Saturday 2 May 2020

Homoseksual Itu Pilihan Bukan Paksaan Apalagi Anugrah Terindah Dari Tuhan



Tulisan sebelumnya : Waspadai komunitas kaum menyimpang

Tulisan ke - 5 dari rencana 8 tulisan

5. Homoseksual Itu Pilihan Bukan Paksaan Apalagi Anugrah Terindah Dari Tuhan (Omong kosong jika ini adalah takdir Tuhan, mereka hanya menjalani garis kehidupan, dimana iman kepada qadla dan qadar)

Tak jarang mereka bilang bahwa inilah garis yang sudah ditentukan Tuhan. Menjadi homoseks sudah ketetapan Tuhan bukan kemauan mereka. Sungguh kejam nian mereka menuduh Tuhan demikian. Jelas sejatinya mereka sama sekali tak mengenal siapa Tuhan.

Pelaku penyimpangan yang menggunakan alasan bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang sudah ditetapkan atas mereka, mereka tak bisa memilih, mereka tinggal menikmatinya saja adalah potret manusia yang akidahnya rusak. Mereka tak paham sama sekali makna iman kepada qadla dan qadar. Dan ini sangat berbahaya, di satu sisi merusak keimanan di sisi lain telah menempatkan qadla dan qadar sebagai pembenaran atas kemaksiatan yang dilakukan.

Perbuatan homoseksual adalah pilihan bukan paksaan, memilih atau meninggalkan perbuatan tersebut ada pada wilayah yang dikuasai manusia, karena pilihan maka kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Berbeda halnya dengan jenis kelamin,ini bukan pilihan namun pemberian dari Allah yang manusia tidak bisa meminta. Menjadi lelaki atau perempuan itu sudah ketetapan Allah. Maka kelak kita tidak ditanya mengapa menjadi perempuan atau lelaki, namun yang dimintai pertanggungjawaban adalah  sudahkah terikat pada ketentuan Allah.
Sedangkan rasa suka kepada orang lain maka ini adalah naluri yang diberikan Allah kepada makhluknya. Salah satu naluri yang diberikan adalah gharizah nau’, tujuan dari pemberian naluri ini adalah untuk melestarikan jenis manusia. Perwujudan yang Nampak pada manusia antara lain rasa sayang kepada orang lain baik itu kerabat, orang tua, anak, sahabat juga ketertarikan pada lawan jenis. Ya, secara naluri Allah telah memberikan rasa tertarik pada lawan jenis, sehingga jika ada seseorang yang malah tertarik pada sesama jenis maka jelas dia telah menyalahi ketetapan Allah.

Kembali pada bahasan tentang naluri, naluri ini pemberian Allah, maka bagi orang yang beriman dan paham konsekuensi iman kepada Allah maka dia akan menjadikan Allah itu sebagai satu-satunya Al Khalik yang layak disembah sekaligus Al Mudabbir, Dzat Maha Pengatur yang ketika Allah menciptakan makhluk sekaligus Allah memberikan aturan bagi makhlukNya. Oleh karena itu, seorang muslim yang paham akan konsekuensi rukun iman akan selalu menyelaraskan perbuatannya dengan aturan Allah, bukan malah sebaliknya, abai. Allah memberikan aturan kepada manusia ketika hendak  memenuhi nalurinya, termasuk naluri melestarikan jenis (gharizah nau) ini. Menyukai orang lain, lawan jenis adalah satu hal yang normal, tinggal mencari aturan bagaimana tuntunan Islam memenuhinya. Singkatnya adalah dengan menikah, jika belum mampu maka menyibukkan diri dengan ibadah, tidak malah mengumbarnya, menyalurkan menuruti hawa nafsu.

Bagaimana dengan para penyuka sesama jenis? Manusia seperti ini adalah manusia yang tak paham jati dirinya, tak paham mengapa dia diciptakan, tak tahu tujuan hidup dan tak berpikir visi akhirat. Dia hanya menuruti hawa nafsunya, menuruti bisikan setan. Maka untuk menyadarkan perilaku menyimpang kaum homoseksual adalah dengan menguatkan akidahnya, memberikan pemahaman yang benar tentang tujuan hidup. Secara personal berusaha untuk memahamkan mereka, beri kesempatan untuk berpikir cemerlang, berpikir jauh ke depan hingga akhirat. Dan yang tak kalah pentingnya adalah memberikan sanksi tegas, karena yang telah dilakukan adalah pelanggaran hukum syara’, kriminalitas yang harus diberi sanksi. Jika terbukti melakukan hubungan sesama jenis hanya satu pilihannya, dihukum mati. Agar yang hidup mengambil pelajaran agar pelaku mendapat ampunan.


Rencana tulisan lanjutan

6. Sadarlah, Mereka Itu Jahat Sekali, Tak Ada Kebaikan Tulus (kebaikan mereka selalu berbalut akal bulus, terus mencari korban dan kemarahan mereka begitu kejamnya, melebihi binatang, studi kasus mutilasi dan pembunuhan kaum homo)

7. Homoseksual Semakin Eksis dalam sistem kapitalis (sudah jadi bawaan sistem ini, merusak umat manusia dari seluruh sisi kehidupan)

8. Hanya Hukuman Mati Yang Bisa Menghentikan (hanya mungkin terjadi dalam sistem khilafah)


No comments:

Post a Comment