Friday 2 September 2016

Masjid dan Perpustakaan

Catatan tersimpan 6 Januari 2012

Perpustakaan Pusat ITS 
(Sumber gambar : Fb Prof Joni Hermana)

Mengingat catatan ini karena ada yang menanyakan tentang kesan dan manfaat perpustakaan.

Masjid dan Perpustakaan, dua tempat yang selalu ingin saya singgahi ketika mengunjungi sebuah kampus.

Karena bagi saya dua tempat tersebut menurut saya bisa menjadi indicator untuk sedikit tau semangat  dan kepribadian para mahasiswanya.

Masjid mewakili nafsiyah dan perpustakaan mewakili aqliyah.
Sungguh mengenaskan jika masjid sepi
Sungguh ironi jika perpustakaan sepi

Dan masjid serta perpustakaan juga bisa menjadi indicator kepedulian pihak kampus. Bagaimana mahasiswa betah di masjid kalo masjid  tidak nyaman ? Bagaimana mau ke perpustakaan kalo fasilitasnya minim dan tak menarik hati ?

Masjid yang penuh kenangan
Masjid Manarul ‘Ilmi ITS : pertama kali mengenal mabda’ Islam

Masjid Kampus B Unair : pertama kali mengenal semangat yang luar biasa untuk segera menerapkan Islam dalam naungan Khilafah agar umat Islam tidak selalu dilecehkan

Masjid Kampus Ketintang UNESA : pertama kali mensyukuri bisa kuliah di ITS ( karena tau untuk pertama kalinya kondisi UNESA yang  ternyata lebih tidak menyenangkan daripada  ITS…maaf utk temen-temen UNESA ^_^)

Masjid Kampus IAIN Sunan Ampel : pertama kali bertemu seseorang yang dengan semangat menggugah kesadaran umat akan pentingnya kesatuan umat agar umat terlindungi dan terjaga.

Masjid Kampus UM : pertama kalinya transit di masjid kampus yang  terletak di Malang. Beberapa kali ke Malang blas ga pernah mampir kampus.

Masjid Kampus STIE Hamfara : pertama kali tau masjid kampus yang paling  sederhana ( masih dalam proses soalnya…)
Masjid Kampus UIN SuKa : pertama kali tau masjid kampus lux yang identik dengan sarang JIL

Masjid Kampus IPB Darmaga : pertama kali berkunjung  ke kampus di Jawa Barat, agak tidak sesuai dengan bayangan yang  selama ini tersimpan. Serasa ada yang hilang meski pertama kali mengunjunginya dan baru terjawab setelah beberapa hari kemudian .

Update : 25 Feb 2018
UMY Yogya  : sementara ini paling salut, masjid KH Ahmad Dahlan letaknya dekat dengan Perpus KH Mas Mansur. Mengingatkan, muslim itu harusnya ingat masjid sealigus tdk mengabaikan tsaqafah. Iman dan IPTEK sekaligus dapat.

Sebelah kiri perpus, sebelah kanan yg ada menara masjid kampus -UMY

Tentang perpustakaan, berhubung belum pernah keliling Indonesia apalagi dunia, ya Perpustakaan Pusat ITS masih menduduki peringkat pertama yang paling mengesankan. 

Tapi saat ini faktanya sudah kembali ke kampung halaman, bagaimanapun juga berusaha menyesuaikan dan berusaha memelihara keinginan untuk tetap mengasah aqliyah atau pola pikir. Apalagi tinggal di daerah tidak seperti tinggal di kota besar atau lingkungan kampus. Tidak banyak yang punya koleksi buku, bondho nyari pinjaman gratis agak susah, sama-sama senasib tidak punya buku. 

Jadilah perpustakaan daerah kabupaten sebagai tempat alternatif. Memang  tidak selengkap perpustakaan di ibu kota propinsi namun lumayan sangat membantu. Di Pare ada perpustakaan daerah “ MAS TRIP “ koleksi buku lumayan banyak, ada dua koran harian, fasilitas wi-fi dan sesekali ada pelatihan untuk umum. Silakan dimanfaatkan, sayang  jika tidak pernah atau jarang ke perpustakaan.

Pare, 2 September 2016 




No comments:

Post a Comment