dari TNI AL Pusat.




Sambil ambil foto, super nggumun ono alpard jejer-jejer ning lapangan, wuiiih akeh banget. Pas pulang anak-anak buyar lihat helicopter di lapangan belakang tenda. He..he.. maklum podho wong ndesone




Tidak hanya berhenti sampai di sini. Pendampingan recovery mental terus dilakukan. Di desa Kebonrejo Kepung, mengisi anak-anak TPQ, saying jika libur, mengingat sekolah pagi juga libur karena masih dalam perbaikan. Mengisi majelis taklim ibu-ibu.
Makan ubi rebus sumbangan dari donator
Menyampaikan sumbangan titipan dari umat untuk mushola

Sudah itu saja.

Hizbut Tahrir memang partai politik yang aktivitasnya dakwah fikriyah dan siyasiyah, namun juga melakukan aktivitas Qadla Masalih Umat, melakukan aktivitas kemanusiaan saat umat manusia membutuhkan uluran tangan. Tidak berharap dipilih saat kampanye pilkada. Tidak berharap diberi balasan materi, tidak berharap pujian dari manusia. 

Berlomba Membaca Alquran

Kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Quran (orang yang senantiasa bersama-sama dengan al-Quran, penj.), “Bacalah, naiklah  terus  dan  bacalah  dengan  perlahan-lahan  (tartil) sebagaimana engkau telah membaca al-Quran dengan tartil  di dunia.  Sesungguhnya  tempatmu  adalah  pada  akhir  ayat yang engkau baca.


Alhamdulillah semakin marak grup-grup untuk menyemangati membaca Alquran, berlomba untuk mengkhatamkan. Bisa one day one juz, bisa one week one juz. Yang penting bukan one year one juz, kebangeten.

Yang belum lancar juga harus tetap semangat, karena sebaik baik manusia adalah yang belajar Alquran dan yang mengajarkannya. Teruslah belajar, mahirlah membaca Alquran dan jangan lupa mengajarkan kepada orang lain.

Al-Quran yang mulia adalah firman Allah Swt. Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad saw., melalui wahyu yang  dibawa  oleh  Jibril,  baik  lafazh  maupun  maknanya; membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat yang sampai kepada kita secara mutawatir.

Jadi sekadar membacanya saja sudah dapat pahala, jika membaca terbata-bata tetap dapat pahala, jika mahir membaca akan mersama rombongan malaikat.
Orang yang mahir dengan al-Quran akan bersama-sama dengan rombongan malaikat yang mulia dan senantiasa berbuat baik. Dan orang yang membaca al-Quran tapi terbata-bata dan sangat berat baginya, ia akan mendapatkan dua pahala.  (HR.  Muslim  dari ‘Aisyah, Ummul Mukminin. r.a)

Al Quran akan menjadi syafaat bagi para pembacanya :
Bacalah al-Quran, karena al-Quran akan datang pada hari kiamat kelak memberi syafa’at (pembelaan) bagi ahlinya.  (HR. Muslim dalam kitab Shahih-nya. Dari Abû Umamah al-Bahili ra.)

Dan tempat kita di akhirat kelak akan sesuai dengan banyaknya ayat yang kita baca :
Abû Dawud dan at-Tirmidzi telah mengeluarkan haditsyang sahih bahwa Rasulullah bersabda :
Kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Quran (orang yang senantiasa bersama-sama dengan al-Quran, penj.), “Bacalah, naiklah  terus  dan  bacalah  dengan  perlahan-lahan  (tartil) sebagaimana engkau telah membaca al-Quran dengan tartil  di dunia.  Sesungguhnya  tempatmu  adalah  pada  akhir  ayat yang engkau baca.

Perumpamaan orang mukmin yang  membaca al-Quran  adalah seperti buah Utruja, rasanya enak baunya harum. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca al-Quran adalah seperti buah Tamrah  (kurma),  rasanya  enak  tapi  tidak  wangi.  Sedangkan perumpamaan  orang munafik yang membaca  al-Quran adalah seperti buah Raihanah,  baunya harum  tapi rasanya pahit.  Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Quran adalah seperti buah Handzalah, baunya tidak harum dan rasanya pun pahit.  (HR. al-Bukhâri dan Muslim dari Abû Mûsâ al-Asy’ari ra.)

