Jika saya bertemu Pak Jokowi
Saya Cuma ingin nawari
Monggo ngaji tilawati
Gpp saya ngajari tanpa dibayari
Dan juga pernah menulis :
Jika bertemu Pak Wiranto atau Pak
Tito saya akan minta tolong beliau-beliau untuk ngajari murid saya kelas 4 baca
Yasin. Jika tidak bersedia saya ngajak murid kelas 6 untuk membacakan Yasin
kepada beliau-beliau.
Mungkinkah bertemu dengan Pak
Jokowi, Pak Wiranto atau Pak Tito?
Insya Allah mungkin saja, karena hanya di Pare - Kediri saja juga pernah bertemu / melihat secara dekat dengan beberapa orang pusat yang tak pernah menduga akan berkunjung ke Pare- Kediri.
Khusus untuk Pak Jokowi, Pak Wiranto, atau Pak Tito toh
jika tidak bertemu di dunia ya pasti di akhirat saya masih bisa meminta
pertanggungjawaban mereka di hadapan Allah di Hari Penghisaban kelak, karena
saya yakin 100% akhirat itu ada.
2014 setelah Gunung Kelud
meletus, meski tidak berbincang tapi posisi saya sangat dekat dengan Presiden
SBY, Menkokesra Agung Laksono, Wagub Jatim Gus Ipul. Saat itu berada di posko
kesehatan TNI AL.
Gus Ipul, baju coklat masker hijau terbuka (Lapangan Wates 17/2/2014)
Tahun 2017, juga menghadiri
pembukaan Aksioma tingkat Jatim di Lapangan Canda Bhirawa Pare, yang buka
adalah Gus Ipul, memang kali ini hanya bisa melihat dari jauh.
Dan saat ini sedang hangat berita
kebrutalan Israel di Palestina. Jelas membunuhi umat Islam di Palestina, tapi
tidak ada yang mengirimkan tentara bala bantuan, bahkan gerakan pemuda yang
pakaiannya mirip tentara yang hobinya membubarkan pengajian atas nama bela Negara
juga tidak berbuat apa-apa.
Jadi ingat, tahun 2012 pernah
bertemu dengan Ust. H. Ferry Nur, beliau saat itu adalah Sekjen KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas
Palestina), saat itu sedang ada acara di BEC. Tanpa diundang beliau mampir ke rumah,
bukan mau ada acara, mampir beli madu saja. Tapi ngobrolnya ngalor ngidul
ngetan ngulon.
Dan beberapa kali ngobrol dengan
anak-anak orang hebat tingkat nasional, sedang kursus di Pare, tidak meminta
bertemu dengan mereka, kebetulan saja ngobrol dan akhirnya cerita A sampai Z.
Meski belum ngobrol dengan orang tuanya, setidaknya punya link ke anaknya,
minimal suatu saat jika bertemu bisa ada bahan SKSD, sok kenal sok dekat.
Jika memang saya tidak bisa
bertemu dengan Pak Jokowi, Pak Wiranto atau Pak Tito,semoga yang berkesempatan bertemu
bersedia membisiki beliau-beliau : “ Jadilah pemimpin yang amanah Pak! Ingat
mati, ingat akhirat!”. Itu saja. Speechless dengan kebijakan mereka, dzalim.
Atau Gunung Kelud harus meletus
lagi agar para pembesar datang ke Kediri?
Akankah menunggu bencana untuk
peduli?
Akankah berpikir akhirat itu
harus nunggu mati?
Sungguh sangat telat sekali
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya (Al A’raf 96)