Tulisan tersimpan 30 April 2015
Sudah kirim di media tapi tidak dimuat
Potret Buram
Pendidikan
Dunia pendidikan kembali dikejutkan dengan fakta yang memprihatinkan. Beredarnya undangan
pesta bikini yang mencatut beberapa sekolah, dan fatalnya undangan tersebut
bukanlah acara pertama, sebelumnya pernah terlaksana pesta bikini. Tidak hanya
itu, kasus prostitusi yang melibatkan pelajar, pergaulan bebas yang berujung
apada aborsi maupun pembuangan bayi semakin terkuak ke permukaan. Dan hampir
semuanya lagi-lagi melibatkan pelajar. Belum lagi masalah perilaku pelajar di
saat ujian. Mulai dari berburu kunci jawaban hingga menyiapkan contekan,
setelah ujian dilanjutkan dengan coret-coretan dan konvoi melanggar aturan.
Sungguh ironi, status pelajar yang seharusnya menjadikan siswa
sebagai kaum terpelajar sama sekali tidak tercermin dalam sebagian perilaku
pelajar saat ini. Yang ada adalah pelajar yang lebih suka bersenang-senang
daripada diberi tugas sekolah, pelajar yang lebih suka berfoya-foya daripada
belajar, pelajar yang maunya keinginannya dipenuhi secara instan tanpa mau
berjuang dan berkorban. Jika semua ini terus dibiarkan bangsa ini tidak akan
mempunyai masa depan.
Sistem
Sekular Merusak Pendidikan
Perilaku pelajar yang semakin bebas
dan sulit dikendalikan merupakan salah satu akibat dari semakin kuatnya sistem
hidup yang sekular dan liberal. Siswa yang mengaku beragama tetapi tidak
memahami aturan agama sehingga mengabaikan aturan tersebut, membuat pelajar
semakin terjerembab dalam gaya hidup liberal, seolah mereka boleh bebas
menentukan tindakan apa yang akan dilakukan. Bukan hanya masalah individu yang
sekuler, sistem yang tercermin dalam aturan yang diterapkan di negeri ini juga
cenderung memberi ruang gerak perilaku liberal pelajar.
Bangsa ini sedang memanen hasil
penerapan sistem sekuler yang jelas tidak menerapkan aturan Allah SWT dalam tatanan kehidupan. Pendidikan yang
seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa hanya melahirkan generasi yang rentan
dengan permasalahan. Pendidikan yang seharusnya mencetak generasi yang bertakwa
malah melahirkan pelajar yang ringan
melanggar norma agama. Pendidikan yang seharusnya menghasilkan manusia
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri malah membuat
pelajar menjunjung tinggi perilaku bebas.
Jadi bukan semata permasalahan individu,
sistem pendidikan yang berorientasi pada tercetaknya generasi yang siap
menghasilkan uang telah membuat tujuan menuntut ilmu bergeser. Menuntut ilmu
agar bisa menyelesaikan masalah kehidupan dan mencari bekal di akhirat sudah
tidak tergambar lagi.
Menjadikan
Akidah Islam sebagai Asas Pendidikan
Sistem
sekular yang memisahkan agama dari kehidupan adalah akidah bagi ideologi
kapitalisme. Ideologi kapitalisme memang mengakui keberadaan agama tapi melarang
aturan agama diterapkan dalam berbagai lini kehidupan. Dalam sistem sekuler
manusia dibiarkan beragama tetapi tidak perlu menerapkan aturan agama, maka tak
heran yang ada adalah manusia-manusia yang tidak mengenal dan tidak paham
aturan agama. Sungguh akidah sekuler tak layak diterapkan karena hanya mengkerdilkan
aturan dari Allah SWT. Termasuk pula dalam bidang pendidikan.
Pendidikan akan terselamatkan jika
bangsa ini menjadikan akidah Islam sebagai asas. Keyakinan bahwa manusia adalah
mahkluk yang diciptakan Allah SWT dan wajib terikat pada aturan Allah SWT
menjadi landasan dalam penentuan kebijakan. Dengan asas akidah Islam akan
tercetak pelajar yang berkepribadian kuat tidak mudah goyah dengan permasalahan
yang dihadapi, pelajar yang akan terus mengembangkan diri karena yakin tak ada
satu pun amalan yang akan sia-sia di hadapan Allah, terus berusaha dan optimis
menatap masa depan.
Namun, perjuangan mewujudkan
pendidikan yang berasas akidah Islam juga harus diiringi dengan penerapan
sistem Islam dalam semua aspek kehidupan, tidak parsial. Sistem yang dalam
sejarah telah mengukir kegemilangan dengan melahirkan ilmuwan-ilmuwan hebat
dalam berbagai bidang keilmuan. Ilmuwan yang ahli dalam agama juga ahli dalam
IPTEK. Jadi sudah saatnya sistem Islam diterapkan di bumi Allah ini, bukan
ideologi kapitalisme dengan sistem sekular dan liberalnya yang telah nyata
menjerumuskan manusia ke derajat yang hina. Wallahu a’lam.
Nur
Aini, Guru
Pare
Kediri Jatim
No comments:
Post a Comment