Alhamdulillah jika terus ditambah dengan hafalan dan menjaga hafalan :

Peliharalah  (hafalan)  al-Quran!  Sebab,  demi  Dzat  yang  jiwa Muhammad ada ditangan-Nya, sesungguhnya al-Quran lebih cepat lepasnya (dari ingatan) daripada lepasnya unta daritambatannya. (HR. al-Bukhâri dan Muslim dari Abû Mûsâ al-Asy’arira.)

Thursday, 4 May 2017

Siapa Mau Hadiah ?



Dahulu, saya pernah ikutan share tawaran hadiah mesin jahit dan buku pola baju. Share dan tag  sana-sini. Karena memang itulah syaratnya. Semangat sekali, karena bagi saya mesin jahit dan pola baju adalah sesuatu yang sangat menarik, memang tidak bisa jahit dan potong dengan baik tapi lumayan buat belajar. Respon dari teman yang lain juga luar biasa. Ikut share dan tag juga. Dan saat pengumuman pemenang dan hadiah, benar yang sudah share tawaran akan dikirim pola baju via email, sedangkan mesin jahit, ternyata berupa diskon harga dengan syarat dan ketentuan mendaftar di tempat kursus menjahit, he..he..tidak sesuai dengan harapan, apalagi tempat kursusnya nun jauh di Jakarta.

Hadiah yang diberikan mempunyai  S & K yang berlaku, memang wajar.

Namun terkadang agak mikir dan senyum-senyum sendiri, waktu itu bisa dibilang semangat banget, ingin dapat mesin jahit. Apalagi perempuan, mesin jahit itu perlengkapan yang diidamkan (kecuali bagi yang tidak suka). Dan jika ada tawaran hadiah baju, perlengkapan masak, gadget dan lain-lain juga berlomba-lomba untuk like & share. Meskipun S & K masih harus nunggu postingan selanjutnya, jadilah rajin memantau biar tidak ketinggalan info.

Begitulah manusia, mendengar kata hadiah senangnya luar biasa, apalagi hadiah berupa materi yang diidamkan. Tak jarang banyak yang semangat mengejarnya.

Itu tawaran dari sesama manusia, makhluk yang terkadang menjadi tempat salah dan lupa.
Bagaimana jika tawaran itu dari Allah yang tidak pernah menyalahi janji?
Bagaimana jika tawaran itu dari Rasulullah saw manusia mulia kekasih hati?
Insya Allah tak ada keraguan sedikitpun untuk menjalani

Hadiah untuk orang yang yakin bahwa Allah akan memberikan kemenangan bagi umat Islam yang beriman dan beramal saleh :
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang kafir sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.  ( Annur 55)

 Hadiah dari Allah untuk orang-orang yang bersegera melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah :
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, ( Ali Imron 133)

Tawaran melalui hadits Rasulullah saw untuk orang yang berdakwah, memberi nasehat dan mengantarkan orang lain menuju hidayah :
Demi Allah, apabila Allah menunjuki seorang saja melalui dakwahmu itu lebih baik bagimu daripada kamu memiliki onta-onta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mungkin onta merah saat ini setara dengan lamborghini merah :)

Dan para sahabat tidak pernah berlambat-lambat ketika Rasulullah menjanjikan surga:
Di dalam hadits  Jabir  yang  disepakati  oleh al-Bukhâri dan Muslim, beliau menyatakan:
Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah saw. Pada perang  Uhud,  “Tahukah  Engkau  dimana  tempatku  jika  aku terbunuh?” Rasulullah bersabda, “Engkau akan beradadi surga.” Mendengar sabda Rasulullah saw. tersebut, maka laki-laki itu sertamerta melemparkan buah-buah  kurma yang ada di tangannya,kemudian ia maju untuk berperang hingga terbunuh di medan perang.

