Monday, 27 April 2020

Ramadhan, Saatnya Taubat Dan Taat


Sebuah nikmat yang luar biasa, bertemu kembali dengan bulan mulia penuh berkah. Maka ada kesempatan berlimpah selama satu bulan untuk mendapatkan kemuliaan dan keberkahannya. Namun ada yang istimewa dengan Ramadhan kali ini, kita sedang diuji dengan musibah wabah corona, yang tak bisa dipungkiri mempengaruhi suasana kekhusyukan Ramadhan. Akan tetapi apapun keadaannya, bagi seorang muslim musibah pun akan tetap bisa diambil hikmahnya. Musibah menjadi saat yang tepat bagi seorang muslim untuk muhasabah diri, jika benar telah banyak melakukan dosa maka Ramadhan ini saat yang tepat untuk bertaubat. Sebagaimana janji Allah yang akan membuka pintu taubat selebarnya di bulan mulia ini. Selanjutnya terus mengingat, bahwa taubat itu bermakna menyesali dan tak mengulangi. Maka langkah berikutnya adalah kita memastikan bahwa selanjutnya aktivitas kita adalah aktivitas semata taat kepada Allah.

Tak sekadar taubat secara personal, negeri ini juga membutuhkan taubat kolektif seluruh umat Islam, yang telah mengabaikan hukum Allah dan bisa jadi bergelimang dengan dosa atas kemaksiatan yang dilakukan. Ramadhan saat yang tepat bagi bangsa ini untuk bersama berkomitmen menerapkan syariat Allah secara menyeluruh dalam semua bidang kehidupan. Setidaknya bangsa in mendapat pahala atas kemauan untuk bertaubat, dan semoga dengan keyakinan akan pertolongan Allah bagi hambaNya yang bertaubat dan mempunyai komitmen untuk menjalankan syariat Allah akan mengantarkan pada solusi tuntas pada permasalahan dunia dan membawa obat bagi pandemic covid 19.

Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menyempurnakan taubat dan  ketaatan kepada Allah dengan menerapkan Islam secara kaffah. Dan Islam kaffah hanya akan sempurna terlaksana dalam sistem khilafah. Oleh karena itu, di bulan yang mulia ini perjuangan untuk mengajak seluruh umat manusia untuk menerapkan Islam kaffah dalam naungan khilafah juga butuh untuk ditingkatkan. Agar kesadaran umat akan pentingnya perubahan menuju khilafah semakin kuat. Dan akhirnya kemenangan Islam pun semakin mendekat.

Tuesday, 14 April 2020

Ikan Pindang Bumbu Kemangi



Bahan dan bumbu
6 ekor ikan pindang ukuran sedang
Bawang putih
Bawang merah
Cabe rawit
Cabe merah besar
Cabe hijau besar
Kemiri
Lengkuas
Merica
Bawang pre
Daun bawang merah (senthir)
Daun salam
Tomat
Gula
Garam
Daun kemangi

Cabe menyesuaikan, pertimbangkan anggota keluarga yang balita, lansia, perut sensitif

Proses masak
Goreng pindang, bersihkan durinya, potong kecil, coba sedikit agar tahu pindang sudah asin atau belum, biar bisa menyesuaikan garamnya

Bumbu yang dihaluskan : bawang putih, bawang merah, kemiri, merica. Lengkuas cukup digeprek.

Bumbu yang dipotong kecil : semua cabe, tomat, daun bawang pre dan senthir

Goreng dengan api kecil bumbu yang sudah dihaluskan. Masukkan irisan cabe, tomat, Lengkuas, semua daun secara bertahap

Tambahi air, masukkan ikan pindang, tambahi gula, biarkan meresap, masukkan kemangi hingga layu, angkat

Monday, 13 April 2020

Bukan Omong Doank



******************************************

Buku Sistem Keuangan Negara Khilafah Bab Zakat

Hukum Orang yang Menolak Membayar Zakat

Jika seorang muslim mempunyai harta yang telah mencapai nishabnya, maka wajib atasnya zakat. Ia wajib menunaikan apa yang diwajibkan pada hartanya, berupa zakat. Jika ia menolak menunaikan kewajibannya, itu berarti dosa besar. Sebagaimana digambarkan di dalam hadits-hadits mengenai harta zakat. Di sana digambarkan bahwa orang-orang yang tidak menunaikan zakat dari harta mereka diancam dengan ancaman yang keras.

