Dugaan
awal saya meleset, jauh hari saya menduga putusan PTUN akan memenangkan HTI,
bukan karena lemahnya argument dari pemerintah, tapi menurut saya pemerintah
tidak akan berani ambil resiko terlalu besar dengan “mengorbankan” HTI dan
mempertaruhkan citra menuju 2019. Tapi ternyata pemerintah ambil langkah tanpa pikir
panjang ke depan. Membendung dakwah itu resiko yang sangat berat, karena hukum alam
aktivitas dakwah itu ketika dihambat
maka gerakannya akan semakin kuat. Pemerintah terlalu naïf dengan resiko ini. Tapi
ya sudahlah, mau ditolak atau diterima gugatan HTI di PTUN tidak berpengaruh
pada dakwah, malah tambah semangat.
Namun
sedikit menyesali salah satu pertimbangan ditolaknya gugatan HTI adalah karena
menyebarkan pemahaman tentang syariah dan khilafah. Pertimbangan yang menurut
saya sangat tidak masuk akal. Syariah adalah jalan hidup seorang muslim, masak
tidak boleh disampaikan? Khilafah adalah ajaran Islam masak diklaim sebagai
kejahatan? Dengan pertimbangan ini bisa jadi tujuannya akan semakin membuat
orang takut ngomongin khilafah. Tapi masak iya sih ga boleh ngomong khilafah?
Sudahlah,
tak perlu mikir yang tidak-tidak, santai saja. Tetap sampaikan khilafah, jangan
takut bicara khilafah. Harusnya tambah belajar seluk-beluk khilafah, karena
setelah ini khilafah pasti dijadikan topic bahasan meski hanya sebatas ejekan.
Berikut
ini bukti bahwa tidak mungkin tidak ngomong khilafah, dan bagi yang berpikir
mendalam masak mau menelikung tidak ngomong khilafah ketika membahas materi
ini. Kecuali jika ada revisi kurikulum lagi, maka jadilah kurikulum negeri GeJe
tingkat dewa.
Memang ada perbedaan mencolok di K13 dan KTSP, di K13
materi Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq dan
Umar bin Khattab tidak ada, langsung ke profil Khalifah Utsman bin Affan dan
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhum. Yang pertama saya ambilkan indikator pencapaian
(KTSP) dan yang kedua ambil RPP. Tidak sama-sama ambil dari RPP karena ada
perbedaan sistematika RPP KTSP dengan K13.
Dari dua
hal di bawah, meski se –kuper-kupernya, se-liberal-liberalnya guru pasti masih
akan menjelaskan poin-poin indikator pencapaian, insya Allah tidak akan korupsi
materi. Tidak mungkin menjelek-jelekkan khulafa’ur rasyidin . Kecuali kalo
sudah komitmen jadi antek iblis di neraka, saya berlepas diri dari guru yang
demikian, dan sepanjang jadi guru setidaknya belum pernah menjumpai guru model
ini. Forum resmi guru yang pernah saya ikuti Bimtek K13 guru MI tingkat
provinsi Jatim, yang non formal ketemu guru nasional adalah sewaktu mendampingi
siswa ikut Final Fachruddin Ar Razi Competition (FRC) di GOR Ciracas Jaktim,
meski tidak satu persatu ngobrol insya Allah sepanjang mengobrol dengan para
guru semuanya hanif.
Dan meski
kelak materi-materi tersebut di revisi, insya Allah masih banyak buku, kitab
yang membahas tentang khilafah. Dan selamanya tetap akan ada, tidak mungkin
dihapus, karena khilafah adalah ajaran Islam. Jadi percaya dirilah, jangan
takut, semangatlah menyampaikan khilafah. Yakinlah, menyampaikan khilafah semata lillah akan mengumpulkan kita dengan orang-orang saleh di akhirat kelak karena ini adalah jalan yang benar.
