Wednesday 13 September 2017

Pendatang Baru, Tak Perlu Malu Berguru


 Naik bis di terminal awal keberangkatan, masih kosong. Memilih duduk di kursi penumpang paling depan, belakang Pak Sopir. Niat memperhatikan rute jalan yang dilalui. Bis mulai meninggalkan terminal. Sopir mengarahkan kernet bis, kernet baru pertama kali ikut bis. Diberi arahan seputar tugas dan aturan main sebagai kernet. Secara garis besar berpesan kepada kernet untuk bertanya jika tidak tahu dan jangan malu-malu teriak keras.

Beberapa tugas kernet yang langsung diinstruksikan Sopir kepada kernet baru :

Keluar terminal : teriak-teriak menyebutkan tujuan bis menawarkan ke setiap orang yang diduga akan naik bis.
Sopir : “ Nek ngomong sing banter, ojo isin. Kediri…Kediri..Surabaya…Surabaya… ! Sing banter!

Menyeberang : membantu sopir mengamankan jalan ketika bis menyeberang, melambaikan tangan agar kendaraan di belakang memperlambat kecepatan.
Sopir : “ Ayo tangane awe-awe, golekne dalan!”

Ada calon penumpang : membantu membawakan barang, membantu mengamankan penumpang menuju pintu bis, terutama ketika jalan rame.
Sopir : “ Ojo meneng ae, barange digawakne!”
Si kernet membantu membawakan barang penumpang, dibawakan ke bis
Sopir : “ Lho..lho…penumpang e ojo ditinggal, diewangi mlebu bis!”
Kernetnya kembali mendekati penumpang dan mempersilakan masuk.

Me : Mung mesam-mesem, nyawang Sopir cerewet dan kernet yang masih lugu.

Kondektur memberi beberapa lembar uang 2 ribuan.
Kondektur : “ Iki ngko diwehne wong-wong ning tower, catet nomor HP ne sing jogo tower. Iki ndang dicatet! ”
HP nya smartphone. He..he..baru kali ini lihat kernet or sopir pake smartphone. Biasanya pake HP biasa yang batrenya tahan banting. Buat telepon n sms teruuuus sepanjang perjalanan. Nyari info.

Me : bingung, apa maksudnya. Setelah melewati tower pertama baru paham. Tower itu istilah pos-pos tidak resmi yang dijaga seseorang, tugasnya memberi informasi bis yang sebelumnya sudah lewat dan memberi informasi bis setelahnya via sms. Sudah sampai mana bis-bis tersebut.

Menuju  tower kedua
Sopir : “ Duite ndang disiapne, ngarep ana tower. Wis ana sms rung bis ngarep ko ndi ?”
Kernet : “ Dereng”( Mengeluarkan HP nya), “ Ooo nggih pun sms, Bis A nyampe sini”

Sampe tower kedua
Kondektur : “Duite endi? Uncalno ae!”
Kernet mengeluarkan lembaran uang yang terlipat dua dan melemparnya, uang melayang.
Sopir : “ Duite diuntel-untel ben gak ngleyang”.

Sopir ngobrol ringan dengan kernet baru, kenetnya baru lulus SMA belum pengalaman dan sebelumnya juga belum pernah jadi kernet. Salut juga, sudah punya keberanian meski sepertinya belum hafal nama-nama tempat yang umum dijadikan tempat turun penumpang.

Kernet : “ Mangke setelah ini, ini nggih?”
Sopir : “ Ora bar iku, iku” . Menyebutkan dan membenarkan urutan tempat yang akan dilalui.

Sudah mulai keluar kota
Menurunkan penumpang : penumpang menyampaikan kepada kernet tujuan turunnya, kernet mengulang dengan keras agar sopir mendengar.
Sopir : “ Nek ana sing mudhun takoni mudhun endi, trus bengok sing banter aku ben ngerti”

Kernet : “ Pasar…pasar!”
Sopir : “Lha yo ngono, sing banter”.
Akhirnya ada pujian dari sopir.

Pendatang baru yang belum menguasai medan, bekerja dalam sebuah tim. Langsung terjun ke lapangan dengan mengikuti arahan-arahan atasan ( sopir dan kondektur) yang  telah berpengalaman dan jelas paham dengan medan yang akan dilalui. Bertanya ketika memang tidak tahu, mencari informasi. Taat dengan arahan-arahan, meski terkadang mendapat omelan. Untuk yang mengarahkan, tidak bosan mengingatkan. Demi kebaikan tim.


Pare, 13 September 2017


No comments:

Post a Comment