Wednesday 6 November 2019

Melibatkan Anak Dalam Dakwah Berjamaah, Salahkah?



Suasana dakwah yang semakin menggelora nampaknya semakin membuat gerah para penentang dakwah. Berbagai dalih dikeluarkan untuk mencegah masifnya dakwah. Salah satunya adalah kritikan pada pelibatan anak dalam aksi dakwah. Namun ada pula yang membela bahwa anak pun berhak berada di muka umum untuk menyampaikan pendapat. Sebagai muslim tentu tidak akan terpengaruh dengan opini murahan dalam rangka menghentikan dakwah. Melibatkan anak dalam dakwah berjamaah sudah dilakukan Rasulullah saw jauh  hari.
Di awal dakwahnya, Rasulullah saw mengajak orang-orang telah siap menerima  dakwahnya  tanpa  melihat  usia,  kedudukan,  jenis kelamin, dan asal usulnya. Beliau tidak pernah memilih-milih orang yang akan diseru kepada Islam, beliau mengajak semua umat manusia, menuntut kesiapan mereka untuk menerima Islam.  Banyak  yang masuk Islam. Beliau sangat bersemangat membina semua orang yang memeluk Islam dengan hukum-hukum agama dan meminta mereka untuk menghapalkan al-Quran.
Rasulullah saw membina dan mengorganisir para sahabat. Tidak sedikit di antara mereka yang masih berusia belasan tahun. ‘Ali bin Abi Thalib 8 tahun, Zubair binal-Awwam 8 tahun, Thalhah bin ‘Ubaidillah 11 tahun,  Arqam bin Abi al-Arqam 12 tahun, ‘Abdullah bin Mas’ud 14 tahun, Sa’ad bin Abi Waqash 17 tahun, Mas’ud bin Rabi’ah 17 tahun dan masih banyak lagi para sahabat yang berusia di bawah 18 tahun, yang jika berdasar UU Perlindungan Anak masih terkategori sebagai anak. Dengan fakta ini, akankah kita menuduh Rasulullah telah abai dengan hak anak dan telah mengeksplotasi anak? 
Setelah tiga tahun membina para sahabat, Rasullullah yakin sahabat sudah matang, ‘aqliyah islamiyah dan nafsiyah islamiyah telah terbentuk. Kemudian turunlah Surah Al Hijr ayat 94 : Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah kamu dariorang-orang yang musyrik. Dan para sahabat yang di antaranya anak-anak pun siap keluar dalam dua barisan menyampaikan Islam secara terbuka di sekitar Ka’bah.


No comments:

Post a Comment