Monday 18 January 2016

Belajar Islam




Waktu wajib belajar normal
Untuk bisa lulus SD belajar selama 6 tahun
Untuk bisa lulus SMP belajar selama 3 tahun
Untuk bisa lulus SMA belajar selama 3 tahun
Jadi total belajar di sekolah untuk bisa mendapatkan status lulus berijazah adalah 12 tahun
12 tahun mencari ilmu secara formal, namun belum tentu juga hasilnya menguasai semua apa yang telah dipelajari. Masih ada saja yang sekolah sekadar mengejar nilai dan ijazah saja. Bukan demi menuntut ilmu untuk diamalkan dalam kehidupan atau untuk menyelesaikan permasalahan hidup.

12 tahun menuntut ilmu yang tidak sepenuhnya sesuai dengan aturan Allah, yang tidak semuanya bisa diamalkan dalam kehidupan. Apalagi dalam sistem pendidikan sekuler seperti saat ini, semua dilakukan demi dunia semata, demi mengejar materi sebanyaknya. Demi sukses di dunia yang fana.

Maka jika mengharapkan kesuksesan di dunia dan akhirat, tidak boleh mencukupkan diri dengan belajar secara formal saja. Harusnya belajar Islam secara kaffah, karena dengan Islam manusia pasti selamat di dunia dan akhirat.

Secara teori di Madrasah Ibtidaiyah ilmu agama Islam yang dipe;ajari adalah Akidah Akhlak, Fikih, Alquran dan Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Jadi siswa mendapat pelajaran mulai dai pelajaran Tauhid, pembahasan surat di Juz Amma, beberapa hadits, fikih taharah (wudlu, salat, mandi wajib, haid, khitan), fikih muamalah (sedekah, jual beli, pinjam meminjam), bahasa Arab, sirah Nabi Muhammad mulai dari masa kecil, tahapan dakwah, perang-perang Rasulullah, khulafaur rasyidin. 6 tahun belajar sebagian kecil tsaqafah Islam. Dan hasilnya pun belum tentu optimal, paham semua. Ini jika sekolah di madrasah, jika di sekolah umum bisa jadi sebatas Pendidikan Agama Islam yang bersifat umum. Maka tsaqafah Islam harus dikejar.

Padahal di sekolah formal belum semua diajarkan, masih banyak lagi yang seharusnya dipelajari seorang muslim. Agar mendapatkan ilmu sebagai bekal menjalani kehidupan di dunia, yang selanjutnya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Apalagi Islam bukan sekadar agama ruhiyah yang mengatur ibadah mahdlah saja. Islam adalah agama sekaligus mabda atau ideology. Mempunyai seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah ( akidah / tauhid, ibadah yang meliputi zakat, salat, haji, jihad ), mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri ( akhlak, pakaian, minuman, makanan) dan juga mengatur hubungan manusia dengan manusia lain (politik pemerintahan, peradilan, ekonomi, social, pendidikan dan lain sebagainya). Dan tentu itu semua tidak akan bisa dipelajari dalam waktu sekejap. Membutuhkan waktu belajar melebihi waktu belajar secara formal. Membutuhkan komitmen untuk belajar Islam secara intensif. Belajar dengan dijelaskan guru, ditambahi dengan belajar mandiri. Belajar ikhlas lillahi ta’ala, untuk diamalkan bukan sekadar dikumpulkan. Semakin banyak ilmu tidak sombong, namun semakin tawadlu dan bijak.

Mencurahkan tenaga untuk belajar Islam bukan berarti mengabaikan ilmu lain. Tetap menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, tetap menjadi ahli dalam bidang yang telah dipilih, tetap mengukir prestasi. Optimal belajar tsaqafah Islam sekaligus belajar ilmu yang bersifat universal. Berusaha memahami ilmu kehidupan karena di akhirat kita memerlukan bekal. Jangan terlena dengan dunia hingga mengabaikan akhirat yang kekal. Tetap menjaga keikhlasan dengan iman yang tebal. Sabar menjadi proses belajar meski kadang masalah menghadang.

Mengkaji Islam dalam majelis taklim bersama ulama, mengkaji sistem Islam kaffah bersama jamaah dakwah agar bisa bersama memperjuangkan penerapannya dalam kehidupan. Sebagai konsekuensi berakidah Islam dan mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin.


Pare, 18 Januari 2016

No comments:

Post a Comment