Sumber gambar : Kompasiana.com
Insya Allah amat
sangat menghindari menggunakan istilah cebong dan kampret. Agar sama persepsinya,
cebong adalah olokan-julukan atau apalah yang disematkan kepada pendukung paslon
01 pilpres, sedangkan kampret paslon 02. Cebong sering diembel-embeli IQ 200
sekolam, otaknya kecil ga bisa mikir. Sedangkan kampret otaknya terbalik , apa yang
dipikirkan terbalik antara fakta dan hoaks. Itu yang setidaknya sering
terlontar dan berseliweran di media social.
Jika dalam
sebuah status, berita, komentar ada hujatan tentang cebong dan kampret, memilih
untuk tak melihat lebih jauh lagi, tidak tertarik dengan olokan rendahan.
Oleh karena itu,
perlu diluruskan. Karena kita manusia dikaruniakan akal untuk berpikir, tidak asal
ucap, tidak asal bertindak. Apapun perbedaannya, cebong dan kampret sama-sama hewan,
makas ecara fisik tak layak disamakan dengan manusia. Memang ada kesamaannya,
yaitu mempunyai otak. Namun ketika mendifinisikan otak sebagai saatu-satunya
hal yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, maka saya sarankan untuk membaca
dua buku yang secara khusus membahas tentang definisi berpikir dan
seluk-beluknya. Buku Hakikat Berfikir (at tafkir) dan Panduan Berpikir Cepat
dan Produktif (Sur’atul Badihah). Untuk at tafkir saya ada filenya
(arab-indonesia), silakan japri yang minat.
Dengan membaca
dua kitab tersebut, akan menjadi jelas bahwa berpikir tidak hanya membutuhkan
otak, namun butuh alat indera, fakta yang terindera dan informasi pendahulu. Dan
juga tentang konsep IQ, IQ tak selalu berbanding lurus dengan mulianya manusia,
karena manusia mulia hanya dengan takwa.
Maka, mari
akhiri perseteruan antara cebong dan kampret, hentikan olokan rendahan. Dahulukan
berpikir, terutama untuk seorang muslim, berpikirlah cemerlang, jadikan hukum syara’
sebagai informasi pendahulu, jadikan syariat sebagai standar. Tak perlu
mengikuti hawa nafsu, sebenci apapun kepada paslon lawan, tetaplah kedepankan
keterikatan pada hukum Allah. Secinta apapun pada paslon, jangan sampai cinta
buta.
Tak perlu lagi olokan
cebong, kampret, kardus, sumbu pendek jika hanya demi melampiaskan euphoria dukungan
paslon dalam pilpres.
Kembalilah menjadi
manusia seutuhnya, berjuang untuk meraih ridhoNya
Menerapkan Islam
kaffah dalam naungan khilafah, wujudkan islam sebagai rahmat untuk seluruh alam
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan
mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat , dan mereka
mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai. (QS. Al A’raf [7] : 179)
No comments:
Post a Comment