Orang yang menolak membayar zakat, harus dilihat dulu kenyataannya. Jika dia menolak membayar zakat akibat kebodohannya terhadap kewajiban zakat, maka kepadanya harus diberitahu tentang kewajibannya. Dia tidak dikafirkan dan tidak dicela, karena dia mempunyai udzur, tetapi zakat (tetap) diambil darinya.

Apabila ia menolak menunaikan zakat karena mengingkari kewajibannya, maka orang seperti ini dianggap murtad, yaitu diperlakukan seperti menghadapi orang murtad. Kepada orang ini diberi tenggat waktu tiga hari (untuk bertaubat dan kembali-peny). Jika ia bertaubat, maka diambil zakat darinya, dan dibiarkan. Jika menolak, ia dibunuh (diperangi). Karena wajibnya zakat merupakan perkara agama yang sudah lumrah diketahui (ma’lum minaddin bi adl-dlarurah). Lagi pula dalil-dalil tentang wajibnya zakat itu sangat jelas, baik di dalam al-Qur'an, Sunnah maupun ijma' sahabat. Dan tidak tersembunyi dari seorangpun kaum Muslim.

Jika ia menolak menunaikan zakat dengan keyakinan terhadap kewajibannya, maka zakat diambil darinya dengan cara paksa. Jika sekelompok orang menolak menyerahkan zakat kepada negara, mereka menolak mentaati negara dalam kewajiban membayar zakat, dan mereka menolak membayar zakat tersebut pada suatu daerah tertentu dan mereka membentengi daerah tersebut, maka negara memerangi mereka sebagaimana memerangi bughat (kaum pembangkang). Hal itu pernah dilakukan Abubakar dan para sahabatnya terhadap orang yang menolak membayar zakat.

*****************************************

Begitulah mekanisme perlakuan terhadap orang yang menolak membayar zakat, dicari tahu terlebih dahulu alasannya, baru diambil tindakan.


Bagaimana dengan kasus penolakan jenazah yang berakhir pada penangkapan beberapa orang ?
Hampir mirip, harus dicari dan diselidiki dulu. Memang mengurus jenazah dari jaman kecil sampai tidak muda, seorang muslim juga tahu hukumnya fardhu kifayah (selalu saja kalau menjelaskan tentang fardhu kifayah contohnya mengurus jenazah). Artinya seorang muslim insya Allah pasti tahu hokum mengurus jenazah, mulai dari awal hingga memakamkan.

Namun mengapa masih ada yang menolak jenazah? Kemungkinan besar karena erat kaitannya dengan wabah corona, sedangkan wabah corona adalah sesuatu yang baru di negeri ini. Sejak awal pemerintah sudah tidak serius, meremehkan, terutama terkait edukasi dan pemberian informasi yang benar ke tengah rakyat. Tidak heran, kebijakan dan perkataan antar pejabat saja saling-silang tidak kompak, apalagi informasi yang diterima rakyat, jadi simpang-siur dan diwarnai dengan hoax, maka wajar jika rakyat sendiri menjadi bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ketika informasi yang diterima tidak jelas atau bahkan salah, maka tentu akan berpengaruh pada sikap seseorang.

Oleh karena itu, edukasi, memberi tahu, memberi informasi, menyampaikan berita yang benar adalah perkara yang penting, tidak boleh diremehkan.

Termasuk pula di dalamnya adalah aktivitas dakwah. Dakwah pemikiran dan politik mengajak penerapan islam kaffah dalam naungan khilafah sering dianggap sebagai aktivitas omong doank belaka. Tapi jangan salah, dakwah pemikiran ini sejatinya yang akan mempengaruhi pemahaman dan selanjutkan akan mengubah sikap seseorang. Maka teruslah dakwah, teruslah menyampaikan. Menyampaikan informasi ke tengah umat, menyampaikan semua ajaran islam, menyampaikan ajakan menerapkan Islam kaffah dalam naungan khilafah.


