Pernah ada yang mengeluh, uang belanjanya berkurang,
infak dan sedekah terasa berat karena
mobil suami servis habis biaya banyak. Enteng nanggepi : “Ya, sudah ga usah
punya mobil saja biar ga keluar uang servis mobil”. Eee ga terima dengan usulan saya.
Semakin bertambah pendapatan semakin bertambah pula
pengeluaran. Semakin punya banyak benda semakin banyak pula biaya yang
dikeluarkan. Terkadang tak merasa
Karena punya motor maka siap dengan biaya bensin, biaya
servis, tambal ban bocor, pajak tahunan, ganti onderdil, lecet sedikit beli ini
itu untuk menutupinya.
Karena jumlah baju bertambah perlu tambahan tempat, beli
almari baru. Karena persediaan baju bertambah cenderung ambil pakai, ambil
pakai tanpa sadar baju kotor menumpuk. Capek nyuci setrika sendiri akhirnya ke
laundry. Tambah biaya
Karena punya smartphone ada tambahan biaya beli pulsa
internet, punya sosmed, kerjaannya berlseluncur di akun teman apalagi incaran,
penasaran update statusnya teman. Tambah biaya cari aplikasi ini itu. Belum
lagi dengan aksesorisnya
Punya sepatu lebih dari satu bingung beli tempat sepatu
ekstra, soalnya satu keluarga juga punya lebih dari satu. Belum lagi koleksi
sandalnya.
Bijak sebelum membeli, sepenting apakah benda yang akan
dibeli. Tidakkah masih bisa disubtitusi dengan benda yang sudah dimiliki.
Pastikan apapun yang dimiliki bukan sekadar ingin memuaskan
diri sendiri
Pastikan apapun yang dimiliki bermanfaat untuk kehidupan
dunia dan akhirat nanti
Pastikan apapun yang dimiliki untuk menambah poin pahala
dari ilahi
Jangan kikir, merasa sepenuhnya memiliki padahal jika
berkendak bagaimana pun caranya Allah bisa mengambill lagi
Ringanlah memberi manfaat kepada orang lain ketika berbagi
Jangan terpengaruh gaya hidup kapitalisme yang mengijinkan
individu bebas memiliki
Merasa yang dimiliki semata kerja keras sendiri lupa dengan
Allah Yang Memiliki Kekayaan dan Memberi Rezeki
Bersyukur kepada Allah yang memberi kenikmatan tiada henti
Pare, 29 Januari 2016