Di  dalam  hadits  Anas  yang  diriwayatkan  oleh  Muslim disebutkan:
Nabi saw. berangkat bersama para sahabatnya hingga mendahului kaum Musyrik sampai ke sumur Badar. Setelah itu kaum Musyrik pun datang. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Berdirilah kalian menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” Anas bin Malik berkata; maka berkatalah Umair bin al-Humam al-Anshary, “Wahai Rasulullah! Benarkah yang kau maksud itu surga yangluasnya seluas langit dan bumi?” Rasulullah saw. menjawab, “Benar”Umair berkata, “ehm-ehm”. Rasulullah saw. bertanya kepada Umair, “Wahai Umair, apa yang mendorongmu untuk berkata ehm-ehm?” Umair berkata, “Tidak  ada  apa-apa  Ya  Rasulullah,  kecuali  aku  ingin menjadi penghuninya”. Rasulullah saw. bersabda, “Sesunguhnya engkau termasuk penghuninya, Wahai Umair!” Anas bin Malik  berkata; Kemudian Umair bin al-Humam mengeluarkan beberapa kurma dari wadahnya  dan ia pun memakannya. Kemudian berkata, “Jika aku hidup hingga aku memakan kurma-kurma ini sesungguhnya itu adalah kehidupan yang  lama sekali.”  Anas  berkata; Maka  Umair  pun melemparkan  kurma  yang  dibawanya,  kemudian  maju  untuk memerangi kaum Musyrik hingga terbunuh.


Dalil seputar bersegera melaksanakan syariat Allah :Pilar-pilar pengokoh nafsiyah Islamiyah Bab I



Pare, 4 Mei 2017

Tuesday, 2 May 2017

Mati Itu Pasti, Siapkan Amal Terbaik Saat Maut Menjemput




Hari ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, berita duka menyapa
Salah satu teman guru yang  juga masih kerabat dipanggil Allah ta’ala
Setelah berjuang melawan sakit yang diberikan Allah, akhirnya Allah memberikan yang terbaik baginya
Terhenti sudah pengabdian selama di dunia

Bukan guru biasa meski hanya pegawai swasta
Memberikan dedikasi terbaik demi para siswa
Mengantarkan siswa menjadi generasi mulia
Mencari bekal kehidupan di dunia yang fana
Mencari bekal amal di akhirat yang  baka

Bukan sekedar mengejar materi semata
Namun mengabdi setulus jiwa
Meraih ridla Allah subhanahuwata’ala
Meski aral melintang di depan mata
Sedikit pun tak menyurutkan semangat  dalam dada

Dan langkah itu pun akhirnya terhenti
Bukan karena putus asa yang mendera dalam diri
Namun  kehidupan yang harus diakhiri
Ketetapan yang memang tidak bisa dihindari
Karena Allah sudah menetapkan hidup berakhir setelah mati
Namun semua tidak berarti berakhir di sini
Akhirat yang kekal sudah menanti
Menunggu di alam barzah hingga kiamat nanti
Menunggu perhitungan amal di pengadilan sejati
Siapa pun tidak bisa membela diri
Hanya amal yang akan menjadi saksi

Apa saja yang sudah dilakukan akan diminta pertanggungjawaban
Apa pun yang dikerjakan tak luput dari pengisaban
Semua akan mendapat balasan
Hanya surga dan neraka yang menjadi pilihan
Surga menjadi tempat sebaik-baik makhluk yaitu orang-orang yang beramal saleh dan beriman
Neraka menjadi tempat  seburuk-buruk makhluk yaitu orang kafir baik ahlul kitab dan para penyekutu Tuhan

Selama nyawa masih di kandung badan
Jangan menyia-nyiakan kesempatan
Pastikan selalu istiqamah dalam kebaikan
Agar husnul khatimah saat kematian
Pastikan langkah selalu menjadikan syariah sebagai tuntunan
Pastikan Rasulullah sebagai teladan

Allah memerintahkan untuk melaksanakan Islam kaffah
Rasulullah berpesan agar berpegang teguh pada Quran dan AsSunah
Allah memerintahkan agar syariah diterapkan
Rasulullah berpesan agar Islam menjadi pedoman dalam kehidupan
Memang  membutuhkan perjuangan
Di saat syariah diabaikan
Di saat materi begitu menyilaukan
Di saat musuh-musuh mencurahkan tenaga dan  pikiran
Demi menjauhkan umat dari ajaran Islam
Demi menjauhkan Islam menjadi rahmat untuk seluruh alam
Agar umat Islam membenci hukum Allah
Agar umat Islam tak lagi meneladani Rasulullah
Sungguh upaya keji untuk membuat umat Islam tetap dalam kegelapan
Sungguh upaya keji agar umat selalu dalam perpecahan
Membuat umat Islam jauh dari persatuan
Maka teruslah berada dalam perjuangan
Hingga langkah ini memang harus berhenti ketika kematian telah ditetapkan