2 kali tersesat di Kediri,
tersesat benar-benar bingung tak tahu arah.
Pertama : dari arah Pare ke Gurah
Kantor Pos belok kiri lurus turus belok
kiri tujuan ke smpn 2 Gurah, Alhamdulillah ketemu. Tapi pulangnya sok PD. Tidak
kembali balik kanan arah sebaliknya. Terus lurus mengira nanti bisa dapat jalan
tembus Adan-adan atau Sambirejo. Terus saja mengikuti jalan besar, tapi
lama-lama kok semakin jauh tidak ketemu Adan-adan atau Sambirejo, akhirnya
ambil arah belok kiri terus, hanya tahu dua arah saja, kiri dan kanan. Bingung
dengan arah mata angin. Semakin lama malah tidak mengenal daerah. Mau kembali
ke jalan utama juga sudah tidak hafal lagi. Akhrinya terus saja, lagi-lagi sok
PD melihat kiri jalan di pagar tertulis
Kec. Pare, wah agak lega. Terus saja tapi kok ya tetap ga kenal daerah
itu, kaget kanan jalan kok tulisannya Kec. Plosoklaten, semakin bingung. Tetap
terus, tidak bertanya, tetap sok PD. Akhirnya menyerah juga ketika ada
pertigaan, bingung harus ke kiri atau ke kanan. Ada orang di pinggir jalan,
sebenernya malu, tapi biar tidak terlihat memalukan nanya arah ke RSUD Pare
saja. Biar dikira mau jenguk orang sakit, waktu ditanya rumah mana hanya
tersenyum. Btw, itu sudah nyampe Kec Puncu. Kalo lewat jalur menuju ke Wates,
masih teringat dulu pernah nyampe sini.
Kedua, tersesat mencari
Manisrenggo Kediri bablas sampe Ngadiluwih. Orang asli Kediri,
kecil sampai besar tinggal di Kabupaten Kediri, tapi tersesat di Kediri, dan
tersesat akibat kesalahan sendiri, sok PD dan malu bertanya. Insya Allah
berusaha tidak mengulangi lagi.
Jalan bercabang, belok kiri. Sepertinya kalo terus muter lagi arah Pare
Dan 1 Juli kemarin, menuju SMPN 2
Plemahan Pare - Garuda - Pertigaan Tegowangi dari Selatan. Sudah pernah lewat depan SMP tapi dari arah Ringinpitu, dari arah
utara, itu saja juga bingung. Karena melewati sawah-sawah yang tentu
penampakannya hampir sama, sulit diingat. SMPN 2 Plemahan juga tidak terlalu
jauh dari Candi Tegowangi, dulu juga pernah ke Candi, ngonthel bahkan, tapi
lewat jalur dalam, Singgahan –Gebang.
Jalan bercabang, terus lurus. kalo ambi kiri sepertinya ke arah Payaman
Alhamdulillah, lancar tidak
tersesat. Sejak awal sudah minta rute, dan berangkat lebih awal. Dan memang
tidak sulit menemukan meski jalurnya bercabang . karena setiap cabang jalan ada
papan penunjuk UPTD SMPN 2 Plemahan. Tapi nyampe SMPN 2 Plemahan kembali
bingung arah mata angin. Sholat kiblatnya kok hadap Selatan ?
Tips mencari tempat yang belum
tahu arahnya : bertanya rute secara rinci kepada yang sudah pernah dengan rute
yang sama, jika perlu digambar. Paling penting lagi, tidak malu bertanya, meski
berulang kali.
Pentingnya Petunjuk
Ketika menuju ke SMPN 2 Plemahan,
Alhamdulillah sangat terbantu dengan papan penunjuk arah. Memang tidak terlalu
besar, tapi tulisan tetap jelas terbaca. Bentuknya sama, jadi dari kejauhan
sudah bias menebak ketika ada jalan bercabang, ow…di depan sudah terlihat tanda
panah harus ke mana.
