Thursday 6 July 2017

Tidak Sepakat Khilafah? Mungkin Belum Paham


Catatan tersimpan 7 Juli 2013, 4 tahun yang lalu
Biasanya orang bilang : “ Pengalaman adalah guru yang luar biasa”, tapi kali ini saya lebih memilih “Menjadi guru adalah pengalaman yang luar biasa”. Mengajar di kelas biasa, kelas yang terdiri dari murid-murid dengan kemampuan dan latar belakang yang beragam. Ada yang cepat memahami pelajaran, ada pula yang perlu jalan berliku untuk paham. Ada yang pendiam, ada yang cerewet. Terkadang saat murid-murid menguji kesabaran terbersit dalam pikiran “ Enak nian guru yang mengajar murid dengan kemampuan yang telah terseleksi sejak awal, terkategori pandai”. Mungkin tak perlu ngalor ngidul nyari jalan biar yang pandai tak bosan penjelasan berulang dan yang kurang daya tangkapnya segera memahami maksud penjelasan. Namun, pikiran itu hilang ketika melihat mereka dengan wajah sumringah berkata : “ Ternyata mudah ya bu... aku seneng  pelajaran matematika”. Akhirnya.

Begitulah, pelajaran matematika bagi anak dengan daya hafal yang tidak terlalu bagus, ditambah dengan ketidaksabaran seringkali menjadi pelajaran yang “ menakutkan”. Kurang sabar untuk memahami, terburu-buru percaya diri dengan hasil hitungan namun ternyata salah, dan itu terulang, akhirnya menyerah, menyimpulkan pelajaran Matematika sulit, bahkan ada yang tidak suka dan menganggap sebagai pelajaran yang menakutkan.

Lanjutan  (yang dipaksakan dihubungkan) :
Ketidakpahaman terhadap sesuatu ditambah ketidaksabaran untuk terus memahami, seringkali melahirkan sikap yang tidak tepat. Karena tidak paham dan tidak sabar belajar, banyak siswa yang menganggap Matematika sebagai pelajaran yang menakutkan. Wajar.

Dan jika saat ini masih ada yang menganggap Khilafah itu menakutkan, tidak layak diterapkan jangan-jangan karena memang belum paham apa itu khilafah. Jangan-jangan belum pernah mengkaji intensif apa itu khilafah. Jangan-jangan tidak sabar belajar dan mengkaji dalil dan sejarah tentang khilafah
Jika benar, maka ketika menghadapi orang-orang yang tidak sepakat dengan perjuangan khilafah, kalem saja. Deteksi dini, menentang karena tidak paham atau menentang karena memang membawa paham yang batil (kapitalisme, komunis-sosialis).
Jika tidak paham, sabarlah memahamkan
Jika membawa paham yang batil, sabarlah menjelaskan
Karena memang itulah dakwah yang harus dilaksanakan

Jalan dakwah itu tak selamanya tanpa hambatan
Kadang dakwah menghadapi ujian
Namun apapun yang ada di hadapan
Teruskan langkah perjuangan



Pare, 6 Juli  2017

No comments:

Post a Comment