Monday 18 March 2019

Reportase Peringatan Isra’ Mi’raj : Pembukaan - Bahasa Arab


Alhamdulillah masih diberi kesempatan menghadiri peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw dengan tema : Sebuah Momentum Kebangkitan dan Persatuan Umat.

Memasuki ruangan, masih belum banyak peserta, sebagian besar kursi belum terisi, mencari tempat duduk dan mengkondisikan semua anggota rombongan. Masih ada rombongan Pare yang belum datang. Karena yang ketinggalan salah satunya adalah anak kursusan yang notabene belum kenal medan, berinisiatif untuk menunggu mereka di dekat pintu masuk.

Peserta lain sudah mulai memenuhi kursi yang tersedia. Pembawa acara pun menyapa peserta. Tidak dengan bahasa Indonesia, menggunakan Bahasa Arab. Dan sepanjang acara pun juga lebih banyak menggunakan bahasa Arab sebagai pengantar.

Alhamdulillah, mendengar sapaan dan deskripsi acara dalam bahasa Arab itu terasa beda.

Ya, bahasa Alquran, bahasa Hadits. Bahasa yang istimewa bagi umat Islam.
Ada banyakkeutamaan dan alasan pentingnya belajar Bahasa Arab, di antaranya sebagai berikut (diambil dari materi belajar bahasa Arab dalam 11 pertemuan, materi berupa PPT lupa dapat darimana, silakan kirim alamat email jika menginginkan filenya) :

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa
Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (TQS. Yusuf [12]: 2)
“dan Sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, * Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), * ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, * dengan bahasa Arab yang jelas.”
(TQS. Asy-Syu’ara [26]: 192-195)

Imam Asy-Syafi’i: “Hendaknya setiap muslim mempelajari lisan Arab (bahasa Arab) sampai batas usaha keras yang dia bisa.” (Ar-Risalah: 48)

Ibn Taimiyyah: “Sesungguhnya bahasa Arab itu adalah bagian dari agama, dan mengetahuinya adalah keharusan yang wajib, (karena) sesungguhnya memahami Al-Qur’an dan Hadits adalah fardhu, yang tidak dapat dipahami kecuali dengan memahami Bahasa Arab (terlebih dahulu), dan setiap perkara yang suatu kewajiban tidak sempurna tanpanya maka hukum perkara tersebut adalah wajib.”  (Iqtidhâ’ Ash-Shirâth Al-Mustaqîm: 207)

Syaikh Taqyuddin An-Nabhani: “Adapun penyebab kemunduran (dunia Islam) ini maka kembali kepada satu hal, yaitu sangat lemahnya pemahaman terhadap Islam. Kelemahan ini disebabkan karena pemisahan antara KEKUATAN ARAB dengan KEKUATAN ISLAM, yaitu dengan diremehkannya peran bahasa Arab dalam memahami dan menerapkan Islam sejak awal abad VII Hijriyyah. Selama kekuatan Arab tidak disatukan dengan kekuatan Islam, yaitu dengan cara menempatkan bahasa Arab –yang merupakan bahasa Islam- sebagai unsur yang sangat penting yang tidak terpisahkan dari Islam, maka kemuduran akan tetap melanda kaum muslim.” (Mafâhîm Hizb At-Tahrîr: 1)

Asy-Syafi’i ra berkata: “Saudaraku, engkau tidak akan pernah mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, saya akan merincinya dengan jelas, (yaitu): kecerdasan, ketamakan, kesungguhan, harta, bergaul dengan ustadz, dan (menyediakan) waktu yang panjang.” (Diwan Asy-Syafi’i)

Semoga Allah masih memberi kesempatan kepada kita untuk terus istiqamah dalam belajar Bahasa  Arab. Aamiin.

Pare, 18 Maret 2019

1 comment:

  1. JADIKAN AGEN KAMI MENJADI FAVORIT ANDA ,
    AYOO BERGABUNG BERSAMA RIBUAN MEMBER KAMI YANG LAINNYA
    HANYA DI HTTP :// WWW.ARENA-DOMINO.COM
    BONUS ROLLINGAN TERBESAR 0,3 % SETIAP MINGGUNYA .

    ReplyDelete