Dan tadi malam peringatan Nuzulul
Qur’an. Al-Quran yang mulia adalah firman Allah Swt. Al-Quran diturunkan kepada
Rasulullah, Muhammad saw., melalui wahyu yang
dibawa oleh Jibril,
baik lafazh maupun
maknanya; membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat yang
sampai kepada kita secara mutawatir. Insya Allah semua akan sepakat bahwa Al
Qur’an berfungsi sebagai penjuk hidup manusia, sebodoh-bodohnya muslim,
se-ndableg-ndablegnya muslim insya Allah akan tetap takdzim kepada Al Qur’an. Membacanya
adalah ibadah, bahkan pernah dapat ilmu, 3 hal yang melihatnya saja jika
lillahi ta’ala bernilai ibadah, melihat al Quran, melihat Kakbah Baitullah dan
melihat ulama shalih ( belum tahu dalilnya sich, dapat dari kajian Ahad Pagi).
Dan waktu peringatan kenegaraan,
ada salah satu pejabat yang diwawancarai, “ Al Quran itu lengkap, mengatur
seluruh aspek kehidupan bla…bla…” pernyataan yang baik. Tapi tidak diakhiri
dengan ajakan, “ Ayo bersama kita amalkan seluruh isi Al Quran. Ayo ubah system
negeri ini agar hukumnya sesuai dengan Al Quran”. Jadi hanya sebatas pujian
omong kosong.
Omong kosong, yang jelas haram
saja dibiarkan. Hutang ribawi masih menjadi penopang pengelolaan Negara, ingat
jumlah utang Indonesia (baik pemerintah dan swasta), semakin tahun semakin
bertambah. Akankah negeri ini berakhir seperti Yunani ?
Omong kosong, al Qur’an
mewajibkan kencintaan utama kepada Allah dan Rasulullah. Menaati sabda baginda
Rasul, salah satunya terkait pengelolaan sumber daya alam yang terkategori
kepemilikan umum. Dengan ringannya pemerintah memanjakan Freeport dan
membiarkan menjarah hingga puluhan tahun ke depan, keloyalan kepada pemilik
modal, hukum Allah diabaikan
Omong kosong, orang yang paham al
Quran akan menepati janji, tapi para pemimpin negeri ini telah mengkhianati janji
untuk menyejahterakan bangsa. Sebentar lagi listrik tidak disubsidi, bbm sudah
lama dicabut subsidinya, privatisasi sudah siap menanti.
Omong kosong, mau mengamalkan al
Quran, maunya milih-milih ayat saja.
Al Baqarah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ
بِالْعَبْدِ وَالأنْثَى بِالأنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ
فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ
مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ
أَلِيمٌ
|
178. Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu
pema'afan dari saudaranya, hendaklah mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah membayar kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik. Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.
Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat
pedih.
|
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
|
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,
|
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا
شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
|
216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang
itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
|
Belum lagi terkait dengan hukum
individu. Beribu alasan tak mau menutup aurat, beribu alasan masih terlibat
riba, beribu alasan tidak peduli dengan sesama manusia, beribu alasan melupakan
akhirat terlena dengan dunia. Naudzubillah mindzalik
Quran Surat Thaha :
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً
ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
|
124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta".
|
Semoga, Ramadhan ini menjadikan
kita lebih baik lagi, bias mencapai tujuan puasa, menjadi orang yang bertaqwa.
Sebenar-benar taqwa adalah menerapkan hukum Allah dalam semua aspek kehidupan,
namun fakta membuktikan system kapitalisme demokrasi tidak akan pernah memberi
tempat pada penerapan Islam secara kaffah. Hanya daulah islam, khilafah ‘ala minhajinnubuwwah.
Teruslah belajar, mengkaji Islam,
hukum terkait Khilafah. Terus mengopinikan khilafah, menyadarkan umat akan
kewajiban menegakkan khilafah.
Pare, 4 Juli 2015
No comments:
Post a Comment