Catatan tersimpan 7 Juli 2013, 4
tahun yang lalu
Biasanya orang bilang : “ Pengalaman
adalah guru yang luar biasa”, tapi kali ini saya lebih memilih “Menjadi guru
adalah pengalaman yang luar biasa”. Mengajar di kelas biasa, kelas yang terdiri
dari murid-murid dengan kemampuan dan latar belakang yang beragam. Ada yang
cepat memahami pelajaran, ada pula yang perlu jalan berliku untuk paham. Ada
yang pendiam, ada yang cerewet. Terkadang saat murid-murid menguji kesabaran
terbersit dalam pikiran “ Enak nian guru yang mengajar murid dengan kemampuan
yang telah terseleksi sejak awal, terkategori pandai”. Mungkin tak perlu ngalor
ngidul nyari jalan biar yang pandai tak bosan penjelasan berulang dan yang
kurang daya tangkapnya segera memahami maksud penjelasan. Namun, pikiran itu
hilang ketika melihat mereka dengan wajah sumringah berkata : “ Ternyata mudah
ya bu... aku seneng pelajaran
matematika”. Akhirnya.
Begitulah, pelajaran matematika bagi
anak dengan daya hafal yang tidak terlalu bagus, ditambah dengan ketidaksabaran
seringkali menjadi pelajaran yang “ menakutkan”. Kurang sabar untuk memahami,
terburu-buru percaya diri dengan hasil hitungan namun ternyata salah, dan itu
terulang, akhirnya menyerah, menyimpulkan pelajaran Matematika sulit, bahkan
ada yang tidak suka dan menganggap sebagai pelajaran yang menakutkan.
Lanjutan (yang dipaksakan dihubungkan) :
Ketidakpahaman terhadap sesuatu
ditambah ketidaksabaran untuk terus memahami, seringkali melahirkan sikap yang
tidak tepat. Karena tidak paham dan tidak sabar belajar, banyak siswa yang
menganggap Matematika sebagai pelajaran yang menakutkan. Wajar.
Dan jika saat ini masih ada yang
menganggap Khilafah itu menakutkan, tidak layak diterapkan jangan-jangan karena
memang belum paham apa itu khilafah. Jangan-jangan belum pernah mengkaji
intensif apa itu khilafah. Jangan-jangan tidak sabar belajar dan mengkaji dalil
dan sejarah tentang khilafah
Jika benar, maka ketika menghadapi
orang-orang yang tidak sepakat dengan perjuangan khilafah, kalem saja. Deteksi dini,
menentang karena tidak paham atau menentang karena memang membawa paham yang
batil (kapitalisme, komunis-sosialis).
Jika tidak paham, sabarlah memahamkan
Jika membawa paham yang batil,
sabarlah menjelaskan
Karena memang itulah dakwah yang harus dilaksanakan
Jalan dakwah itu tak selamanya tanpa hambatan
Kadang dakwah menghadapi ujian
Namun apapun yang ada di hadapan
Teruskan langkah perjuangan
Pare, 6 Juli 2017
No comments:
Post a Comment