Sunday 8 May 2016

Dakwah, Menapaki Sirah Nabi



Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam jilid I, buku yang menjelaskan Sirah Rasulullullah saw, mulai dari Nasab Nabi Muhammad hingga Syair-syair di Perang Badar. Di buku ini pula dengan gamblang diceritakan perjalanan hidup Rasulullah. Awal dakwah Rasulullah saw menyampaikan Islam, stigma negative yang disematkan kepada beliau, siksaan, pengusiran, cacian, makian dan semua ujian dakwah. Rasulullah saw terus menyampaikan Islam, terus menyampaikan ajaran tauhid, terus mengajak manusia untuk menyembah dan melaksanakan perintah Allah SWT. Tidak peduli dengan penolakan kaum jahiliyyah, tidak peduli dengan hujatan. Berbekal keyakinan bahwa yang disampaikan adalah wahyu Allah, yang disampaikan adalah perintah Allah, yang disampaikan adalah ajakan untuk mengeluarkan manusia dari kebodohan. 

Dakwah Rasulullah tak berhenti, terus berdakwah apapun resikonya, terus menyampaikan apapun akibat yang diterima. Penolakan pembesar Qurasy tidak menyurutkan langkah, konspirasi menentang dakwah tidak membuat dakwah berhenti. Kematian dan siksaan pun menjadi resiko di depan mata. Dan sekali lagi, dakwah tidak berhenti.

Hingga pertolongan Allah SWT datang, baiat Aqabah I dan II serta sambutan penduduk Madinah menjadi puncak penerapan Islam. Dan setelah itu, Rasulullah mulai membuat strategi demi keberlangsungan dakwah. Menyelesaikan urusan dengan Yahudi, menyiapkan pasukan untuk menyelesaikan hambatan fisik yang menghalangi dakwah. Rasulullah berperang, terjun ke medan jihad, berada pada kancah pertumpahan darah. Bukan demi hobi perang dan kepuasan menumpahkan darah, namun demi memastikan tidak ada halangan fisik ketika dakwah menyampaikan Islam dilakukan.
Rasulullah juga menerapkan Islam di Madinah. Mengirimkan surat dakwah kepada kepala suku, kaisar, raja. Mengajak mereka untuk bersama tunduk pada hukum Allah SWT. Ketika mereka mau tunduk, maka seluruh jiwa, harta dan darah mereka akan dilindungi. 

Jika benar kita mencintai Rasulullah, jika benar kita menghendaki syafaat beliau di akhirat kelak, maka tidak ada pilihan lain, meneladani Rasulullah dalam semua aspek kehidupan adalah perkara yang mutlak. Menapaki jejak perjalanan hidup beliau, paham dengan konsekuensi yang akan diterima ketika menapaki jalan itu. Termasuk pula dalam dakwah, siap dengan semua hal yang dahulu juga pernah dirasakan Rasulullah. Dan itu pula yang dilakukan para sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in dan ulama-ulama saleh lainnya. 

Jadi, yakinlah. Menapaki jalan dakwah yang telah dicontohkan Rasulullah saw tidak akan pernah sia-sia. Apapun resikonya tetaplah pada jalan dakwah Rasulullah saw. Hingga syariat yang beliau bawa, kembali menjadi tuntunan dalam kehidupan di bumi milik Allah SWT ini. 


Pare, 8 Mei 2016

No comments:

Post a Comment