Saturday 4 July 2015

Petunjuk






2 kali tersesat di Kediri, tersesat benar-benar bingung tak tahu arah.
Pertama : dari arah Pare ke Gurah Kantor Pos belok kiri  lurus turus belok kiri tujuan ke smpn 2 Gurah, Alhamdulillah ketemu. Tapi pulangnya sok PD. Tidak kembali balik kanan arah sebaliknya. Terus lurus mengira nanti bisa dapat jalan tembus Adan-adan atau Sambirejo. Terus saja mengikuti jalan besar, tapi lama-lama kok semakin jauh tidak ketemu Adan-adan atau Sambirejo, akhirnya ambil arah belok kiri terus, hanya tahu dua arah saja, kiri dan kanan. Bingung dengan arah mata angin. Semakin lama malah tidak mengenal daerah. Mau kembali ke jalan utama juga sudah tidak hafal lagi. Akhrinya terus saja, lagi-lagi sok PD melihat kiri jalan di pagar tertulis  Kec. Pare, wah agak lega. Terus saja tapi kok ya tetap ga kenal daerah itu, kaget kanan jalan kok tulisannya Kec. Plosoklaten, semakin bingung. Tetap terus, tidak bertanya, tetap sok PD. Akhirnya menyerah juga ketika ada pertigaan, bingung harus ke kiri atau ke kanan. Ada orang di pinggir jalan, sebenernya malu, tapi biar tidak terlihat memalukan nanya arah ke RSUD Pare saja. Biar dikira mau jenguk orang sakit, waktu ditanya rumah mana hanya tersenyum. Btw, itu sudah nyampe Kec Puncu. Kalo lewat jalur menuju ke Wates, masih teringat dulu pernah nyampe sini.

Kedua, tersesat mencari Manisrenggo Kediri bablas sampe Ngadiluwih. Orang asli Kediri, kecil sampai besar tinggal di Kabupaten Kediri, tapi tersesat di Kediri, dan tersesat akibat kesalahan sendiri, sok PD dan malu bertanya. Insya Allah berusaha tidak mengulangi lagi.
                              Jalan bercabang, belok kiri. Sepertinya kalo terus muter lagi arah Pare

Dan 1 Juli kemarin, menuju SMPN 2 Plemahan Pare - Garuda  - Pertigaan Tegowangi dari Selatan. Sudah pernah lewat depan SMP tapi dari arah Ringinpitu, dari arah utara, itu saja juga bingung. Karena melewati sawah-sawah yang tentu penampakannya hampir sama, sulit diingat. SMPN 2 Plemahan juga tidak terlalu jauh dari Candi Tegowangi, dulu juga pernah ke Candi, ngonthel bahkan, tapi lewat jalur dalam, Singgahan –Gebang. 

                             Jalan bercabang, terus lurus. kalo ambi kiri sepertinya ke arah Payaman

Alhamdulillah, lancar tidak tersesat. Sejak awal sudah minta rute, dan berangkat lebih awal. Dan memang tidak sulit menemukan meski jalurnya bercabang . karena setiap cabang jalan ada papan penunjuk UPTD SMPN 2 Plemahan. Tapi nyampe SMPN 2 Plemahan kembali bingung arah mata angin. Sholat kiblatnya kok hadap Selatan ?

Tips mencari tempat yang belum tahu arahnya : bertanya rute secara rinci kepada yang sudah pernah dengan rute yang sama, jika perlu digambar. Paling penting lagi, tidak malu bertanya, meski berulang kali.

Pentingnya Petunjuk

Ketika menuju ke SMPN 2 Plemahan, Alhamdulillah sangat terbantu dengan papan penunjuk arah. Memang tidak terlalu besar, tapi tulisan tetap jelas terbaca. Bentuknya sama, jadi dari kejauhan sudah bias menebak ketika ada jalan bercabang, ow…di depan sudah terlihat tanda panah harus ke mana.
Dan tadi malam peringatan Nuzulul Qur’an. Al-Quran yang mulia adalah firman Allah Swt. Al-Quran diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad saw., melalui wahyu yang  dibawa  oleh  Jibril,  baik  lafazh  maupun  maknanya; membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat yang sampai kepada kita secara mutawatir. Insya Allah semua akan sepakat bahwa Al Qur’an berfungsi sebagai penjuk hidup manusia, sebodoh-bodohnya muslim, se-ndableg-ndablegnya muslim insya Allah akan tetap takdzim kepada Al Qur’an. Membacanya adalah ibadah, bahkan pernah dapat ilmu, 3 hal yang melihatnya saja jika lillahi ta’ala bernilai ibadah, melihat al Quran, melihat Kakbah Baitullah dan melihat ulama shalih ( belum tahu dalilnya sich, dapat dari kajian Ahad Pagi).

Dan waktu peringatan kenegaraan, ada salah satu pejabat yang diwawancarai, “ Al Quran itu lengkap, mengatur seluruh aspek kehidupan bla…bla…” pernyataan yang baik. Tapi tidak diakhiri dengan ajakan, “ Ayo bersama kita amalkan seluruh isi Al Quran. Ayo ubah system negeri ini agar hukumnya sesuai dengan Al Quran”. Jadi hanya sebatas pujian omong kosong.

Omong kosong, yang jelas haram saja dibiarkan. Hutang ribawi masih menjadi penopang pengelolaan Negara, ingat jumlah utang Indonesia (baik pemerintah dan swasta), semakin tahun semakin bertambah. Akankah negeri ini berakhir seperti Yunani ?

Omong kosong, al Qur’an mewajibkan kencintaan utama kepada Allah dan Rasulullah. Menaati sabda baginda Rasul, salah satunya terkait pengelolaan sumber daya alam yang terkategori kepemilikan umum. Dengan ringannya pemerintah memanjakan Freeport dan membiarkan menjarah hingga puluhan tahun ke depan, keloyalan kepada pemilik modal, hukum Allah diabaikan

Omong kosong, orang yang paham al Quran akan menepati janji, tapi para pemimpin negeri ini telah mengkhianati janji untuk menyejahterakan bangsa. Sebentar lagi listrik tidak disubsidi, bbm sudah lama dicabut subsidinya, privatisasi sudah siap menanti.

Omong kosong, mau mengamalkan al Quran, maunya milih-milih ayat saja.
Al Baqarah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالأنْثَى بِالأنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ

178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah membayar kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik. Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,


كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Belum lagi terkait dengan hukum individu. Beribu alasan tak mau menutup aurat, beribu alasan masih terlibat riba, beribu alasan tidak peduli dengan sesama manusia, beribu alasan melupakan akhirat terlena dengan dunia. Naudzubillah mindzalik
Quran Surat Thaha :
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

Semoga, Ramadhan ini menjadikan kita lebih baik lagi, bias mencapai tujuan puasa, menjadi orang yang bertaqwa. Sebenar-benar taqwa adalah menerapkan hukum Allah dalam semua aspek kehidupan, namun fakta membuktikan system kapitalisme demokrasi tidak akan pernah memberi tempat pada penerapan Islam secara kaffah. Hanya daulah  islam, khilafah ‘ala minhajinnubuwwah.

Teruslah belajar, mengkaji Islam, hukum terkait Khilafah. Terus mengopinikan khilafah, menyadarkan umat akan kewajiban menegakkan khilafah.

Pare, 4 Juli 2015

No comments:

Post a Comment