Thursday 31 January 2019

Jangan Hanya Terpesona Senyum Mereka



Beberapa hari yang lalu, melalui depan RS Baptis Kediri, dari arah Pesantren menuju Terminal lama, belok kiri langsung. Namun ada segerombolan ibu-ibu menyeberang jalan, agak terburu-buru. Ada yang sedikit tidak biasa. Ternyata di bagian tikungan yang sebelumnya pejalan kaki dengan cepat akan naik ke trotoar tapi waktu itu agak kesulitan. Baliho berukuran jumbo berderet  terpasang, tidak hanya menyulitkan pejalan kaki, juga menghalangi pandangan di tikungan, memang belok kiri jalan terus, namun tentu juga perlu pemastian dari arah yang berlawanan benar-benar aman.
Bukan sembarang baliho, dan bisa jadi hanya sebagian kecil baliho  yang semakin menjamur, apalagi kalo bukan baliho kampanye caleg. Mulai dari caleg DPR hingga DPRD II.  Dari segi layout memang beragam, personal caleg yang terpambang pun tidak sama, ada yang percaya diri memampang foto seorang diri, ada yang berdua, bahkan ada yang berempat. Ada yang sama-sama satu partai namun beda tingkat, ada yang bersama ketua umum partai, jarang yang sama-sama satu partai, satu dapil dan satu tingkatan, mungkinkah karena factor persaingan? Nebeng ketenaran, atau agar hemat pengeluaran?
Satu yang hampir sama dalam semua baliho kampanye caleg, semua mengumbar janji dan tidak ada yang menampakkan wajah menyeramkan, hampir semuanya tersenyum manis, sedikit yang meampakkan wajah datar biasa saja. Mungkin dengan senyuman berharap para pemilih sudah melirik mereka.
Pernah mencoba menghitung baliho kampanye yang terpasang dari Garuda Pare hingga perempatan Sukorejo Gurah, karena kurang konsentrasi tak pernah menghasilkan angka yang sama, mudahnya uncountable, banyak banget. Terkadang terpikir berapa total biaya  yang dikeluarkan hanya untuk pasang atribut kampanye berupa baliho seperti itu. Belum lagi jika mengadakan acara temu impatisan, bisa dipastikan tidak membiarkan para pendukun mereka pulang dengan tangan kosong. Pernah suatu hari berhenti lumayan lama di Jalan Anyelir Tulungrejo Pare. Padahal sudah tidak terlalu jauh dari rumah, tapi memang harus berhenti, becak-becak memenuhi jalanan, bercampur dengan mobil-mobil yang tak sabar. Ternyata ada pembagian sembako untuk tukang becak. Hanya tersenyum saja, sepertinya baru kali itu tahu di daerah tersebut ada bagi-bagi sembako. Memaklumi saja, ternyata yang bagi-bagi adalah salah satu caleg, yang  tinggal di daerah tersebut dan setahu saya bukan asli Jl. Anyelir. Dalam hati mendoakan semoga menjadi amal saleh dan tukang becaknya tidak memancing di air keruh, ke sana-kemari mengejar pembagian materi dari para caleg.
Dan hasil pemilunya? Tak perlu menumpukan harapan kepada mereka yang masih bergelut dengan system demokrasi, tak ada jaminan semua caleg akan menepati janji saat kampanye. Yang ada lebih banyak mengingkari. Jangan amnesia dengan anggota DPRD Malang yang berjamaah korupsi dan masuk bui. Jangan amnesia dengan caleg dan penguasa yang akhirnya hanya memikirkan diri sendiri dan para pemilik modal yang telah membiayai. Jadi pesta demokrasi hanyalah euphoria sesaat yang berlindung di balik jargon dari rakyat, oleh rakyat , untuk rakyat namun sejatinya adalah dari dan oleh rakyat namun untuk konglomerat. Demokrasi saat ini hanya topeng bagi ideology kapitalisme untuk tetap mencengkerap rayat Indonesia. Untuk memastikan negeri kaum muslimin terbesar di dunia ini tetap jauh dari penerapan Islam kaffah dalam naungan khilafah. Dan untuk memastikan tetap bisa menjajah negeri-negeri kaum muslimin, baik penjajahan secara ekonomi maupun politik.
Sudahlah, jangan berharap pada demokrasi. Cobalah mencari alternative pengganti, system Islam, Khilafah. Cobalah memahami dulu, abaikan kampanye negative terhadap khilafah. Cobalah untuk mengenal lebih dalam lagi system warisan baginda Nabi ini. Berpikirlah jauh ke depan hingga ke akhirat. Bersama siapakah kelak di akhirat kita akan dikumpulkan? Bersama penggagas dan pejuang demokrasi atau bersama baginda nabi yang diikuti khulafa’ur rasyidin yang terus menerapkan khilafah?
Saya simple saja, memilih khilafah yang jelas peninggalan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam.

Pare, 31 Januari 2019


1 comment:

  1. JADIKAN AGEN KAMI MENJADI FAVORIT ANDA ,
    AYOO BERGABUNG BERSAMA RIBUAN MEMBER KAMI YANG LAINNYA
    HANYA DI HTTP :// WWW.ARENA-DOMINO.COM
    BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0,3 % SETIAP MINGGUNYA .

    ReplyDelete