Indikator Pencapaian Kompetensi
dari Standar Kompetensi : Mengenal sejarah khalifah Abu Bakar as-Shiddiq (SKI
Kelas 6 Sem I KTSP)
· Menyebutkan pengertian
khulafaurrasyidin secara bahasa
· Mengonstruksi pengertian
khulafaurrasyidin secara istilah
· Membedakan tugas
khulafaurasyidin sebagai kepala negara dan pemimpin umat
· Menjelaskan bahwa tugas
kenabian Nabi Muhammad Saw bukan tugas khulafaurrasyidin
· Menyebutkan nama ayah dan ibu Abu Bakar
· Menyebutkan asal suku/ klan/ bani Abu Bakar
· Menentukan
pertemuan nasab Abu Bakar dengan Nabi Muhammad Saw
·
Menyebutkan karakter sifat Abu Bakar yang menonjol
· Menjelaskan keahlian/ pekerjaan Abu Bakar
·
Menceritakan sifat luhur Abu Bakar terhadap sesama
· Menceritakan kisah Abu Bakar sebagai
assabiqunal awwalun
· Mengungkapkan penderitaan Abu Bakar dalam
berdakwah
· Menyebutkan nama-nama tokoh yang masuk Islam
atas ajakan Abu Bakar
· Menunjukkan sikap/ perilaku kesabaran Abu
Bakar dalam berdakwah
·
Menjelaskan kepedulian Abu Bakar dalam pembebasan budak
·
Menyebutkan nama-nama budak yang dibebaskan oleh Abu
Bakar
·
Menjelaskan keyakinan Abu Bakar dalam peristiwa
Isra’-Mi’roj
·
Menjelaskan alasan Abu Bakar mendapat sebutan As-shiddiq
·
Menjelaskan langkah-langkah khalifah Abu Bakar dalam
menyadarkan nabi palsu
·
Menyebutkan nama-nama tokoh nabi palsu
·
Menjelaskan langkah-langkah khalifah Abu Bakar dalam
menyadarkan kaum murtad
·
Menyebutkan para sahabat yang ditugaskan khalifah Abu
Bakar untuk menyadarkan kaum murtad
· Menjelaskan alasan-alasan kaum ingkar zakat
tidak mau menunaikan kewajiban berzakat
· Menjelaskan langkah-langkah khalifah Abu Bakar
dalam menyadarkan kaum ingkar zakat
· Menjelaskan latar belakang khalifah Abu Bakar
melakukan pembukuan al-Qur’an
· Melaporkan hasil pembukuan al-Qur’an yang
dilakukan oleh khalifah Abu Bakar
· Menjelaskan latarbelakang perintisan dakwah
Islam di Persia dan Syiria
·
Menceritakan pelaksanaan dakwah Islam ke Persia
·
Menceritakan pelaksanaan dakwah Islam ke Syiria
·
Menunjukkan sikap/ perilaku keteguhan memegang amanah
dalam segala hal
·
Membiasakan meneladani Abu Bakar yang selalu
bermusyawarah dalam setiap mengambil keputusan penting
Saya ambilkan salah satu RPP Mapel SKI kelas 6 (K13),
poin A sampai E saja, seterusnya tentang Metode Pembelajaran dll sengaja tidak
saya cantumkan biar ga bikin pusing, lagian ga butuh juga kan, (emang mau ngajar
di kelas):
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : -
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Pelajaran : 1
Tema :
Khalifah Utsman bin Affan
Subtema : Riwayat Hidup dan Silsilah Utsman bin Affan
Pertemuan ke : 1
Kelas/Semester : 6/I
AlokasiWaktu : 2 x 35 menit (
1 x pertemuan )
A.
Kompetensi
Inti (KI)
KI-1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
KI-2. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air.
KI-3. Memahami
pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain.
KI-4. Menyajikan
pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis
dan kritis,dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang pencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B.
Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Meyakini kebenaran sejarah kekhalifahan
khalifah Utsman bin Affan.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai kesalehan dari
khalifah Utsman bin Affan.
2.1 Membiasakan bersikap positif sebagai
implementasi dari pemahaman tentang sejarah kekhalifan khalifah Utsman bin
Affan.
2.2 Meneladani kepribadian Khalifah Utsman bin
Affan dalam kehidupan sehari-hari.
3.1 Memahami sejarah kekhalifahan Khalifah
Utsman bin Affan.
3.2 Mengetahui contoh nilai-nilai positif dari
khalifah Utsman bin Affan.
4.1 Mempresentasikan sejarah kekhalifahaan
khalifah Utsman bin Affan.
4.2 Menceritakan kepribadian Utsman bin Affan
dan perjuangannya dalam dakwah Islam.
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Peserta didik mampu :
1.
Menunjukkan
sikap meyakini kebenaran sejarah kekhalifahan khalifah Utsman bin Affan.
2.
Menceritakan
sejarah kekhalifahaan khalifah Utsman bin Affan dengan bahasa sendiri di depan
kelas.
3.
Mendefinisikan
kepribadian Utsman bin Affan dan perjuangannya dalam dakwah Islam.
D.
Tujuan
Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengekplorasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasi peserta didik mampu :
1.
Menunjukkan
sikap meyakini kebenaran sejarah kekhalifahan khalifah Utsman bin Affan.
2.
Menceritakan
sejarah kekhalifahaan khalifah Utsman bin Affan dengan bahasa sendiri di depan
kelas.
3.
Mendefinisikan
kepribadian Utsman bin Affan dan perjuangannya dalam dakwah Islam.
E.
Materi
Pembelajaran
Riwayat dan Silsilah Utsman bin
Affan
Usman bin Affan adalah khalifah
ketiga dari Khulafaurrasyidin. Ia lahir pada tahun 574 M dan wafat pada tahun
656 M. Masa pemerintahannya berlangsung selama 12 tahun, yaitu dari tahun 644
M—656 M. Usman bin Affan dijuluki sebagai Dzun Nurain (yang memiliki dua
cahaya, karena menikahi dua putri Rasulullah Saw.).
No comments:
Post a Comment