Friday 3 April 2015

Perang Khaibar dan Body Contest

                                       Gbr. dr dakwah.info

Setelah berhasil mengikat perjanjian damai dengan Quraisy melalui perjanjian Hudaybiyah, Rasulullah saw segera mempersiapkan strategi berikutnya, yaitu menyelesaikan permasalahan dengan Yahudi Khaibar. Sebelumnya, Rasulullah sudah mengetahui bahwa Khaibar telah bersekongkol dengna Qurays untuk menyerang Madinah. Sebelum persengkokolan itu terealisasi Rasulullah berusaha memutus hubungan Qurays dengan Khaibar. Maka ditempuhlah strategi damai untuk menghadapi Qurays, dengan perjanjian Hudaybiyah Rasulullah berhasil mengisolasi Khaibar, tidak menjalin hubungan dengan Qurays.

Awalnya para sahabat menentang perjanjian ini, menganggap Rasulullah merendahkah kepentingan kaum muslimin. Namun kedongkolan para sahabat hanya sebentar saja, keimanan mereka kepada Allah dan RasulNya lebih mendominasi, pada akhirnya mereka mendengar dan taat. Penyesalan kaum muslimin semakin dalam ketika mengetahui pengaruh dari perjanjian Hudaybiyah yang ternyata semakin mengukuhkan posisi Daulah Islam di Jazirah Arab. Opini dakwah Islam semakin menyebar, informasi kebijakan Rasulullah semakin meluas, dan jalan dakwah Daulah Islam keluar Madinah semakin terbuka lebar.

Setelah perjanjian Hudaybiyah, kaum muslimin tidak bersantai-santai. Persiapan memerangi Khaibar dilakukan, pasukan kaum muslimin yang mengikuti perang Khaibar ini adalah para sahabat yangmenyaksikan perjanjian Hudaybiyah. Mereka adalah orang-orang pilihan, minimal dari segi fisik. Sebelum perjanjian Hudaybiyah, kaum muslimin berencana melaksanakan haji ke Mekkah, untuk menghindari halangan Qurays ditempuhlah jalan yang tak biasa dilewati, rute yang penuh dengan kesulitan dan bahaya. Tentu memerlukan kesiapan fisik yang luar biasa. Belum lama kembali dari Hudaybiyah mereka sudah siap menyerang Khaibar. 

Strategi dalam perang Khaibar ini adalah serangan cepat dan menaklukan benteng-benteng mereka satu persatu. Dengan serangan cepat, Khaibar tak bisa berbuat banyak, meski sebelumnya mereka juga sudah mengetahui bahwa Rasulullah pasti akan menyerang Khaibar. Dan salah satu peristiwa yang menarik ketika penaklukan benteng Khaibar adalah apa yang dilakukan Ali bin Abi Thalib. Ketika berhasil mendekati salah satu benteng tiba-tiba seorang Yahudi menyerang Ali bin Abi Thalib hingga perisainya jatuh. Sebagai gantinya Ali bin Abi Thalib menggunakan salah satu pintu benteng untuk melindungi diri, pintu sebagai perisai baru dilepas dari tangan Ali ketika memperoleh kemenangan. Pintu benteng ya… bukan pintu rumah. Membayangkan kualitas pintu tersebut….Padahal dalam riwayat, bahkan tujuh orang pun  tidak kuat membalik pintu benteng itu. Jadi, semakin teruji kekuatan fisik pasukan kaum muslimin. Fisik yang kuat, semangat membara, dan keyakinan kemenangan dari Allah SWT menjadi modalnya.

Akhir cerita, kaum muslimin berhasil menaklukkan Khaibar. Penduduknya meminta penyelesaian damai, dan jadilah Khaibar sebagai tanah kharaj. Tetap dikelola dan menjadi milik Khaibar, Rasulullullah menjamin dan melindungi Khaibar dan menetapkan Kharaj yang harus diberikan Khaibar kepada Daulah. 

Begitulah, salah satu perang pada masa Rasulullah. Perang yang dipersiapkan secara matang. Perang yang menjadi salah satu aktivitas ketika Daulah tegak. Jadi ketika daulah Islam tegak nanti jangan dibayangkan semua bisa santai-santai, berleha-leha. Persiapan fisik tak boleh diabaikan. Maka, memastikan fisik kaum muslimin sehat dan kuat juga menjadi kewajiban bersama. Ironi jika khilafah tegak nanti yang ada hanyalah generasi lemah fisik, sering sakit, kecil-kecil sudah mengidap kelainan bahkan terkena kanker. Gara gara makanan tak sehat, lingkungan tak sehat dan gaya hidup serba instan. Umat Islam tubuhnya harus kuat, tidak sakit-sakitan. Memang membutuhkan usaha yang luar biasa. Di satu sisi berjuang menegakkan system Islam, di lain sisi menjaga agar generasi penerus kita menjadi generasi yang kuat secara fisik, tsaqafah dan pemikiran. 

Apa hubungannya dengan Body Contest ?

Hanya teringat, minggu lalu di tempat fitness dekat rumah mengadakan body contest tingkat Jatim. Tidak ikut lihat sich, jijay…. Tapi berhubung halaman dipakai tempat parkir dan teras rumah dijadikan transit persiapan. Jadi tahu persiapan para peserta. Jangan dibayangkan seperti binaraga ya… pamer hamper seluruh body. Kalo body contest ini peserta pake celana panjang. Tapi tetap agak mirip juga, tubuh peserta mengkilap, harusnya karena keringat (jadi ketika berlatih sampe berkeringat, membuktikan mereka benar-benar mengeluarkan energy) tapi pas nyapu nemu bungkus balsem, wah… berkeringatnya dipaksa. Bisa jadi buat persiapan kalo ada yang cedera. Nah hampir semua peserta adalah anggota club fitness. Dan jangan dikira alat-alat fitnes itu muriah meriah lho… Jadi untuk latihan di fitness bayarnya ga murah. 

He..he.. fitness saat ini lebih banyak yang kejar tujuan membentuk body saja. Tetap ada yang demi kesehatan, tapi juga tidak paham. Sehatnya demi apa.

Kadang merasa sayang saja dengan biaya yang mereka keluarkan. Bisa jadi bisa lebih bermanfaat utuk kebutuhan lain. Sehat tidak harus dengan bantuan alat mahal. Kecuali untuk yang membutuhkan terapi khusus. 

Harusnya dipikirkan juga, membuat alat yang fungsinya seperti alat fitness tapi juga mendukung aktivitas pokok. Dulu di rumah ada alat pompa air, dikayuh seperti sepeda tapi untuk menggerakkan dynamo,seperti generator pembangkit listrik. Olahraga sambil ngisi bak mandi. 

Menjadi  kewajiban bersama, mencetak generasi berkualitas, cerdas, kreatif, sehat sekaligus mewujudkan system yang kondusif untuk mereka yaitu system Islam. System khilafah ‘ala minhajinubuwwah. Mengakhiri system kapitalisme yang hanya mencetak generasi sekuler, pembebek, hedonis, matre dan bermental lembek. 

#IndonesiaKitaTerancamNeoliberalismedanNeoimperialisme


Mikir dan mencari solusi individu dan sistemik


#YukNgaji

Pare, 3 April 2015

No comments:

Post a Comment