Pare, 13 April 2020

Saturday, 11 April 2020

Jaring Pengaman Sosial Di Tengah Wabah Tak Menyelesaikan Masalah


Akhirnya presiden mengeluarkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) di tengah wabah corona  yang melanda Indonesia. Program JPS diimplementasikan dalam bentuk enam program.  Dengan program ini pemerintah ingin memastikan bahwa negara hadir untuk masyarakat dan ingin mengurangi beban dari masyarakat yang terdampak. Beberapa program jaring pengaman sosial yang mendapat stimulus dari pemerintah untuk menekan dampak virus Corona di antaranya Program Keluarga Harapan atau PKH; Kartu Sembako; Kartu Prakerja; penggratisan pelanggan listrik 450va dan diskon 50 persen untuk 900va; 25 triliun rupiah untuk operasi pasar dan logistik; dan keringanan pembayaran kredit bagi pekerja informal.

Banyak kalangan yang memprediksi program JPS ini tidak efektif, mengingat jumlah masyarakat yang terdampak semakin banyak dan jumlah penderita covid 19 belum ada tanda mengalami penurunan. Kebijakan ini malah memperjelas cuci tangannya negara dari mengurusi seluruh warga. Misalnya saja penggratisan dan diskon tariff listrik yang hanya berlaku untuk pelanggan 450 va dan diskon untuk pelanggan 900 va, tentu ini hanya akan dinikmati segelintir orang saja. Bagaimana dengan pelanggan 900 non subsidi juga 900 ke atas, padahal dahulu pemerintahlah yang terus mendorong agar masyarakat menambah daya. Selain itu JPS juga tidak akan berpengaruh di saat pemerintah hanya mengambil keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang hanya memperpanjang masa wabah bukan menghentikannya. Kebijakan karantina wilayah jelas ditolak pemerintah karena minimnya dana untuk membiaya pemenuhan warga yang dikarantina, apalagi adanya sinyal bahwa saat ini negara sedang tak punya dana.  Ini terbukti dengan dibukanya rekening khusus untuk menampung donasi pengusaha. Maka sangat wajar jika banyak yang meragukan JPS akan terlaksana semua. JPS tak akan menjamin rasa aman, marga masih dihantui dengan kesimpang-siuran realisasi program ini. Misal keringanan kredit untuk pekerja informal, jelas ini akan terkatung-katung, karena sama sekali tidak ada data tentang pekerja informal ini. JPS hanyalah janji manis penguasa kepada rakyatnya agar sedikit terhibur di saat wabah semakin merajalela. Negara berlepas tangan dari tanggungjawabnya, dana yang seharusnya dikeluarkan negara untuk kepentingan rakyat seolah menguap begitu saja tanpa tahu digunakan untuk apa.

Kebijakan ini sangat jauh berbeda dengan kebijakan dalam sistem khilafah sebagai penjamin penerap Islam kaffah. Islam adalah agama yang sempurna, taka da satupun perkara di dunia yang lepas dari aturan Islam. Orang mati saja diatur dan dipenuhi haknya apalagi orang sakit dan orang hidup. Ketika wabah datang Islam menerapkan lockdown sesuai tuntunan syariah. Agar kehidupan terjaga, agar nyawa terlindungi, baik nyawa oranng muslim maupun nonmuslim. Khilafah adalah institusi yang wajib melindungi seluruh warga negaranya, negara tidak boleh ceroboh membuat kebijakan yang mengakibatkan bahaya bagi rakyatnya. Tidak boleh mempertaruhkan nyawa rakyatnya demi kepentingan ekonomi segelintir golongan, jika ekonomi mati masih bisa diperbaiki namun jika nyawa  hilang tentu tak bisa dikembalikan. Namun faktanya ini yang terjadi di negeri kapitalis ini, nyawa manusia begitu tak berharga karena ruh kapitalisme telah mengakar kuat.

Saturday, 4 April 2020

Dari masjid kami berjuang


Suasana masjid Darul Falah saat wabah corona

Tulisan sudah pernah diposting  di sini

Alhamdulilah dalam suasana musibah Corona masjid Darul Falah Tulungrejo Pare tetap mengadakan salat jamaah. Tentu dengan S & K berlaku. Memang tak banyak jamaah, karena masjid yang terletak di pusat kampung inggris sudah tak didatangi para pendatang yang sedang kursus di Pare, mengingat semua kursusan libur.

