Thursday 27 June 2019

Ijinkan Aku Bersamamu di Surga

Oleh-oleh liqa' syawal (bagian 1) :


Sumber gambar : visitlawrencecounty.com

Surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (QS: Ar Ra’d [13]: 23)

Ketika kita ingin bersama orang-orang yang kita cintai, kita kasihi di surga, maka sejak dari awal bersama tentu kita akan mengajaknya, kita akan membersamainya, kita akan bersamanya melalui semua upaya untuk menuju ke surga. Bukan tiba-tiba kita akan bersama mereka di surga. Ada sebab yang membuat kita dikumpulkan bersama mereka di surga.

Ibarat kita hendak ke Jakarta dengan naik kereta, dan ingin segerbong di perjalanan maka ada tahapan yang harus dilalui. Memberitahunya tempat yang hendak dituju, jika tidak bisa-bisa kita ke Ujung Kulon dia ke Meru Betiri berikutnya adalah mencarikan tiket yang segerbong atau bahkan berdampingan tempat duduknya, jika belum mendapat sepaket tiket semuanya harus bersabar, jika tidak, bisa-bisa masih satu kereta tapi beda gerbong atau bisa juga menuju ke tempat yang sama namun beda waktu dan kereta. Tentu rasanya tidak akan sama.ayah dengan anak lebih dari satu tentu akan merasa resah ketika istrinya berada di gerbong satu, anak pertama di gerbong dua, anak ketiga di gerbong ketiga dan sang ayah berada di gerbong 6. Meski masih satu kereta namun tetap tak menenangkan jiwa. Berbeda halnya ketika sekeluarga menuju tempat yang sama, berada dalam gerbong dan duduk bersama, dan akhirnya berkumpul bersama di tempat yang sama. Sungguh kebahagiaan yang tiada tara, betapa tenangnya jiwa.

Begitu juga kelak di surga ‘Adn, Allah akan menyediakan sebuah tempat di dalamnya yang di sana akan berkumpul orang saleh yang terikat pada hubungan keluarga, di surga ‘Adn Allah akan mengumpulkan para bapak, istri-istri, anak dan cucu mereka, tentu dengan syarat mereka semua menjadi orang yang saleh. Dan untuk bersama di surga juga membutuhkan proses di dunia. Membangun komitmen yang sama, menjalankan aktivitas kebaikan bersama, beramal saleh bersama, saling mengingatkan dalam kebaikan, saling mencegah dalam kemungkaran.

Jika seorang suami sudah baik agamanya, maka dia akan mengajak istri dan anaknya untuk baik pula. Jika istri terlebih dahulu mendapatkan hidayah, maka dia akan merangkul suami dan anaknya menuju hidayah pula, jika anak terlebih dahulu berhijrah, maka dia akan menggandeng tangan kedua orang tuanya menuju jalan hijrah pula. Masing-masing tidak akan membiarkan yang lain berjalan sendiri berkorban sendiri, berjuang sendiri. Semuanya akan berusaha mengajak pada kebaikan, meski dalam setiap posisi ada ujian yang berbeda. Bisa jadi suami harus berkorban lebih banyak, bisa jadi istri yang harus mengerti, bisa jadi anak yang harus berjuang setengah mati. Semua harus bersabar dalam kebaikan, semua harus bersabar dalam menasehati dan semua harus bersabar untuk mendampingi. Hingga meski ajal menjemput tak bersamaan, di akhirat kelak akan dikumpulkan di tempat yang sama, surga ‘Adn.

Quote :  Jika kita ingin menjadi pengemban dakwah yang dikumpulkan bersama keluarga di surga, maka jalan dakwah adalah misi dalam keluarga kita.

Pare, 27 Juni 2019

No comments:

Post a Comment