Pasir Kelud, 2014
Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu
menyimpang sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah,
bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Al Baqarah [2] : 208-209).
Hisab atas orang-orang yang lebih mengetahui adalah hisab yang lebih berat,
begitu pula hisab kepada aktivis pengemban dakwah Islam juga lebih berat dan
lebih sulit dari pada umat-umat yang lain. Karena peringatan Allah atas
orang-orang yang menyimpang setelah datangnya bukti nyata sangat keras. Maka seorang
pengemban dakwah harus menyadari bahwa dia tidak boleh menyepelekan hal-hal
syubhat apalagi menyepelekan kemaksiatan sekecil apapun. Dia harus membersihkan
langkahnya, tidak hanya dari sampah
namun juga kotoran berupa debu.
Maka tak heran jika dalam sebuah
jamaah dakwah, sebelum seseorang bergabung di dalamnya akan dipastikan tidak
terlibat pada dosa besar. Tidak akan diijinkan seseorang bergabung dalam
barisan jamaah ketika masih terlibat riba sekecil apapun jumlah ribanya, karena
riba adalah salah satu dosa besar. Pun seseorang tidak akan dimasukkan dalam
barisan dakwah ketika masih menjalin interaksi tidak halal. Tidak hanya
berhenti di sini, orang-orang yang sudah masuk dalam jamaah pun akan terus
diingatkan untuk terus membersihkan jalan dakwahnya dari abu yang mengotori,
bahkan menghindari debu-debu dari abu yang kotor. Jalan dakwah ini harus
bersih, pengembannya harus memastikan langkahnya tidak melanggar syariah, memastikan
perilakunya sesuai dengan syariah dan segera membersihkan diri dari debu kotor
dengan secepatnya bertaubat.
Sampah adalah kemaksiatan dan abu
kotor adalah kemubahan. Maka tak layak seorang pengemban dakwah membiarkan diri
menikmati abu kotor atau sekadar debu-debu dari abu yang kotor. Tak layak
seorang pengemban dakwah disibukkan dengan kemubahan, mengedepankan perilaku mubah.
Yang seharusnya dilakukan adalah fokus pada perjuangan dakwah. Fokus mendekatkan
diri kepada Allah sembari terus memohon pertolongannya, fokus mengajak umat
untuk mewujudkan tujuan dakwah, yaitu melanjutkan kehidupan Islam.
Menulis ini setelah membaca kumpulan tanya
jawab Amir HT tentang Komunikasi Online Antara Laki-Laki Dan Perempuan, setelah
membaca Pesan-pesan Menggugah Untuk Pengemban Dakwah : Waspadailah Perilaku
Maksiat, Kemaksiatan Anda Berpengaruh Terhadap Jamaah Dakwah dan setelah
diingatkan seputar tidak diijinkan seseorang yang terlibat riba bergabung dalam
jamaah dakwah.
Semoga senantiasa menjadi pengingat,
tidak hanya untuk menyelamatkan jamaah namun juga menyelamatkan diri ini dari
balasan yang pedih di akhirat kelak.
Semoga menyadari bahwa sampah dan debu
hanya akan membebani jamaah ini, maka pilihannya hanya satu, bersihkan debu-debu
dari abu yang kotor dari jalan dakwah ini, tinggalkn kemaksiatan hindari
menyibukkan diri dengan kemubahan.
Semoga kita terus bersabar di jalan
dakwah ini hingga langkah dakwah berhenti semata karena Allah menghentikannya
dengan datangnya ajal. Bersabarlah, karena pertolongan Allah untuk orang yang
sabar di jalanNya sangatlah dekat.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.(QS. Ash Shaf [61] : 13)
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.(QS. Ash Shaf [61] : 13)
Pare, 19 November 2018
No comments:
Post a Comment