Saturday 4 February 2017

Menyelamatkan Pendidikan

Tulisan tersimpan 30 April 2015 
Sudah kirim di media tapi tidak dimuat

Potret Buram Pendidikan
Dunia pendidikan kembali dikejutkan dengan  fakta yang memprihatinkan. Beredarnya undangan pesta bikini yang mencatut beberapa sekolah, dan fatalnya undangan tersebut bukanlah acara pertama, sebelumnya pernah terlaksana pesta bikini. Tidak hanya itu, kasus prostitusi yang melibatkan pelajar, pergaulan bebas yang berujung apada aborsi maupun pembuangan bayi semakin terkuak ke permukaan. Dan hampir semuanya lagi-lagi melibatkan pelajar. Belum lagi masalah perilaku pelajar di saat ujian. Mulai dari berburu kunci jawaban hingga menyiapkan contekan, setelah ujian dilanjutkan dengan coret-coretan dan konvoi melanggar aturan.
Sungguh ironi, status pelajar yang seharusnya menjadikan siswa sebagai kaum terpelajar sama sekali tidak tercermin dalam sebagian perilaku pelajar saat ini. Yang ada adalah pelajar yang lebih suka bersenang-senang daripada diberi tugas sekolah, pelajar yang lebih suka berfoya-foya daripada belajar, pelajar yang maunya keinginannya dipenuhi secara instan tanpa mau berjuang dan berkorban. Jika semua ini terus dibiarkan bangsa ini tidak akan mempunyai masa depan.

Sistem Sekular Merusak Pendidikan
            Perilaku pelajar yang semakin bebas dan sulit dikendalikan merupakan salah satu akibat dari semakin kuatnya sistem hidup yang sekular dan liberal. Siswa yang mengaku beragama tetapi tidak memahami aturan agama sehingga mengabaikan aturan tersebut, membuat pelajar semakin terjerembab dalam gaya hidup liberal, seolah mereka boleh bebas menentukan tindakan apa yang akan dilakukan. Bukan hanya masalah individu yang sekuler, sistem yang tercermin dalam aturan yang diterapkan di negeri ini juga cenderung memberi ruang gerak perilaku liberal pelajar.
            Bangsa ini sedang memanen hasil penerapan sistem sekuler yang jelas tidak menerapkan aturan Allah SWT  dalam tatanan kehidupan. Pendidikan yang seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa hanya melahirkan generasi yang rentan dengan permasalahan. Pendidikan yang seharusnya mencetak generasi yang bertakwa malah melahirkan pelajar yang ringan  melanggar norma agama. Pendidikan yang seharusnya menghasilkan manusia berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri malah membuat pelajar menjunjung tinggi perilaku bebas.
            Jadi bukan semata permasalahan individu, sistem pendidikan yang berorientasi pada tercetaknya generasi yang siap menghasilkan uang telah membuat tujuan menuntut ilmu bergeser. Menuntut ilmu agar bisa menyelesaikan masalah kehidupan dan mencari bekal di akhirat sudah tidak tergambar lagi.

Menjadikan Akidah Islam sebagai Asas Pendidikan
            Sistem sekular yang memisahkan agama dari kehidupan adalah akidah bagi ideologi kapitalisme. Ideologi kapitalisme memang mengakui keberadaan agama tapi melarang aturan agama diterapkan dalam berbagai lini kehidupan. Dalam sistem sekuler manusia dibiarkan beragama tetapi tidak perlu menerapkan aturan agama, maka tak heran yang ada adalah manusia-manusia yang tidak mengenal dan tidak paham aturan agama. Sungguh akidah sekuler tak layak diterapkan karena hanya mengkerdilkan aturan dari Allah SWT. Termasuk pula dalam bidang pendidikan.
            Pendidikan akan terselamatkan jika bangsa ini menjadikan akidah Islam sebagai asas. Keyakinan bahwa manusia adalah mahkluk yang diciptakan Allah SWT dan wajib terikat pada aturan Allah SWT menjadi landasan dalam penentuan kebijakan. Dengan asas akidah Islam akan tercetak pelajar yang berkepribadian kuat tidak mudah goyah dengan permasalahan yang dihadapi, pelajar yang akan terus mengembangkan diri karena yakin tak ada satu pun amalan yang akan sia-sia di hadapan Allah, terus berusaha dan optimis menatap masa depan.
            Namun, perjuangan mewujudkan pendidikan yang berasas akidah Islam juga harus diiringi dengan penerapan sistem Islam dalam semua aspek kehidupan, tidak parsial. Sistem yang dalam sejarah telah mengukir kegemilangan dengan melahirkan ilmuwan-ilmuwan hebat dalam berbagai bidang keilmuan. Ilmuwan yang ahli dalam agama juga ahli dalam IPTEK. Jadi sudah saatnya sistem Islam diterapkan di bumi Allah ini, bukan ideologi kapitalisme dengan sistem sekular dan liberalnya yang telah nyata menjerumuskan manusia ke derajat yang hina. Wallahu a’lam.

Nur Aini, Guru
Pare Kediri Jatim
           



No comments:

Post a Comment