Wednesday 15 March 2017

Tidak Hanya Terduga Teroris Yang Ada di Kampung Inggris


Berita terakhir yang semakin melambungkan Kampung Inggris Pare adalah ditangkapnya terduga teroris di Jl. Asparaga Tulungrejo Pare [13/032017]. Saya pribadi tidak terlalu percaya dengan kinerja Densus dalam hal penangkapan dan penanganan kasus terorisme di Indonesia. Terorisme bermakna melakukan tindakan criminal yang melanggar hukum syara ‘ jelas tidak boleh dibiarkan, namun ketika terorisme sudah dilekatkan pada agama tertentu dan selalu yang menjadi sasaran adalah umat tertentu harus dipikirkan lagi. Untuk kepentingan siapa sebenarnya detasemen khusus yang lebih sering menembak mati orang yang belum tentu bersalah ? Mengapa selalu saja alasannya sama ketika berakhir dengan tewasnya terduga teroris ? Membahayakan. Dan jika tidak ditembak mati  dan ditangkap hidup-hidup namun ada yang disiksa sampai mati seperti kasus Siyono.   Terduga teroris juga manusia, punya akal dan perasaan, saya yakin masih ada jalan untuk menyadarkan pemikiran yang salah yang menjadi latar belakang tindakan mereka.

Kembali pada penangkapan terduga teroris di Pare. Daerah yang terkenal dengan Kampung Inggris memang sangat banyak pendatangnya. Maka wajar jika yang datang ke Pare mempunyai alasan yang beragam. Benar-benar menuntut ilmu, sekadar ingin tahu, mencoba mencari nafkah adalah contoh alasan yang tidak terlarang. Namun tidak hanya kebaikan saja yang datang ke  Pare, orang-orang dengan motif iseng bahkan jahat pun juga memanfaatkan kondisi Pare.

Datang bersama pacar, hamil di luar nikah meninggalkan anak di Pare juga ada
Datang dan pacaran dengan sesama pendatang, menghamili banyak pendatang juga ada
Datang dan pacaran dengan penduduk setempat, menghamili kemudian menghilang juga ada
Sengaja kursus dan tinggal satu kos dengan bendahara di kelasnya untuk mencuri uang yang dibawa bendahara. Terus berpindah kos dan kursus, modus untuk mengenal dengan membidik orang-orang yang membawa uang.
Datang membawa kebiasaan buruk sangat banyak.

Adanya Kampung Inggris di Pare adalah sebuah keuntungan juga sekaligus sebuah ujian. Jika dibiarkan tanpa ada kepedulian dari masyarakat dan pemerintah setempat maka akan semakin membuat kerusakan. Pembangunan yang tidak terkontrol, hanya mengejar materi akan merusak tata ruang wilayah, pembiaran terhadap system social kemasyarakatan akan mengantarkan pada kehancuran moral. Ini adalah resiko sebuah daerah yang menjadi tujuan para pendatang, dengan mobilitas tinggi.
Butuh kepedulian dari semua pihak. Tidak semata melihat peluang secara materi, tetapi juga mengantisipasi kemungkinan buruk.

Insya Allah bersambung

Pare, 15 Maret 2017




No comments:

Post a Comment