Beberapa tugas kernet yang
langsung diinstruksikan Sopir kepada kernet baru :
Keluar terminal : teriak-teriak
menyebutkan tujuan bis menawarkan ke setiap orang yang diduga akan naik bis.
Sopir : “ Nek ngomong sing
banter, ojo isin. Kediri…Kediri..Surabaya…Surabaya… ! Sing banter!
Menyeberang : membantu sopir mengamankan
jalan ketika bis menyeberang, melambaikan tangan agar kendaraan di belakang
memperlambat kecepatan.
Sopir : “ Ayo tangane awe-awe,
golekne dalan!”
Ada calon penumpang : membantu
membawakan barang, membantu mengamankan penumpang menuju pintu bis, terutama
ketika jalan rame.
Sopir : “ Ojo meneng ae, barange
digawakne!”
Si kernet membantu membawakan
barang penumpang, dibawakan ke bis
Sopir : “ Lho..lho…penumpang e
ojo ditinggal, diewangi mlebu bis!”
Kernetnya kembali mendekati
penumpang dan mempersilakan masuk.
Me : Mung mesam-mesem, nyawang
Sopir cerewet dan kernet yang masih lugu.
Kondektur memberi beberapa lembar
uang 2 ribuan.
Kondektur : “ Iki ngko diwehne
wong-wong ning tower, catet nomor HP ne sing jogo tower. Iki ndang dicatet! ”
HP nya smartphone. He..he..baru
kali ini lihat kernet or sopir pake smartphone. Biasanya pake HP biasa yang
batrenya tahan banting. Buat telepon n sms teruuuus sepanjang perjalanan. Nyari
info.
Me : bingung, apa maksudnya.
Setelah melewati tower pertama baru paham. Tower itu istilah pos-pos tidak
resmi yang dijaga seseorang, tugasnya memberi informasi bis yang sebelumnya
sudah lewat dan memberi informasi bis setelahnya via sms. Sudah sampai mana
bis-bis tersebut.
Menuju tower kedua
Sopir : “ Duite ndang disiapne,
ngarep ana tower. Wis ana sms rung bis ngarep ko ndi ?”
Kernet : “ Dereng”( Mengeluarkan
HP nya), “ Ooo nggih pun sms, Bis A nyampe sini”
Sampe tower kedua
Kondektur : “Duite endi? Uncalno
ae!”
Kernet mengeluarkan lembaran uang
yang terlipat dua dan melemparnya, uang melayang.
Sopir : “ Duite diuntel-untel ben
gak ngleyang”.
Sopir ngobrol ringan dengan
kernet baru, kenetnya baru lulus SMA belum pengalaman dan sebelumnya juga belum
pernah jadi kernet. Salut juga, sudah punya keberanian meski sepertinya belum
hafal nama-nama tempat yang umum dijadikan tempat turun penumpang.
Kernet : “ Mangke setelah ini,
ini nggih?”
Sopir : “ Ora bar iku, iku” .
Menyebutkan dan membenarkan urutan tempat yang akan dilalui.
Sudah mulai keluar kota
Menurunkan penumpang : penumpang
menyampaikan kepada kernet tujuan turunnya, kernet mengulang dengan keras agar
sopir mendengar.
Sopir : “ Nek ana sing mudhun
takoni mudhun endi, trus bengok sing banter aku ben ngerti”
Kernet : “ Pasar…pasar!”
Sopir : “Lha yo ngono, sing banter”.
Akhirnya ada pujian dari sopir.
Pendatang baru yang belum
menguasai medan, bekerja dalam sebuah tim. Langsung terjun ke lapangan dengan
mengikuti arahan-arahan atasan ( sopir dan kondektur) yang telah berpengalaman dan jelas paham dengan
medan yang akan dilalui. Bertanya ketika memang tidak tahu, mencari informasi.
Taat dengan arahan-arahan, meski terkadang mendapat omelan. Untuk yang
mengarahkan, tidak bosan mengingatkan. Demi kebaikan tim.
Pare, 13 September 2017
No comments:
Post a Comment