Sebuah masjid yang bersejarah, menjadi salah satu masjid yang dirintis oleh pasukan Pangeran Diponegoro yang sengaja berpencar menghindari kejaran pasukan Belanda.

Dan di masjid ini pula lahir para pejuang dan perintis kampung inggris. Adalah Ustadz Ahmad Yazid, beliau seorang tokoh ulama yang menguasai ilmu agama sekaligus banyak bahasa. Beliau pula yang menjadi guru Mr. Kalend, pendiri BEC pionir kursusan bahasa Inggris di Pare.

Dari masjid Darul Falah juga terlahir para pejuang, ilmuwan sekaligus politisi.

Siapa pun yang berkunjung ke Pare tidak afdhal jika belum mampir ke masjid Darul Falah.

Dan di masjid ini pula kami menggembleng siswa - siswi. Praktik latihan wudhu, salat hingga melaksanakan salat jamaah juga berbagai aktivitas lainnya. Memang tak semua anak bisa nyaman dan tenang di masjid. Kadang mereka berlarian, berkejaran, berguling-guling dan sebagainya. Tidak masalah, selama bisa menjaga diri, menjaga kebersihan dan kesucian masjid. Selama tidak ada kegiatan di masjid, siswa bebas masuk masjid.

Di masjid kami mengajarkan ibadah dan adab. Mengajarkan berbagai ilmu dan menyampaikan nasihat. Dengan harapan mereka kelak menjadi anak yang saleh, berguna bagi sesama manusia, agama dan bangsa.

Di masjid siswa belajar berjamaah, peduli dengan sesama, tampil saat giliran pidato, hingga sesekali menjadi tempat terlaksananya sanksi. Diam di masjid, membaca Al Qur'an, dzikir dan wirid. Tidak boleh beranjak dari masjid tanpa ijin. Tinggal  dipantau dari cctv.

Insya allah saat masuk nanti masjid Darul Falah akan ramai kembali, siap melahirkan generasi saleh.

Generasi pejuang penerus masa depan bangsa. Aamiin

Yang mau gabung di MI Al Hidayah YPSM silakan daftar di sini : http://bit.ly/daftarmialhidayahypsm



Friday, 3 April 2020

Rindu Bertemu

Tulisan sudah diposting di Fb https://www.facebook.com/nuraini.pare



16 Maret 2020, terakhir bertatap muka dengan mereka. Sehari sebelumnya sudah ada edaran bahwa pembelajaran siswa di sekolah di hentikan.

Tidak memungkinkan untuk mengumukan bahwa Senin pembelajaran di sekolah off. Ada wali murid yang tidak punya HP, atau no sudah ganti. Dan Senin juga bertepatan dengan jadwal uji coba ujian madrasah. Diputuskan Senin tetap masuk. Memasang papan pengumuman, pulang lebih awal.

Tidak seperti biasa, siswa langsung ke masjid salat dhuha, pengumuman bersama, masuk kelas pemberian tugas belajar di rumah.

Memanfaatkan waktu yang ada untuk memberikan arahan apa yang harus dilakukan selama di rumah, memberi arahan seputar virus corona. Alhamdulillah, berusaha mengantisipasi meski sama sekali tak menduga, corona begitu dekat dengan kami.

Entahlah bagaimana nasib mereka yang tak punya HP, bagaimana belajar mereka di rumah.

Dan minggu ini ternyata masa belajar di rumah diperpanjang.

Terus berdoa semoga ini segera berakhir.

Suasana yang tidak pasti sungguh menyesakkan hati.

Semoga kembali bertemu, dengan suasana baru. Sudah sedikit lelah menjawab pertanyaan : Bu kapan masuk sekolah?

InsyaaAllah masuk nanti ada yang beda, alhamdulillah pembangunan lantai dua MI Al Hidayah YPSM terus berlanjut.

Dan tahun ajaran baru siap menerima peserta didik baru.

Ceritane mau promo sekolahan 😊

Yuuk mari daftar di sini

http://bit.ly/daftarmialhidayahypsm

Abaikan typonya yang bikin  sepertinya sudah lelah 😊

Silakan temukan typonya